Kritikan yang Baik
Suatu hari dalam pelajaran melukis pemandangan, guru saya, seorang seniman profesional yang sangat berpengalaman, datang untuk menilai karya pertama saya. Ia berdiri di depan lukisan saya sambil memegang dagunya. Oh tidak, pikir saya. Ia pasti bilang lukisan saya jelek.
Siapakah Itu?
Ketika seorang pria memasang kamera pengawas di luar rumahnya, ia memeriksa fitur video untuk memastikan sistemnya berfungsi dengan baik. Namun, ia kaget melihat sosok seorang laki-laki berdada bidang dan berbaju warna gelap berkeliaran di halaman rumahnya. Ia memperhatikan lebih jauh apa yang hendak dilakukan lelaki itu. Akan tetapi, ia merasa mengenal orang tersebut. Barulah ia tersadar bahwa yang diperhatikannya bukanlah video orang tak dikenal, melainkan rekaman dirinya sendiri!
Teruslah Maju
Bekerja di dunia swasta membuat saya berinteraksi dengan banyak orang yang berbakat dan berpikiran sehat. Namun, saya menemui kesulitan dalam satu proyek yang dipimpin oleh manajer yang tinggal di luar kota. Meskipun tim kami menunjukkan perkembangan, si manajer terus saja mengkritik dan menuntut kami bekerja lebih keras dalam rapat via telepon yang kami lakukan tiap minggu. Komentarnya membuat saya tawar hati dan takut, bahkan sempat terpikir untuk mengundurkan diri saja.
Bebas dalam Batasan
Suatu hari di musim dingin, anak-anak saya merengek untuk main seluncuran salju. Suhu saat itu hampir mencapai minus tujuh belas derajat Celcius. Kepingan-kepingan salju menerpa jendela kami. Saya mempertimbangkan sejenak permohonan mereka, lalu mengizinkan mereka—dengan syarat mereka harus berpakaian tebal, tidak boleh berjauhan, dan tidak boleh lebih dari 15 menit.
Selalu Siap Menolong
Setelah cedera tulang belakang membuatnya lumpuh, Marty memutuskan kembali kuliah untuk meraih gelar MBA. Judy, ibu Marty, menolong untuk mewujudkan impian Marty. Ia duduk di samping Marty dalam setiap kelas dan kelompok belajar, sambil mencatat dan mengurus hal-hal yang berkaitan dengan teknologi. Ia bahkan membantu Marty untuk naik ke panggung menerima gelar diplomanya. Apa yang mustahil menjadi mungkin dilakukan berkat pertolongan praktis yang selalu siap diberikan sang ibu bagi Marty.
Sumber Hikmat
Seorang pria mengajukan tuntutan hukum terhadap seorang wanita dengan tuduhan bahwa wanita itu telah mengambil anjingnya. Di pengadilan, wanita itu mengatakan bahwa anjing itu tidak mungkin dimiliki si pria sambil menunjukkan kepada hakim di mana ia membeli anjing itu. Namun, pemilik yang sebenarnya terungkap saat hakim melepaskan anjing itu di ruang sidang. Sambil menggoyangkan ekor tanda gembira, anjing itu langsung berlari ke arah si pria!
Takkan Dicengkeram
Ketika berenang bersama teman-teman di Teluk Mexico, Caitlyn bertemu seekor hiu yang kemudian mencaplok kedua kakinya dan menarik tubuhnya. Caitlyn melawan dengan meninju hidung hiu tersebut. Ikan pemangsa itu pun melepaskan gigitannya dan akhirnya berenang menjauh. Ikan hiu itu tidak mampu untuk terus menahan Caitlyn dalam cengkeramannya, meskipun gigitan itu menimbulkan banyak luka dan membuat Caitlyn harus dirawat dengan lebih dari seratus jahitan.
Apa Adanya dengan Allah
Aku menundukkan kepala, menutup mata, melipat tangan, dan mulai berdoa. “Tuhan terkasih, hari ini aku datang kepada-Mu sebagai anak-Mu. Aku menyadari kuasa dan kebaikan-Mu . . .” Tiba-tiba, mata saya terbuka. Saya teringat anak saya belum menyelesaikan proyek pelajaran sejarahnya yang harus dikumpulkan besok. Saya ingat ia punya janji bermain basket sepulang sekolah, dan saya membayangkan bagaimana ia harus terjaga sampai tengah malam untuk menyelesaikan tugas sekolahnya. Saya pun khawatir ia akan kelelahan dan membuatnya rentan terkena flu!
Kasih yang Dahsyat
Tepat seminggu sebelum hari pernikahannya, Sarah memutuskan pertunangannya. Meski sedih dan kecewa, ia memutuskan untuk tidak menyia-nyiakan makanan yang telah dipesan untuk resepsi pernikahannya itu. Jadi, ia pun mengubah rencananya. Ia menyingkirkan meja tempat hadiah dan mengundang para penghuni rumah-rumah penampungan tunawisma di kotanya untuk datang ke perjamuan tersebut.