Penulis

Lihat Semua
Jennifer Benson Schuldt

Jennifer Benson Schuldt

Tulisan Jennifer Benson Schuldt pertama kali muncul di Our Daily Bread pada bulan September 2010. Ia juga menulis untuk buku renungan Our Daily Journey. Ia tinggal di pinggiran kota Chicago dengan suaminya, Bob, dan anak-anak mereka. Ia suka melukis, membaca puisi dan fiksi, dan berjalan-jalan bersama keluarganya.

Artikel oleh Jennifer Benson Schuldt

Dia Mengerti

Sebagian anak kecil sulit tidur di malam hari. Walaupun ada banyak alasan untuk masalah itu, putri saya menyebutkan salah satu alasannya ketika saya hendak meninggalkan kamar tidurnya pada suatu malam. “Aku takut gelap,” katanya. Saya berusaha meredakan rasa takutnya, tetapi akhirnya saya tetap membiarkan lampu kecil menyala di kamarnya agar ia yakin bahwa kamarnya bebas dari monster yang menakutkan.

Lebih dari yang Kita Butuhkan

Di sebuah ladang di wilayah pedesaan Inggris, G. K. Chesterton tiba-tiba bangkit dari tempat duduknya dan tertawa terbahak-bahak. Luapan sukacitanya terdengar sangat keras hingga mengejutkan sapi-sapi yang merumput di sekitarnya.

Meninggalkan Masa Lalu

Chris Baker adalah seorang seniman pembuat tato yang mengubah lambang penderitaan dan perbudakan menjadi karya seni. Banyak dari pelanggannya adalah mantan anggota geng dan korban perdagangan manusia yang telah ditato dengan nama, simbol, atau kode tertentu sebagai identitas mereka. Chris mengubah tato-tato tersebut menjadi karya seni yang indah dengan cara menato gambar yang baru di atas tato mereka yang lama.

Lokasi Terpencil

Pulau Tristan da Cunha terkenal karena lokasinya yang terpencil. Pulau itu merupakan pulau berpenghuni paling terpencil di dunia, dengan penduduk sebanyak 288 orang. Pulau tersebut terletak di Lautan Atlantik Selatan, 2.816 km jauhnya dari Afrika Selatan sebagai daratan yang paling dekat. Siapa saja yang mau mengunjunginya harus menempuh perjalanan dengan kapal selama 7 hari karena pulau tersebut tidak mempunyai lapangan udara.

Jauh Lebih Baik

Suatu hari, bunyi sirene terdengar meraung-raung di luar rumah seorang anak kecil. Karena tak mengenali bunyi itu, ia bertanya kepada ibunya tentang sirene tersebut. Ibunya menjelaskan bahwa bunyi itu berguna untuk memperingatkan orang-orang agar waspada terhadap badai besar yang akan terjadi. Ibu itu berkata, apabila orang-orang tidak segera berlindung, mereka bisa mati diterjang angin puting beliung. Anak itu membalas, “Mama, mengapa mati itu tidak baik? Bukankah kalau kita mati, kita akan bertemu Yesus?”

Pujian dari Hati yang Tulus

Dalam perjalanannya ke luar negeri, teman saya mendatangi suatu gereja untuk beribadah. Ia memperhatikan bahwa orang-orang yang memasuki ruang kebaktian segera berlutut dan berdoa dengan membelakangi mimbar yang terletak di bagian depan gereja. Teman saya menyadari bahwa jemaat gereja itu sedang mengakui dosa mereka kepada Allah sebelum mereka memulai kebaktian.

Senjata Ilahi Kita

Di bawah pengawasan Nehemia, para pekerja Israel membangun kembali tembok yang mengelilingi Yerusalem. Akan tetapi, di tengah proses pembangunan itu, mereka mendengar berita tentang musuh-musuh mereka yang bersekongkol untuk menyerang Yerusalem. Kabar itu semakin menjatuhkan semangat para pekerja yang sudah kelelahan itu.

Kelegaan bagi yang Tertindas

Salah satu adegan favorit saya dalam karya sastra terdapat di novel yang ditulis oleh Charles Dickens dengan judul yang diambil dari nama tokoh utamanya, David Copperfield. Novel itu mengisahkan tentang seorang bibi yang berani menentang seorang ayah tiri jahat yang telah melecehkan David keponakannya.

Menolak Jebakan

Tanaman Venus Flytrap (Venus Pemakan Serangga) dapat mencerna seekor serangga selama lebih kurang 10 hari. Proses itu dimulai ketika seekor serangga yang tidak menaruh curiga mencium bau nektar pada dedaunan yang menjadi tempat jebakan. Sambil menyelidik, serangga pun merayap ke dalam rahang tanaman, hingga kemudian daun-daun tersebut mengatup dan menjepit dalam waktu setengah detik dan cairan pencernaan tanaman itu pun melarutkan serangga tersebut.