Papan Dan Pangan
Dalam perjalanan ke Inggris baru-baru ini, saya dan istri mengunjungi Pondok Anne Hathaway di Stratford-upon-Avon. Bangunan pondok itu berusia lebih dari 400 tahun dan merupakan rumah keluarga dan tempat istri William Shakespeare itu bertumbuh besar.
Perjalanan Jordyn
Jordyn Castor terlahir buta. Namun hal ini tidak lantas menghalanginya untuk menja-lani suatu hidup yang utuh dan produktif. Sebuah film dokumenter berjudul Can You See How I See? (Dapatkah Kau Melihat Sebagaimana Aku Melihat?) menceritakan tentang kisah hidupnya. Jordyn mencapai prestasi yang sangat baik di sekolah dan dengan hanya sedikit bantuan, ia juga bisa merasakan nikmatnya berjalan-jalan dengan sepeda dan menuruni bukit dengan ski.
Memperlambat Diri
Baru-baru ini saya mengalami masalah pada tubuh saya. Bahu dan lengan kiri saya terasa sakit. Saya menderita ruam yang menyakitkan pada lengan bawah dan jempol, serta saya merasa begitu lelah sepanjang hari. Ketika memeriksakan diri ke dokter, saya diberi tahu bahwa saya menderita penyakit cacar ular. Dokter pun memberikan obat-obatan antivirus dan mengatakan bahwa dibutuhkan waktu beberapa minggu untuk sembuh total dari penyakit itu.
Garis Akhir Bagi Ibu
Ketika Jeff menyadari bahwa kesehatan ibunya menurun drastis, ia pun segera berangkat untuk dapat menemani ibunya. Ia duduk di sisi tempat tidur sang ibu sambil memegang tangannya, menyanyikan pujian, menghiburnya, dan mengungkapkan cintanya kepada beliau. Sang ibu pun meninggal dunia, dan pada pemakamannya banyak yang mengatakan kepada Jeff betapa ibunya telah menjadi berkat. Ibunya mempunyai karunia dalam mengajarkan Alkitab, memberikan konseling, dan memimpin kelompok doa. Hal-hal tersebut merupakan bagian penting dalam pelayanan ibunya bagi Kristus hingga menjelang akhir hidupnya. Ia telah mencapai garis akhir hidupnya dengan baik bagi Kristus.
Kemenangan Atas Kematian!
Sebuah lukisan kuno yang baru-baru ini saya lihat meninggalkan kesan yang sangat mendalam. Lukisan itu berjudul Anastasis yang berarti “kebangkitan”, dan menggambarkan kemenangan gemilang Kristus atas kematian dengan cara yang sangat menakjubkan. Pada lukisan itu digambarkan Tuhan Yesus, yang baru saja bangkit dari kubur-Nya, sedang menarik Adam dan Hawa keluar dari peti mati mereka untuk dibawa-Nya menuju hidup yang kekal. Yang luar biasa dari karya itu adalah penggambarannya tentang bagaimana kematian jasmani dan rohani, yang merupakan akibat dari kejatuhan manusia ke dalam dosa itu, secara dramatis diputarbalikkan oleh Kristus yang bangkit.
Bantuan Apa Saja
Setelah terjadinya penembakan di sebuah sekolah dasar di Newton, Connecticut, Amerika Serikat, banyak orang yang tergerak untuk turun tangan memberikan bantuan. Ada yang menyumbangkan darah bagi korban yang terluka, yang lainnya menyediakan kopi dan makan siang gratis bagi para pekerja di rumah makan mereka. Ada juga yang menulis surat berisi ucapan penghiburan atau sekadar memberikan pelukan. Beberapa orang menyumbangkan uang dan boneka beruang untuk para murid; ada pula yang menawarkan layanan konseling. Mereka semua meng-usahakan diri untuk memberikan bantuan sesuai dengan kepribadian, kemampuan, dan sumber daya yang mereka miliki.
Sisi Kiri Jalan
Karena dibesarkan di Amerika Serikat, alangkah menariknya bagi saya saat mengetahui bahwa di sejumlah negara, para pengendara mengemudikan kendaraan mereka di sisi kiri jalan dan bukan di sisi kanan. Kemudian, ketika sedang berada di Inggris, saya mendengar seorang pemandu wisata di London menjelaskan tentang salah satu kemungkinan dari alasan diberlakukannya peraturan tersebut: “Pada tahun 1800-an, para pejalan kaki menggunakan jalan yang sama dengan kereta-kereta berkuda. Ketika kereta berkuda sedang melaju di sisi kanan jalan, adakalanya cambuk yang digunakan kusir kereta itu mengenai para pejalan kaki. Untuk menghindari bahaya itu, dibuatlah suatu peraturan yang mengharuskan kereta berkuda untuk melaju di sisi kiri jalan agar para pejalan kaki dapat melintas dengan aman.”
Mendorong Kesatuan
Nada ucapan yang digunakan dalam Amsal 6:16-19 sungguh tegas. Termasuk dalam daftar tujuh hal yang dibenci Tuhan adalah seseorang yang “menimbulkan pertengkaran saudara”. Alasan hal tersebut dicantumkan adalah karena dosa itu merusak kesatuan yang dikehendaki Kristus dari para pengikut-Nya (Yoh. 17:21-22).
Memandang Dari Awan-Awan
Pada tahun 1927, film bisu Wings (Sayap), yang mengisahkan dua penerbang asal Amerika dalam Perang Dunia I, memenangi Academy Award yang pertama dalam kategori Film Terbaik. Proses pembuatan film itu sempat terhenti beberapa hari. Para produser yang frustrasi menanyakan alasan penghentian itu kepada sang sutradara. Jawabnya: “Yang kita lihat sekarang hanyalah hamparan langit biru. Perang di udara tidak akan terlihat jelas tanpa adanya awan. Awan akan memberikan sudut pandang yang jelas.” Sang sutradara benar. Ketika adegan pertempuran udara itu dilatarbelakangi oleh awan-awan, barulah penonton bisa menyaksikan apa yang sesungguhnya terjadi.