Kehadiran Virtual
Ketika virus corona menyebar ke seluruh dunia, para ahli kesehatan menyarankan agar kita menjaga jarak untuk memperlambat penyebaran. Banyak negara meminta warganya melakukan isolasi mandiri atau mengungsi ke tempat isolasi yang aman. Para karyawan diharuskan bekerja dari rumah sebisa mungkin, sementara yang lain bergumul dengan masalah finansial karena kehilangan pekerjaan. Seperti banyak orang lain, saya beribadah dan melakukan pertemuan kelompok kecil melalui platform digital. Sebagai warga dunia, kita mempraktikkan bentuk-bentuk kebersamaan yang baru, meski tidak bertemu secara fisik.
Berdiam di dalam Allah
Saat tengah berjalan menuju mobil, Zander melepaskan diri dari tangan ibunya dan berlari kencang kembali ke pintu gereja. Ia tidak mau pulang! Ibunya mengejar dan dengan penuh kasih berusaha mendekap anaknya kembali supaya mereka bisa segera pulang. Ketika akhirnya sang ibu berhasil merangkul kembali bocah berusia empat tahun itu, Zander menangis tersedu-sedu dan menoleh ke gereja dengan tatapan sedih sambil mereka berjalan pergi.
Bunyikan Belnya
Setelah tiga puluh kali menjalani terapi radiasi, Darla akhirnya dinyatakan bebas dari kanker. Sebagai bagian dari tradisi rumah sakit, seorang penyintas kanker akan membunyikan “lonceng bebas kanker” yang menandai berakhirnya pengobatan dan merayakan pemulihan kesehatannya. Darla pun tidak ketinggalan. Namun, saking semangat dan antusiasnya, Darla membunyikan lonceng itu sampai-sampai talinya terlepas! Gelak tawa pun membahana.
Iman Remaja
Masa remaja terkadang menjadi masa yang paling menyiksa dalam hidup—bagi orangtua maupun anak. Semasa remaja, saya berusaha “melepaskan diri” dari pengaruh ibu saya dengan terang-terangan menolak nilai-nilai yang diajarkannya dan memberontak terhadap aturan-aturan yang ditetapkannya. Saya melakukannya dengan kecurigaan bahwa semua itu hanya dibuat untuk membuat saya menderita. Sekarang kami sudah berdamai kembali, tetapi waktu itu hubungan kami diwarnai banyak ketegangan. Ibu pasti menyesalkan penolakan saya terhadap nasihat-nasihatnya, karena seandainya saja saya taat, saya bisa terhindar dari banyak penderitaan fisik dan mental yang tidak perlu.
Gambaran Besar Kitab Suci
Ketika Colin membuka kotak berisi serpihan-serpihan kaca patri yang dibelinya, alih-alih menemukan potongan-potongan yang dibutuhkannya untuk sebuah proyek, ia mendapati jendela-jendela berkaca patri yang masih utuh. Ia pun menyelidiki asal muasal jendela tersebut dan menemukan ternyata semua itu adalah bekas jendela gereja yang dicopot agar terlindung dari pengeboman pada Perang Dunia II. Colin takjub melihat mutu dari jendela-jendela itu dan bagaimana “potongan-potongan” di dalamnya membentuk sebuah gambar yang indah.
Menjadi Saluran Kasih Karunia
Putra kami menghabiskan tahun-tahun awal hidupnya di panti asuhan sebelum kami mengadopsi dirinya. Sebelum meninggalkan panti tersebut untuk pulang bersama kami, kami memintanya untuk mengambil barang-barang pribadinya. Namun, ia tidak punya apa-apa. Akhirnya kami mengganti pakaian yang ia kenakan dengan baju baru yang kami bawakan untuknya, sekaligus meninggalkan beberapa potong baju untuk anak-anak lain di sana. Meskipun sedih melihat sedikitnya barang yang ia miliki, saya bersukacita karena sekarang kami dapat membantu memenuhi kebutuhan jasmani dan rohaninya.
Isi dari Kesaksian Iman Kita
Suatu hari, Alan menemui saya untuk meminta nasihat bagaimana mengatasi ketakutannya berbicara di depan umum. Seperti yang banyak terjadi pada banyak orang, ia merasa jantungnya berdebar kencang, mulutnya kering dan lengket, dan wajahnya merah padam. Glossophobia adalah salah satu ketakutan sosial yang lazim—banyak yang bergurau mengatakan bahwa mereka lebih takut berbicara di depan umum daripada takut mati! Saya pun menasihati Alan agar ia lebih memusatkan perhatian kepada isi pesan yang hendak disampaikan daripada memusingkan cara penyampaiannya.
Bertumbuh Menuju Kedewasaan
Belum lama ini sebuah jajak pendapat meminta para responden untuk menyebutkan pada umur berapa mereka meyakini diri mereka sudah dewasa. Mereka yang menganggap diri sudah dewasa menyebutkan perilaku-perilaku tertentu sebagai bukti status tersebut. Contoh perilaku seorang “dewasa” yang paling sering disebut adalah memiliki anggaran dan membeli rumah sendiri. Contoh-contoh perilaku lain yang diberikan sebagai jawaban meliputi kebiasaan memasak sendiri setiap malam, rutin memeriksakan kesehatan ke dokter, hingga jawaban-jawaban jenaka seperti hanya menyantap camilan untuk makan malam atau memilih tinggal di rumah saja dan tidak ke mana-mana pada malam Minggu.
Lingkaran Pelangi
Ketika sedang asyik mendaki gunung, Adrian mendapati dirinya berada di atas awan-awan yang melayang rendah. Dengan sinar matahari di belakangnya, Adrian mengarahkan pandangannya ke bawah dan melihat tidak saja bayangannya, tetapi juga fenomena indah yang disebut spektrum Brocken. Fenomena itu menyerupai lingkaran pelangi yang melingkari bayangan seseorang. Hal itu terjadi ketika sinar matahari membias pada awan-awan di bawah. Adrian menyebutnya sebagai momen “ajaib” yang sangat meng-gembirakan hatinya.