Berpegang pada Janji Allah
Saat masih anak-anak, teman saya diyakinkan kakaknya bahwa sebuah payung cukup kuat untuk membuatnya terbang jika ia “percaya saja”. Jadi “dengan iman”, teman saya meloncat dari atap sebuah lumbung hingga akhirnya jatuh tak sadarkan diri dan menderita gegar otak ringan.
Tempat Penantian
“Menanti ikan menggigit umpan atau menanti angin untuk menerbangkan layang-layang. Atau menanti datangnya akhir minggu . . . Setiap orang sedang menanti,” begitulah dikatakan Dr. Seuss, penulis buku anak yang terkenal.
Meninggalkan Warisan
Beberapa tahun lalu, saya dan ketiga anak laki-laki saya meluangkan waktu seminggu penuh di sebuah peternakan yang telah terabaikan di daerah pedalaman dekat Sungai Salmon, Idaho.
Disingkapkan untuk Dipulihkan
Semasa kecil, saya pernah melihat Ayah menggarap ladang yang belum pernah diolah sebelumnya. Bajakan pertama memunculkan batu-batu besar yang kemudian disingkirkan ayah. Lalu, ia akan membajaknya lagi, dan diulang lagi, untuk semakin menggemburkan tanahnya. Setiap bajakan memunculkan bebatuan kecil yang perlu disingkirkan. Proses pembajakan itu terus dilakukan sampai ladang itu dilintasi berulang-ulang.
Rumput atau Rahmat
Teman saya, Archie, pulang dari liburan dan mendapati tetangga-nya telah mendirikan pagar kayu yang mengambil sekitar 1,5 meter lahan miliknya. Selama beberapa minggu, Archie berusaha membujuk tetangganya untuk memindahkan pagar itu. Ia bahkan bersedia menanggung sebagian biayanya, tetapi semua usahanya sia-sia. Archie bisa saja membawa persoalan itu kepada pihak berwenang, tetapi ia memilih untuk mengesampingkan haknya dalam masalah itu dan membiarkan pagar itu tetap berdiri pada tempatnya. Ia berharap tetangganya itu akan mengalami rahmat Allah lewat sikapnya.
Mendengar Suara-Nya
Saya susah mendengar—telinga saya yang sebelah tuli dan yang sebelah lagi tak bisa mendengar dengan jelas. Jadi saya memakai alat bantu dengar.
Sama Seperti Bapa
Ayah saya pernah mempunyai sepatu bot koboi setinggi lutut yang kini sudah berdebu dan ditaruh di lantai ruang kerja saya. Setiap hari, saat melihat sepatu bot itu, saya teringat pada kepribadian beliau.
Lemah Lembut
Masalah-masalah yang kita alami dalam hidup ini terkadang membuat kita mudah tersinggung dan lepas kendali. Namun, kita tidak patut membenarkan perilaku buruk tersebut karena akan menghancurkan hati orang-orang yang kita kasihi dan menyebabkan kesengsaraan kepada mereka yang ada di sekeliling kita. Kita gagal menjadi berkat bagi orang lain ketika perilaku kita tidak menyenangkan bagi mereka.
Menjadi Sahabat Sejati
Penyair Samuel Foss menuliskan, “Biarlah aku hidup di tepi jalan dan menjadi sahabat bagi seseorang” (The House by the Side of the Road). Itulah yang saya inginkan—menjadi sahabat bagi orang lain. Saya ingin berdiri di tepi jalan untuk menanti para pengembara yang kelelahan. Untuk mencari mereka yang babak belur dan diperlakukan tidak adil oleh orang lain, mereka yang hatinya telah terluka dan kecewa. Untuk merawat dan menyegarkan mereka dengan kata-kata yang membangkitkan semangat dan menolong mereka melanjutkan perjalanan. Saya mungkin tidak dapat “membenahi” mereka atau persoalan mereka, tetapi saya dapat memberkati mereka.