Penulis

Lihat Semua
David H. Roper

David H. Roper

Setelah menjadi gembala gereja selama lebih dari 30 tahun, sekarang David H. Roper memimpin Idaho Mountain Ministries, suatu retret yang dikhususkan untuk menguatkan para pasangan pendeta. Ia suka memancing dan juga menyusuri sungai bersama istrinya, Carolyn.

Artikel oleh David H. Roper

Itu Sangat Baik!

Sekolah tempat putra saya, Brian, melatih futbol, kalah dalam perebutan juara wilayah lewat suatu pertandingan yang sengit. Lawan mereka tidak pernah kalah dalam dua tahun terakhir. Saya mengirim pesan singkat kepada Brian untuk menunjukkan simpati dan menerima jawaban pendek darinya: “Mereka sudah habis-habisan!”

Kehendak Allah 

Kehendak Allah terkadang sulit untuk diikuti. Dia meminta kita melakukan hal-hal yang benar. Dia memanggil kita untuk menanggung kesulitan tanpa mengeluh; untuk mengasihi orang yang rasanya tidak pantas dikasihi; untuk mengindahkan suara hati yang melarang kita berbuat yang tidak benar; untuk mengambil langkah-langkah yang sebenarnya tidak ingin kita ambil. Jadi, sepanjang hari kita harus berkata kepada jiwa kita: “Dengarlah, hai jiwaku. Jadilah tenang dan lakukan apa yang Yesus ingin kamu lakukan.” 

Bau Harum Kristus

Saya mengenal seorang peternak tua yang tinggal di dekat kota Lometa, Texas. Dua orang cucunya adalah sahabat karib saya. Kami sering pergi ke kota bersamanya dan mengikutinya ke mana-mana sementara ia berbelanja dan mengobrol dengan orang-orang yang dikenalnya. Ia mengingat nama semua orang dan riwayat hidup mereka. Sesekali ia berhenti dan menanyakan kabar seorang anak yang sakit atau rumah tangga yang sedang mengalami masalah, lalu ia memberikan kata-kata penyemangat kepada mereka. Ia akan menggunakan ayat-ayat Alkitab untuk menghibur dan mendoakan mereka bila perlu. Saya tidak akan pernah melupakan sosok yang sangat istimewa itu. Ia tidak memaksa siapa pun untuk mengikuti imannya, tetapi kelihatannya ia selalu dapat meninggalkan jejak-jejak iman dalam interaksinya.

Menginspirasi dan Melibatkan Kaum Muda

Di tengah kehidupan anak muda yang sibuk dan sangat terkoneksi dengan dunia digital, bagaimana kita bisa mendampingi mereka dan menabur benih firman Tuhan agar bertumbuh dalam hidup mereka? 

Dalam upaya menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, ODB Indonesia mengembangkan pelayanan yang relevan dan kreatif bagi kaum muda lewat situs WarungSaTeKaMu.org. Kami menyediakan materi-materi bersaat teduh dani wadah kreatif tempat kaum muda membagikan karyanya untuk…

Mendampingi Orangtua dan Memperkuat Keluarga

Kami percaya, dari tangan orangtua yang mencintai firman Allah akan lahir generasi-generasi baru yang mencerminkan karakter Kristus dalam hidup mereka. Kami juga percaya setiap anak adalah pribadi istimewa yang patut dipertemukan dengan Pribadi paling istimewa yang pernah ada, yaitu Tuhan Yesus.

Untuk itu, ODB Indonesia menghadirkan situs Hikmat Alkitab untuk Keluarga di hikmat-keluarga.org dengan menyajikan tulisan, cerita, tayangan, dan rekomendasi buku yang akan…

Iman Kristen yang Autentik

Bertahun-tahun lalu, saya melamar pekerjaan di sebuah organisasi Kristen dan disodori sederet aturan legalistik yang melarang orang menikmati alkohol, tembakau, dan bentuk-bentuk hiburan tertentu. Alasannya adalah, “Kami mengharapkan karyawan kami mempunyai perilaku yang Kristen.” Saya bisa menyetujui aturan-aturan tersebut karena saya memang tidak melakukan hal-hal tersebut, sekalipun sebagian besar alasan saya tidak berhubungan dengan iman. Namun, di sisi lain, saya berpikir, Mengapa tidak ada daftar yang melarang orang untuk bersikap sombong, tidak peduli, kasar, acuh tak acuh, dan terus-terusan mengeluh? Tidak ada yang menyinggung soal-soal itu.

Hasrat yang Perlu Dikejar

Pada suatu malam bertahun-tahun lalu, saya dan istri sedang berjalan menyusuri jalan setapak di pegunungan bersama dua orang teman. Jalan setapak yang sempit itu mengitari sebuah lereng dengan jurang di satu sisi dan tebing yang tidak dapat didaki di sisi lain. 

Diterima Masuk

Anjing saya yang sudah tua duduk di samping saya dengan mata menerawang. Entah apa yang ia pikirkan. Namun, saya tahu ia pasti tidak sedang memikirkan kematian sebab anjing tidak “mengerti” soal itu. Berbeda dengan kita, hewan tidak memikirkan tentang masa depan. Berapa pun usia kita atau bagaimanapun kondisi kesehatan atau besarnya kekayaan kita, pada titik tertentu kita akan memikirkan tentang kematian. Itu karena, tidak seperti hewan, kita “mempunyai pengertian,” menurut Mazmur 49:21. Kita tahu bahwa kita akan mati, dan tidak ada yang dapat kita lakukan untuk menghindarinya. “Tidak seorangpun dapat membebaskan dirinya, atau memberikan tebusan kepada Allah ganti nyawanya” (ay.8). Uang sebanyak apa pun tidak mampu menghindarkan seseorang dari kematian.

Tidak Mencampuri Persoalan Orang

Bertahun-tahun lalu, saya sedang berjalan-jalan menyusuri jalan setapak ke atas gunung bersama Josh, anak lelaki saya, ketika kami melihat kepulan debu di udara. Pelan-pelan kami mendatangi sumber kepulan itu dan menemukan seekor musang sedang membuat sarangnya di dalam tanah. Kepala dan pundak musang itu berada di dalam lubang, dengan kedua kaki depan menggali tanah dengan penuh semangat dan kedua kaki belakang menghamburkan tanah ke segala arah. Karena terlalu asyik dengan pekerjaannya, musang itu tidak mendengar kedatangan kami.