Bersorak-Sorak karena Kita
Seorang ayah muda menggendong bayi laki-lakinya sambil menimang dan bernyanyi dengan irama yang meneduhkan hati. Karena sang bayi memiliki gangguan pendengaran, ia tidak bisa mendengar suara atau nyanyian ayahnya. Namun, sang ayah tetap bersenandung dengan penuh kasih sayang kepada anaknya. Usaha itu pun membuahkan senyum manis dari bayi kecilnya.
Berbagi Beban
Karen, seorang guru SMP, menciptakan suatu aktivitas yang mengajarkan murid-muridnya untuk lebih memahami satu sama lain. Dalam kegiatan “Berbagi Beban”, para murid menuliskan beban emosional mereka masing-masing. Kemudian tulisan-tulisan tanpa nama itu dibagikan di antara mereka, sehingga para murid dapat mengetahui pergumulan yang dialami oleh teman-teman mereka sendiri. Tidak jarang ada murid yang meneteskan air mata membaca tulisan teman-temannya. Sejak saat itu, para remaja dalam kelas tersebut memiliki penghargaan dan empati yang lebih besar terhadap satu sama lain.
Alasan untuk Beristirahat
Jika Anda ingin berumur panjang, pergilah berlibur! Empat puluh tahun setelah melakukan penelitian terhadap para pekerja pria paruh baya yang memiliki risiko penyakit jantung, para peneliti di Helsinki, Finlandia, menindaklanjuti setiap partisipan tersebut dan menemukan hasil yang sebenarnya tidak mereka duga dalam penelitian awal mereka. Temuan mereka menunjukkan bahwa tingkat kematian para pekerja yang mengambil waktu untuk berlibur lebih rendah daripada yang tidak mengambilnya.
Melihat ke Atas
Cumi-cumi cockeyed hidup dalam “zona senja” di laut, yaitu bagian perairan yang nyaris tidak bisa ditembus sinar matahari. Hewan ini dijuluki demikian karena ukuran kedua matanya yang sangat berbeda: mata kirinya pelan-pelan berkembang menjadi jauh lebih besar daripada mata kanan, bahkan hampir dua kali lipat ukurannya. Para ilmuwan yang mempelajari moluska ini menyimpulkan bahwa mata kanannya yang lebih kecil digunakan untuk melihat ke bawah, ke kedalaman perairan yang gelap, sementara mata kiri yang lebih besar digunakan untuk melihat ke atas, ke arah sinar matahari.
Berlari untuk Memberitakan
Lomba lari maraton modern diilhami dari kisah legenda seorang kurir Yunani, Pheidippides. Konon, pada tahun 490 sm ia berlari lebih dari empat puluh kilometer dari kota Marathon ke Athena untuk mengabarkan kemenangan pasukan Yunani atas Persia, musuh bebuyutan mereka. Pada masa kini, orang mengikuti lari maraton untuk memperoleh kepuasan pribadi karena berhasil mencapai suatu target dalam olahraga, tetapi Pheidippides memiliki tujuan yang lebih besar di balik upayanya itu. Setiap langkah larinya didorong oleh kegembiraan yang meluap-luap untuk memberitakan kabar gembira kepada saudara-saudari sebangsanya!
Hadir bagi Orang Lain
Ketika Jen, seorang pegawai taman hiburan, melihat Ralph menggeloso di atas tanah dengan berurai air mata, ia bergegas datang membantu. Ralph, bocah pengidap autisme, sedang menangis tersedu-sedu karena wahana yang sangat ingin dinaikinya ternyata rusak. Alih-alih langsung mengangkat Ralph atau menyuruhnya untuk segera merasa baikan, Jen ikut duduk di tanah bersamanya, lalu membiarkan anak itu menyalurkan emosinya dan menangis sampai puas.
Sepatu Pinjaman
Seorang siswa SMA bernama Gabe berada dalam keadaan serba tak menentu setelah ia dan keluarganya menyelamatkan diri dari ancaman kebakaran hutan di California pada tahun 2018. Gabe kehilangan kesempatan mengikuti babak kualifikasi untuk lomba lari lintas alam tingkat negara bagian, padahal selama ini ia sudah berlatih untuk kejuaraan tersebut. Kegagalan mengikuti ajang ini akan membuatnya tidak bisa berlomba di tingkat negara bagian—kejuaraan yang dapat memberikan pencapaian tertingginya sebagai atlet. Setelah mempertimbangkan kondisi Gabe, komisi atletik negara bagian itu mau memberinya kesempatan. Namun, ia harus berlari sendiri dalam waktu yang memenuhi kualifikasi, di atas lintasan atletik milik sekolah lawan, dengan mengenakan “sepatu sehari-hari” karena sepatu larinya tertinggal di rumahnya yang sekarang sudah hangus terbakar. Ketika ia datang pada hari “perlombaan,” Gabe terkejut melihat para pesaingnya juga datang. Mereka bahkan memberinya sepatu lari yang layak, dan ikut berlari mendampinginya untuk memastikan ia berlari dalam kecepatan yang diperlukan untuk lolos ke perlombaan tingkat negara bagian.
Bertahan dalam Kekeringan
Pada April 2019, sebuah kawasan pemukiman di kota Victorville, California, terkubur oleh tumbleweed, sejenis gulma dari semak kering yang bergumpal-gumpal. Angin kencang telah meniup gumpalan-gumpalan itu dari Gurun Mojave yang letaknya tak jauh dari kawasan pemukiman tadi. Pada puncak pertumbuhannya, gulma yang menjengkelkan ini dapat tumbuh hingga mencapai tinggi seratus delapan puluh sentimeter. Tumbleweed sebesar itu sangat menyulitkan ketika tercabut dari akarnya lalu berguling-guling tertiup angin dan menyebarkan benihnya ke mana-mana.
Tercetak pada Hati Kita
Ketika Johannes Gutenberg menemukan mesin cetak bergerak pada tahun 1450, terbukalah era komunikasi massa di dunia Barat dan realitas sosial baru yang memudahkan penyebaran informasi kepada masyarakat luas. Tingkat kemampuan menulis dan membaca pun meningkat di seluruh dunia dan tumbuhnya ide-ide baru telah menghasilkan perubahan yang pesat, baik dalam bidang sosial maupun keagamaan. Gutenberg berhasil menerbitkan Alkitab cetak untuk pertama kalinya. Sebelumnya, Alkitab harus disalin dengan tulisan tangan, dan dibutuhkan waktu hingga satu tahun untuk menyelesaikan satu jilid.