Dikuatkan di dalam Allah
Langston Hughes adalah pekerja restoran di sebuah hotel yang bercita-cita menjadi penulis. Suatu hari pada tahun 1925, Hughes mendengar penyair idolanya, Vachel Lindsey, sedang menginap di sana. Dengan malu-malu Hughes pun memberikan beberapa lembar puisi karyanya kepada Lindsey. Di kemudian hari, Lindsey memuji-muji puisi Hughes di depan umum. Pujian itu membuat Hughes mendapatkan beasiswa untuk berkuliah di sebuah universitas, yang kemudian menolongnya meraih sukses dalam karier sebagai penulis.
Bersandar kepada Allah
Harriet Tubman tidak dapat membaca dan menulis. Sebagai budak di masa remajanya, ia menderita cedera kepala karena disiksa oleh mandor yang kejam. Akibatnya ia sering mengalami kejang dan kehilangan kesadaran di sepanjang sisa hidupnya. Namun, begitu lepas dari perbudakan, Harriet dipakai Allah untuk membebaskan tiga ratus orang lain dari perbudakan.
Anugerah Kasih yang Terbesar
Ketika meninggalkan toko, putra saya, Geoff, melihat sebuah alat bantu jalan tergeletak tak bertuan di jalan. Semoga tidak ada yang kenapa-kenapa, pikirnya. Ia memeriksa ke balik bangunan dan melihat seorang pria tunawisma terkapar tidak sadarkan diri.
Ketika Kasih Tak Berkesudahan
“Setiap kali Kakek mengajak saya ke pantai, ia selalu melepas arloji dan menyimpannya. Suatu hari saya bertanya, ‘Kenapa Kakek melakukan-nya?’” kenang Sandra.
Singa, Anak Domba, Juruselamat!
Ada dua patung singa yang gagah menjaga pintu masuk Perpustakaan Umum New York. Patung marmer itu berdiri gagah sejak perpustakaan itu diresmikan pada tahun 1911. Keduanya dinamai Leo Lenox dan Leo Astor, untuk menghormati para pendiri perpustakaan itu. Namun, selama masa Depresi Besar, wali kota Fiorello LaGuardia mengganti nama kedua patung itu dengan Fortitude (Ketabahan) dan Patience (Kesabaran), dua kebajikan yang ia anggap perlu diperlihatkan warga New York pada masa yang sulit itu. Sampai sekarang, kedua singa tersebut masih menyandang nama-nama tersebut.
Disertai dalam Lembah Kekelaman
Hannah Wilberforce adalah bibi dari William Wilberforce, pejuang penghapusan budak di Inggris. Menjelang ajalnya, Hannah sempat menulis sepucuk surat, dan di dalamnya ia berbicara tentang kabar kematian seorang saudara seiman dalam Tuhan. “Berbahagialah orang yang telah berpulang ke rumah Bapa, sekarang mendiang telah berada bersama Yesus, yang ia kasihi meski tak pernah dilihatnya. Hatiku melonjak kegirangan.” Kemudian ia menggambarkan kondisinya sendiri: “Diriku sendiri, antara membaik dan memburuk; tetapi Yesus, Dia selalu baik.”
Dari Kehancuran kepada Keselamatan
Darryl adalah seorang pemain bisbol legendaris yang nyaris membiarkan narkoba menghancurkan hidupnya. Namun, Tuhan membebaskannya dari belenggu itu, dan sekarang ia sudah bersih selama bertahun-tahun. Kini ia melayani orang-orang yang bergumul dengan kecanduan dan mengarahkan mereka kepada Tuhan. Saat menengok masa lalunya, Darryl yakin Allah telah mengubah kehancurannya menjadi kabar keselamatan untuk orang lain.
Belas Kasih dan Kebaikan
Sebatang bunga matahari berdiri tegak sendirian di median jalan raya antarkota yang panjang dan sepi, hanya beberapa meter dari jalur cepat. Ketika mobil saya melaju melewatinya, dalam hati saya bertanya-tanya bagaimana bunga itu dapat tumbuh di sana, padahal tidak terlihat bunga matahari lainnya dalam jarak bermil-mil dari tempat itu. Hanya Allah yang dapat menciptakan tumbuhan sekuat itu untuk dapat bertahan hidup berdekatan dengan jalan raya di atas tanah berkerikil yang melapisi median jalan. Sambil terayun lembut ditiup angin, bunga matahari yang bertumbuh dengan baik itu dengan riang menyapa setiap pengendara yang lewat di sana.
Mendengarkan Itu Penting
“Datang segera. Kami menabrak gunung es.” Itulah kata-kata pertama yang diterima Harold Cottam, operator telegraf di atas kapal RMS Carpathia, dari kapal RMS Titanic yang sedang tenggelam pada pukul 00.25 tanggal 15 April 1912. Carpathia, kapal pertama yang tiba di lokasi kecelakaan, akhirnya berhasil menyelamatkan 706 jiwa.