Penulis

Lihat Semua
Dennis Fisher

Dennis Fisher

Dennis Fisher bergabung dengan RBC sejak tahun 1998 dan menjabat sebagai editor pengelola ChristianCourses.com. Ia mempunyai dua anak dan seorang cucu. Ia dan istrinya, Janet, saat ini tinggal di De Witt, Michigan.

Artikel oleh Dennis Fisher

Menjangkau Jiwa-Jiwa dengan Kebenaran yang Menguatkan

Bagaimana jika ada satu jendela kesempatan yang bisa kita gunakan untuk memberitakan kabar baik? Di tengah masa pandemi yang belum menentu ini, begitu banyak orang kehilangan pekerjaan, bisnis, bahkan jati diri mereka. Dalam kegundahan, mereka merasa tidak lagi berharga karena segala sesuatu yang selama ini memberikan makna telah terenggut dari hidup mereka.

Melalui Pelayanan Penjangkauan yang menyediakan materi-materi cetak maupun digital, ODB…

Melayani Jemaat dan Hamba Tuhan di Daerah Terpencil

Kami rindu terus mendukung pelayanan jemaat dan hamba Tuhan di daerah terpencil di Indonesia. Pada tahun 2012, ODB Indonesia memulai pelayanan Remote Area Project (Proyek Pelayanan Daerah Terpencil) dan berjejaring dengan sejumlah gereja dan lembaga Kristen yang mempunyai kerinduan serupa. 

Melalui proyek ini, ODB Indonesia menyediakan literatur dan materi audio yang alkitabiah untuk memperlengkapi kebutuhan para hamba Tuhan yang melayani di pelosok.…

Sidik Jari Allah

Lygon Stevens suka sekali mendaki gunung bersama saudaranya, Nick. Mereka berdua adalah pendaki yang berpengalaman dan sama-sama pernah mencapai Puncak Denali di Gunung McKinley, puncak gunung tertinggi di Amerika Utara. Namun pada bulan Januari 2008, longsoran salju pada sebuah gunung di Colorado membuat Nick terluka dan menewaskan Lygon yang masih berusia 20 tahun. Ketika suatu hari Nick menemukan catatan harian Lygon di salah satu tasnya, ia sangat terhibur oleh isinya. Catatan harian adik perempuannya itu dipenuhi dengan perenungan, doa, dan pujian kepada Allah. Salah satu tulisannya adalah sebagai berikut: “Aku adalah karya seni buatan Allah. Akan tetapi, Dia belum selesai; bahkan Dia baru saja memulai karyanya. . . . Sidik jari Allah membekas di setiap bagian hidupku. Takkan pernah ada orang lain yang sama seperti diriku . . . dalam hidup ini, aku mendapat tugas yang harus kulakukan dan tugas itu tak bisa dilakukan oleh orang lain.”

Bertahan Hidup di Gurun

Pada dekade 1960-an, kelompok musik Kingston Trio merilis lagu berjudul “Desert Pete”. Lagu itu berkisah tentang seorang koboi yang sedang kehausan, dan ketika melintasi padang gurun ia menemukan pompa air manual. Di sebelah pompa itu, Desert Pete meninggalkan selembar catatan yang mendorong pembacanya untuk tidak meminum air dalam kendi yang ada di situ, tetapi menggunakan air itu untuk memancing pompa agar mengeluarkan air dari tanah.

Pohon yang Bermakna

Salah satu sajak Kristen paling awal dalam sastra Inggris diberi judul “The Dream of the Rood” (Mimpi Si Salib). Kata rood berasal dari kata dalam bahasa Inggris kuno yang berarti batang atau tiang dan itu mengacu pada salib tempat Kristus disalibkan. Dalam sajak kuno itu, kisah penyaliban Yesus diceritakan kembali dari sudut pandang si kayu salib. Awalnya ketika pohon sumbernya tahu bahwa kayunya akan digunakan untuk membunuh Anak Allah, ia menolak dipakai untuk maksud tersebut. Namun akhirnya Kristus melibatkan pohon itu untuk menyediakan penebusan bagi semua orang yang percaya.

Memperbaiki Hati

Belum lama ini saya pergi kepada seorang penjahit untuk memperbaiki sejumlah pakaian. Saat memasuki tokonya, saya terhibur oleh sesuatu yang saya baca pada dinding toko itu. Ada satu papan yang bertuliskan, “Kami dapat memperbaiki pakaian Anda, tetapi hanya Allah yang dapat memperbaiki hati Anda.” Di dekat papan itu terdapat lukisan Maria Magdalena yang sedang menangis di saat Kristus yang bangkit hendak menampakkan diri kepadanya. Ada tulisan di papan lain yang bertanya, “Butuh didoakan? Kami mau mendoakan Anda.”

Doa Darurat

Tanggal 11 September 2001, Stanley Praimnath yang bekerja di lantai ke-81 dari Gedung Selatan World Trade Center, New York, tiba-tiba melihat sebuah pesawat sedang terbang ke arahnya. Stanley segera mengucapkan doa singkat sambil berlindung di bawah meja: “Tuhan, tolong aku! Kuserahkan hidupku kepada-Mu!”

Dihancurkan Supaya Diperbarui

Selama Perang Dunia II, ayah saya bertugas dalam Angkatan Darat Amerika Serikat yang bermarkas di wilayah Pasifik Selatan. Sepanjang masa dinasnya, ia menolak untuk mempercayai agama apa pun dengan alasan, “Aku tak butuh penolong yang disebut agama.” Namun suatu hari sikapnya terhadap hal-hal rohani berubah total. Malam itu, ketika ibu melahirkan anak-nya yang ketiga, saya dan kakak laki-laki saya tidur dengan harapan akan segera melihat adik kami yang baru lahir. Begitu bangun tidur keesokan harinya, dengan bersemangat saya bertanya kepada ayah, “Bayi laki-laki atau perempuan?” Ia menjawab, “Bayi perempuan, tetapi sayangnya ia meninggal saat lahir.” Saat itu juga kami menangis bersama karena rasa kehilangan yang kami alami.

Bisnis Barang Bekas

Adam Minter memiliki bisnis barang bekas. Sebagai anak dari pengusaha barang bekas, ia berkeliling dunia untuk mencari tahu tentang sampah dan rongsokan. Dalam buku berjudul Junkyard Planet (Planet Barang Bekas), ia membahas tentang industri daur ulang sampah yang bernilai milyaran dolar. Ia bercerita tentang pengusaha-pengusaha di seluruh dunia yang mencurahkan tenaga mereka untuk mencari barang-barang bekas, seperti kawat tembaga, kain usang, dan plastik, lalu mengubahnya menjadi sesuatu yang baru dan berguna.