Penulis

Lihat Semua

Artikel oleh Elisa Morgan

Memberikan Teguran

Suatu kali saya pernah berkendara hampir 90 km demi menegur staf saya yang bekerja di kota lain. Saya mendapat laporan bahwa staf tersebut telah memberikan kesan yang kurang baik tentang perusahaan kami, dan saya tidak ingin reputasi perusahaan kami rusak. Saya merasa tergerak untuk memberikan pendapat yang mungkin akan mengubah keputusannya.

Berkelip-kelip

“Twinkle, Twinkle, Little Star” adalah lagu pengantar tidur berbahasa lnggris yang terkenal. Liriknya yang berasal dari puisi karya Jane Taylor mengungkapkan keajaiban alam semesta ciptaan Allah dengan bintang-bintang yang tergantung “tinggi di langit”. Bait berikutnya yang jarang dinyanyikan menyatakan bahwa bintang-bintang itu memberikan panduan: “Kerlipmu yang terang menyinari jalan pengembara dalam gelapnya malam.”

Hati yang Lapar

Saat berkendara bersama suami, saya melihat-lihat e-mail di ponsel saya dan dikejutkan oleh munculnya iklan sebuah toko donat di kota saya. Toko itu baru saja kami lewati! Tiba-tiba saja perut saya keroncongan karena lapar. Alangkah hebatnya cara teknologi memungkinkan para penjual merayu kita untuk mencoba produk atau jasa mereka.

Menyembunyikan Luka Hati

Ketika diundang menjadi pembicara di sebuah gereja lokal, saya membawakan topik tentang membawa kepedihan hati kita ke hadapan Allah untuk menerima pemulihan yang ingin diberikan-Nya. Sebelum menutup dengan doa, gembala gereja itu berdiri di tengah-tengah jemaat dan berkata, “Sebagai gembala Anda, saya merasa diberkati dapat bertemu dengan Anda sekalian di sepanjang minggu dan mendengarkan kisah-kisah tentang kepedihan hati yang Anda rasakan. Namun, dalam kebaktian hari Minggu seperti ini, saya sedih melihat Anda justru menyembunyikan kepedihan Anda.”

Diam

Suatu hari, saya dan seorang teman sedang berselonjor di pantai sambil menikmati deburan ombak yang berirama di laut. Saat matahari mulai terbenam di kejauhan, ombak demi ombak terus bergulung ke arah kami, berhenti sebentar, lalu beriak lagi hingga hampir menyentuh ujung jari kami, dan kemudian surut kembali. “Aku suka sekali dengan laut,” kata teman saya sembari tersenyum. “Laut bergerak sehingga aku cukup diam dan tidak perlu bergerak.”