Ingatlah Saatnya
Putra kami bergumul dengan kecanduan narkoba selama tujuh tahun, dan selama masa itu saya dan istri menjalani hari-hari yang sungguh sulit. Di saat kami berdoa dan menantikan pemulihannya, kami belajar mensyukuri kemenangan-kemenangan kecil yang terjadi. Jika tidak terjadi sesuatu yang buruk sepanjang 24 jam, kami akan saling mengatakan kepada satu sama lain, “Hari ini berlalu dengan baik.” Kalimat singkat itu mengingatkan kami untuk mensyukuri pertolongan Allah atas hal-hal yang sederhana.
Merayakan Tuhan Yesus
Banyak diorama Natal menggambarkan bahwa orang-orang majus mengunjungi Yesus di Betlehem bersamaan waktunya dengan kunjungan para gembala. Namun menurut Injil Matius, satu-satunya bagian Alkitab yang menceritakan kisah itu, orang-orang majus muncul di kemudian hari. Yesus sudah tidak lagi berada dalam palungan di kandang penginapan, melainkan di sebuah rumah. Matius 2:11 menceritakan, “Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibu-Nya, lalu sujud menyembah Dia. Merekapun membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan persembahan kepada-Nya, yaitu emas, kemenyan dan mur.”
Melayani Allah dengan Doa Kita
Allah sering memilih untuk menuntaskan pekerjaan-Nya melalui doa-doa kita. Kita melihat itu terjadi tatkala Allah berfirman kepada Nabi Elia, “Aku hendak memberi hujan ke atas muka bumi” (1Raj. 18:1) dan berjanji akan mengakhiri kekeringan di Israel yang telah berlangsung selama tiga setengah tahun (Yak. 5:17). Sekalipun Allah telah menjanjikan hujan, beberapa waktu kemudian “Elia naik ke puncak gunung Karmel, lalu ia membungkuk ke tanah, dengan mukanya di antara kedua lututnya” untuk berdoa dengan khusyuk agar hujan segera turun (1Raj. 18:42). Lalu, sementara Elia tetap berdoa, ia mengirim bujangnya pergi untuk melihat ke arah laut “sampai tujuh kali” dan memandang ke cakrawala untuk melihat apakah ada tanda-tanda hujan (ay.43).
Percakapan dengan Diri Sendiri
Pernahkah Anda berbicara dengan diri Anda sendiri? Terkadang saat saya sedang mengerjakan sesuatu—biasanya ketika memperbaiki mobil—saya merasa terbantu dengan berpikir sambil berbicara selagi saya mencari tahu cara terbaik untuk melakukan perbaikan yang diperlukan. Namun tentu saya merasa malu apabila percakapan dengan diri sendiri itu didengar orang lain—walaupun berbicara dengan diri sendiri adalah hal yang dilakukan kebanyakan dari kita setiap hari.
Rindu Pulang
Istri saya memasuki kamar dan melihat saya sedang melongokkan kepala ke dalam lemari pada jam kuno berukuran besar yang ada di situ. Ia bertanya, “Apa yang kamu lakukan?” “Bau jam ini seperti bau rumah orangtuaku,” jawab saya dengan malu-malu, sembari menutup pintu lemari pada jam itu. “Rasanya seperti pulang ke rumahku sendiri.”
Kasih Setia
Baru-baru ini dalam sebuah penerbangan, pesawat kami mengalami pendaratan yang kurang mulus. Pesawat itu mengguncang kami ke kiri dan ke kanan di sepanjang landasan. Sejumlah penumpang terlihat sangat tegang, tetapi ketegangan itu segera mereda ketika dua gadis kecil yang duduk di belakang saya berseru-seru, “Asyik! Lagi dong!”
“Telah Kaudoakan Kepada-Ku”
Apa yang Anda lakukan untuk mengatasi kekhawatiran Anda? Akankah Anda memendamnya, atau justru mengungkapkannya?
Yang Terbaik Masih akan Dijelang
Apakah masa-masa terbaik dalam hidup Anda sudah terjadi di masa lalu atau baru akan Anda jelang di masa depan? Cara pandang kita terhadap kehidupan—dan jawaban atas pertanyaan tadi—dapat berubah seiring waktu. Semasa muda, kita melihat ke masa depan dan ingin segera tumbuh dewasa. Setelah kita dewasa dan bertambah tua, kita merindukan masa lalu dan ingin menjadi muda lagi. Namun saat kita berjalan bersama Allah, berapa pun usia kita, masa-masa terbaik itu masih akan kita jelang!
Pemberian dan Sang Pemberi
Itu hanya sebuah gantungan kunci. Lima buah kotak kecil yang dijalin satu dengan tali sepatu. Gantungan itu diberikan putri saya beberapa tahun lalu ketika ia masih berusia tujuh tahun. Sekarang talinya sudah koyak dan kotak-kotaknya sudah terkelupas, tetapi kata-kata yang tertera di situ tidak pernah usang: “I DAD” (Aku Sayang Ayah).