Orang Yang Mengerti
Suami sahabat saya tengah menderita demensia (suatu penurunan fungsional yang disebabkan oleh kelainan yang terjadi pada otak) dan sudah mencapai stadium akhir. Di awal perkenalannya dengan perawat yang ditugaskan untuk merawatnya, ia menggapai tangan perawat itu dan menghentikannya. Ia berkata bahwa ia hendak memperkenalkan perawat itu kepada sahabat karibnya—seseorang yang sangat mengasihinya.
Tak Diingat Lagi Selamanya
Pada tahun-tahun awal saya baru percaya kepada Kristus, pikiran saya dipenuhi dengan kekhawatiran akan terjadinya sesuatu yang buruk di masa mendatang. Saya mempunyai bayangan bahwa apabila Yesus datang kembali, segala dosa saya akan terpampang pada suatu layar raksasa sehingga semua orang dapat melihatnya.
Yang Perlu Kita Sadari
Di sela-sela pujian “Just As I Am” (Sebagaimana Diriku) yang dibawakan oleh Fernando Ortega, samar-samar terdengar suara Billy Graham pada latar belakangnya. Dr. Graham sedang mengingat kembali suatu masa ketika ia pernah menderita sebuah penyakit yang membuatnya berpikir bahwa dirinya sedang sekarat. Ketika merenungkan masa lalunya, Graham menyadari bahwa dirinya adalah seorang pendosa besar dan betapa ia selalu membutuhkan pengampunan dari Allah setiap harinya.
Cara Dan Tempat Yang Sepele
Saya kerap bertemu dengan orang yang melihat dirinya sedang melayani dalam pekerjaan dan tempat yang sepele. Mereka sering berkecil hati karena merasa kesepian, dan menganggap pelayanan mereka tidaklah berarti. Saat mendengarkan kisah mereka, saya terpikir pada seorang malaikat dalam buku Out of the Silent Planet karya C. S. Lewis. Ia berkata: “Bangsaku punya aturan: Jangan pernah membicarakan soal ukuran atau jumlah. . . . Sikap itu hanya akan membuat kita menghargai apa yang tidak penting dan mengabaikan apa yang benar-benar penting.”
Gandum Di Puncak Gunung
Dalam hidup ini, saya sudah pernah mendaki sampai ke puncak sejumlah gunung di Amerika Serikat, dan saya dapat mengatakan bahwa tidak terdapat banyak tumbuhan di sana. Di puncak gunung hanya ada bebatuan dan lumut. Puncak gunung bukanlah tempat yang wajar untuk bertum-buhnya gandum dengan limpah-ruah.
Hati Yang Jujur
Suatu hari, saya membaca ukiran pada sebuah batu nisan tua yang terdapat di suatu pemakaman. Di batu nisan tersebut tertulis, “J. Holgate: Seorang yang jujur”.
Mendengarkan
Dalam buku Listening to Others (Mende-ngarkan Sesama), Joyce Huggett menulis tentang pentingnya belajar mendengar dan merespons secara efektif terhadap orang-orang yang mengalami kesulitan. Saat mem- bagikan pengalamannya dalam mendengar-kan orang yang menderita, Joyce berkata bahwa mereka sering mengucapkan terima kasih atas yang telah dilakukan Joyce. “Padahal kebanyakan waktu,” tulis Joyce, “saya tak ‘melakukan’ apa pun. Saya ‘hanya mendengarkan’. Saya menyimpulkan bahwa ‘mendengarkan’ sungguh menjadi cara yang efektif untuk menolong orang lain.”
Orang-Orang Seperti Saya
Beberapa tahun yang lalu dalam sebuah kebaktian, Pendeta Ray Stedman naik ke mimbar dan membacakan bagian Alkitab yang menjadi dasar khotbahnya hari itu: “Janganlah sesat! Orang cabul, penyembah berhala, orang berzinah, banci, orang pemburit, pencuri, orang kikir, pemabuk, pemfitnah, dan penipu tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah. Dan beberapa orang di antara kamu demikianlah dahulu” (1Kor. 6:9-11).
Soraklah Haleluya!
Beberapa hari lalu, di arena olahraga dalam kompleks kami, saya memperhatikan sahabat karib saya, Bob, sedang mengayuh sepeda dengan bersemangat sambil terus menatap alat monitor tekanan darah yang dipasang pada jarinya.