Datang Kembali!
Ketika kami tengah mengalami saat-saat sulit dengan putra kami, seorang teman menemui saya seusai kebaktian di gereja. “Aku ingin kamu tahu, tiap hari aku mendoakanmu dan putramu,” katanya. Lalu ia menambahkan: “Aku merasa begitu bersalah.”
Menanti Jawaban
Ketika putri kami berusia 15 tahun, ia kabur dari rumah. Ia pergi selama lebih dari 3 minggu—3 minggu terpanjang dalam kehidupan kami. Kami mencarinya ke pelbagai tempat dan meminta bantuan penegak hukum dan kawan-kawan kami. Sepanjang hari-hari yang sulit itu, saya dan istri belajar pentingnya menantikan Allah dalam doa. Kami telah kehabisan kekuatan dan sumber daya. Kami harus mengandalkan Allah.