Tempat Teraman
Saat Badai Florence yang daya rusaknya sangat besar bergerak mendekati Wilmington, Carolina Utara, anak perempuan saya bersiap-siap meninggalkan rumahnya untuk mengungsi. Ia sempat menunggu hingga detik-detik terakhir, dengan harapan badai itu akan menjauh dari rumahnya. Namun kemudian, ia harus buru-buru menyortir dokumen-dokumen penting, foto-foto, dan barang-barang mana yang akan dibawa. ”Aku tidak mengira pergi mengungsi akan sesulit ini,” ceritanya kepada saya beberapa saat kemudian, “tetapi saat itu aku tidak tahu apakah semuanya akan masih ada waktu aku kembali.“
Layak Dinantikan
Di luar stasiun kereta Shibuya di Tokyo terdapat sebuah patung anjing jenis Akita bernama Hachiko. Hachiko dikenang karena kesetiaannya yang luar biasa kepada sang tuan, seorang pengajar di universitas yang berangkat dan pulang kerja melalui stasiun tersebut setiap harinya. Anjing itu menemani sang dosen berjalan ke stasiun di pagi hari dan menjemputnya setiap sore ketika keretanya tiba.
Daya Jangkau Kasih
Mary Lee adalah seekor hiu putih besar dengan panjang hampir lima meter dan berat sekitar 1.587 kilogram yang dipasangi alat penanda khusus oleh para ahli kelautan di lepas pantai timur Amerika Serikat pada tahun 2012. Alat pemancar yang dipasangkan pada sirip punggungnya akan terlacak oleh satelit bila hiu tersebut naik ke permukaan. Selama lima tahun berikutnya pergerakan Mary Lee diamati secara online oleh para peneliti maupun peselancar di sepanjang pantai. Total jarak yang terlacak dari hiu itu kurang lebih sejauh 64.375 kilometer sampai suatu hari sinyalnya berhenti, kemungkinan karena daya baterai di alat pemancar pada hiu tersebut sudah habis.
Bertumbuh dalam Pengenalan
“Kamu akan ikut dalam program pertukaran pelajar!” Waktu itu saya berumur tujuh belas tahun dan sangat senang mendengar kabar bahwa saya diterima menjadi peserta program pertukaran pelajar di Jerman. Namun, saya hanya mempunyai waktu tiga bulan sebelum keberangkatan dan belum pernah mengikuti les bahasa Jerman sama sekali.
Tidak Berubah
Saya dan istri, Cari, baru-baru ini bepergian ke Santa Barbara, California—kota tempat kami pertama kali bertemu dan jatuh cinta tiga puluh lima tahun lalu—untuk menghadiri reuni kampus. Kami berencana mengunjungi tempat-tempat kenangan yang dahulu suka kami datangi semasa muda. Namun, sewaktu kami sampai di tempat restoran Meksiko favorit kami, ternyata di sana sudah berdiri sebuah toko bahan bangunan. Selembar plakat besi tergantung di dinding toko untuk memperingati kehadiran restoran itu dan pelayanannya selama empat dekade di lingkungan tersebut.
Dikejutkan oleh Hikmat
“Sepertinya semakin aku bertambah tua, semakin Ayah terlihat bijak. Kadang saat aku menasihati anakku, aku mendengar perkataan Ayah keluar dari mulutku!”
Yesus yang Menyamar
Baru-baru ini, anak saya, Geoff, ikut dalam kegiatan yang disebut “simulasi tunawisma.” Ia menggelandang di jalan-jalan kota selama 3 hari 2 malam, tidur di alam terbuka dengan suhu di bawah titik beku. Tanpa makanan, uang, maupun tempat berlindung, ia bergantung pada kebaikan orang yang tidak dikenal untuk memenuhi kebutuhan dasarnya. Ia pernah hanya makan sepotong roti lapis yang dibelikan oleh seorang pria yang mendengarnya meminta roti basi dari sebuah restoran cepat saji.
Terhindar dari Jerat
Tumbuhan Venus flytrap pertama kali ditemukan di rawa berpasir tidak jauh dari rumah kami di Carolina Utara. Tumbuhan tersebut menarik untuk diamati karena termasuk tumbuhan karnivora atau pemakan daging. Venus flytrap mengeluarkan sari bunga berbau manis yang menjadi jerat warna-warni dengan tampilan menyerupai kelopak bunga yang terbuka. Ketika seekor serangga merayap masuk, sensor-sensor yang terletak di tepi bunga akan bereaksi dan kelopaknya akan langsung menutup serta menjerat serangga itu dalam waktu kurang dari satu detik. Perangkapnya menutup semakin rapat dan mengeluarkan enzim yang menghabisi korban perlahan-lahan, sehingga tumbuhan itu memperoleh nutrisi yang tidak didapatkan dari tanah berpasir tempatnya bertumbuh.
Jujur kepada Allah
Cucu saya yang berusia tiga tahun mengawali harinya dengan uring-uringan. Ia tidak bisa menemukan kaus kesayangannya. Sepatu yang ingin dipakainya terlalu panas. Ia jengkel dan marah-marah kepada neneknya, lalu duduk dan menangis.