Penulis

Lihat Semua

Artikel oleh James Banks

Berhenti Sejenak untuk Berdoa

Sebuah hidran menyemburkan air ke jalan, dan saya melihat kesempatan. Beberapa mobil di depan telah terguyur, dan pikir saya, Wah, cuci mobil gratis! Sudah sebulan mobil saya tidak dicuci dan debunya sangat tebal. Jadi saya pun menginjak gas dan menerjang guyuran air itu.

Berjalan Melewatkan Berkat

Pada tahun 1799, Conrad Reed yang berusia dua belas tahun menemukan batu besar yang berkilau di sungai yang membelah tanah pertanian kecil milik keluarganya di North Carolina. Ia membawa batu itu pulang untuk ditunjukkan kepada ayahnya, seorang petani imigran yang miskin. Karena tidak menyadari batu itu sangat berharga, sang ayah menjadikannya sebagai penahan pintu. Selama bertahun-tahun keluarga tersebut melewatkan saja batu itu.

Dipelihara oleh Kasih

Cucu laki-laki saya yang berusia empat tahun duduk di pangkuan saya sambil menepuk-nepuk kepala saya yang botak. Setelah mengamatinya lekat-lekat, ia bertanya, “Kakek, rambut Kakek mana?” “Oh,” saya tertawa, “Makin lama makin habis.” Wajahnya berubah serius, lalu ia berkata, “Sedih sekali. Nanti aku kasih rambutku untuk Kakek.”

Jadikan Setiap Momen Berarti

Kedua jarum jam saku yang tersimpan di arsip perpustakaan Universitas North Carolina menyimpan kisah menyedihkan. Jarum-jarum jam itu berhenti pada pukul 8:19:56, yaitu tepat saat pemiliknya, Elisha Mitchell, jatuh tergelincir dan tewas di air terjun Pegunungan Appalachian, pada pagi hari tanggal 27 Juni 1857.

Tanda Saksi

“Lihat itu?” tukang reparasi jam mengarahkan cahaya senternya ke sebuah goresan kecil yang diukir dengan kasar di bagian dalam jam besar kuno yang ada di rumah kami. “Kemungkinan goresan itu dibuat oleh tukang reparasi seabad lalu,” ia menjelaskan. “Goresan itu disebut ‘tanda saksi’, dan tanda itu membantu saya mengetahui cara mengatur mekanisme jam ini.”

Dikuatkan di dalam Allah

Langston Hughes adalah pekerja restoran di sebuah hotel yang bercita-cita menjadi penulis. Suatu hari pada tahun 1925, Hughes mendengar penyair idolanya, Vachel Lindsey, sedang menginap di sana. Dengan malu-malu Hughes pun memberikan beberapa lembar puisi karyanya kepada Lindsey. Di kemudian hari, Lindsey memuji-muji puisi Hughes di depan umum. Pujian itu membuat Hughes mendapatkan beasiswa untuk berkuliah di sebuah universitas, yang kemudian menolongnya meraih sukses dalam karier sebagai penulis.

Bersandar kepada Allah

Harriet Tubman tidak dapat membaca dan menulis. Sebagai budak di masa remajanya, ia menderita cedera kepala karena disiksa oleh mandor yang kejam. Akibatnya ia sering mengalami kejang dan kehilangan kesadaran di sepanjang sisa hidupnya. Namun, begitu lepas dari perbudakan, Harriet dipakai Allah untuk membebaskan tiga ratus orang lain dari perbudakan.

Anugerah Kasih yang Terbesar

Ketika meninggalkan toko, putra saya, Geoff, melihat sebuah alat bantu jalan tergeletak tak bertuan di jalan. Semoga tidak ada yang kenapa-kenapa, pikirnya. Ia memeriksa ke balik bangunan dan melihat seorang pria tunawisma terkapar tidak sadarkan diri.

Ketika Kasih Tak Berkesudahan

“Setiap kali Kakek mengajak saya ke pantai, ia selalu melepas arloji dan menyimpannya. Suatu hari saya bertanya, ‘Kenapa Kakek melakukan-nya?’” kenang Sandra.