Penulis

Lihat Semua
Jennifer Benson Schuldt

Jennifer Benson Schuldt

Tulisan Jennifer Benson Schuldt pertama kali muncul di Our Daily Bread pada bulan September 2010. Ia juga menulis untuk buku renungan Our Daily Journey. Ia tinggal di pinggiran kota Chicago dengan suaminya, Bob, dan anak-anak mereka. Ia suka melukis, membaca puisi dan fiksi, dan berjalan-jalan bersama keluarganya.

Artikel oleh Jennifer Benson Schuldt

Ke Mana Harus Berpaling

Semua orang di SMA mengagumi sikap ramah dan keterampilan Jack dalam berolah raga. Ia merasa paling bahagia saat melayang di udara, di atas luncuran berbentuk setengah lingkaran—dengan satu tangan memegang skateboard, dan tangan yang lain terentang untuk menjaga keseimbangan.

Sekuat Besi

Hewan kumbang besi dikenal karena lapisan kulit luarnya yang sangat keras, yang melindunginya dari pemangsa. Salah satu jenis kumbang besi bahkan memiliki kekuatan luar biasa saat berada di bawah tekanan. Alih-alih retak, kulit luar yang keras itu justru melentur dan menyatu. Dengan bentuknya yang datar dan rendah, kulit kumbang besi tidak mudah patah. Uji coba yang dilakukan para ilmuwan membuktikan kumbang besi dapat menahan tekanan nyaris 40.000 kali lipat bobot tubuhnya. 

Allah Tahu

Ketika tengah mengagumi sebuah lukisan abstrak berukuran besar, sepasang kekasih melihat kaleng cat tanpa tutup dan kuas di bawahnya. Mengira bahwa lukisan itu “karya yang belum selesai” dan siapa saja diundang untuk ikut melukis, pasangan itu pun menggoreskan beberapa warna, lalu pergi. Namun, sebenarnya sang seniman memang sengaja meninggalkan peralatan lukisnya di sana sebagai bagian dari pajangan karya yang telah selesai. Setelah meninjau rekaman video dari insiden tersebut, pihak galeri mengakui adanya kesalahpahaman dan tidak mengajukan tuntutan kepada pasangan tadi.

Keberanian yang Tidak Lazim

Pada tahun 1478, Lorenzo de Medici, penguasa kota Firenze, Italia, berhasil lolos dari serangan yang ditujukan kepadanya. Anak buah Lorenzo mencoba membalas serangan itu sehingga timbullah perang. Ketika situasi memburuk, Raja Ferrante I dari Napoli yang kejam pun semakin memusuhi Lorenzo. Namun, satu tindakan Lorenzo yang gagah berani mengubah segalanya. Ia mengunjungi sang raja seorang diri tanpa membawa senjata. Keberanian ini, ditambah dengan karisma dan kecerdikannya, membuat Ferrante kagum dan mengakhiri perang di antara mereka.

Ditarik ke Tempat Aman

Seorang gadis kecil berjalan mengarungi sungai yang dangkal sambil diawasi ayahnya. Sepatu bot karetnya setinggi lutut. Ketika berjalan ke hilir, air semakin dalam dan akhirnya masuk ke sepatu botnya. Ketika tidak bisa melangkah lagi, ia berseru, “Ayah, aku tidak bisa jalan lagi!” Secepat kilat, sang ayah sudah berada di sisi anak gadisnya lalu menariknya ke tepi sungai. Gadis itu melepaskan sepatu botnya dan tertawa sambil menumpahkan air dari dalam sepatunya ke atas tanah.

Percakapan yang Hangat

Saya dan Catherine berteman baik di SMA. Selain senang ngobrol di telepon, kami juga saling berkirim pesan di kelas untuk merencanakan acara menginap bersama. Kadang-kadang kami berkuda bersama dan berpasangan dalam mengerjakan tugas sekolah.

Sukses dan Pengorbanan

Dalam suatu program studi musim panas, putra saya membaca buku tentang seorang anak yang ingin mendaki Pegunungan Alpen di Swiss. Anak itu menghabiskan waktunya untuk berlatih demi mencapai keinginan tersebut. Namun, ketika akhirnya ia berangkat, ada hal-hal yang tidak berjalan sesuai rencana. Di tengah pendakian, rekan seperjalanannya jatuh sakit dan anak itu memutuskan untuk berhenti demi menolong rekannya daripada mencapai cita-citanya.

Apa yang Harus Saya Katakan?

Ketika melihat-lihat sekotak buku bertulisan “C. S. Lewis” di toko buku bekas, saya dihampiri oleh pemilik toko. Ketika kami membahas buku-buku itu, saya bertanya-tanya apakah ia mungkin tertarik dengan iman yang menginspirasi banyak tulisan Lewis. Saya berdoa dalam hati agar diberi tuntunan. Sepotong informasi dari sebuah biografi terbetik dalam ingatan saya, dan kami pun berdiskusi tentang bagaimana karakter dalam buku C. S. Lewis merujuk kepada Allah. Pada akhirnya, saya bersyukur doa singkat tadi telah mengubah arah pembicaraan kami ke hal-hal rohani.

Guru Terbaik

“Aku tidak mengerti!” Putri saya membanting pensilnya ke atas meja. Ia sedang mengerjakan PR matematika, dan saya baru saja memulai “pekerjaan” sebagai guru baginya. Masalahnya, saya sudah tidak ingat lagi pelajaran yang pernah saya pelajari tiga puluh lima tahun lalu tentang cara mengubah bilangan desimal menjadi pecahan. Karena tidak mungkin saya mengajarkan sesuatu yang tidak saya pahami, maka kami menonton video penjelasan dari seorang guru di dunia maya.