Melayani Allah Setiap Waktu
Setelah bertahun-tahun memuridkan Kaleb seorang diri, Mark merasa kecewa saat mengetahui bahwa seorang pemimpin gereja telah menunjuk mentor lain untuk membina Kaleb. Pemimpin tersebut berujar, “Akhirnya, Kaleb mempunyai mentor.”
Serahkan pada Allah
Saat berada di ketinggian dinding panjat, Sarah mulai panik ketika merasa cengkeramannya mulai melemah pada pegangan tangan. Ia pun terpikir, Seberapa keras aku akan terhempas ke tanah?
Memegang Janji Allah
Wendy sempat merasa agak terabaikan. Saat istirahat makan siang, bosnya meninggalkan cokelat di atas meja setiap orang—kecuali di mejanya. Wendy yang bingung berkeluh kesah kepada temannya, “Mengapa ia mengabaikan aku?”
Benar-Benar Mempercayai Allah
Seekor kucing liar mengeong sedih, sehingga saya pun menghentikan langkah saya. Saya baru saja berjalan melewati setumpuk makanan yang dibuang dengan sembarangan di tanah. Wow, Allah telah menyediakan makanan untuk kucing yang kelaparan ini, pikir saya. Makanan itu tersembunyi di balik sebuah pilar, jadi saya mencoba memancing kucing yang kurus kering itu ke sana. Kucing itu bergerak ke arah saya seakan percaya penuh—tetapi ia kemudian berhenti dan menolak untuk mengikuti saya lebih jauh. Saya ingin bertanya, Mengapa kamu tidak mempercayai arahan saya? Ada banyak makanan yang menantimu, nih!
Diciptakan untuk Berbuat Baik
Awalnya, saya mengabaikan kartu yang melayang jatuh ke tanah itu. Ayah dan anak perempuan kecilnya yang menjatuhkan kartu tersebut berada hanya sekitar 5 meter dari saya, tetapi saya sudah terlambat pergi bekerja. Tentu mereka akan menyadarinya, kata saya kepada diri sendiri. Akan tetapi, mereka terus berjalan. Hati nurani saya tertegur, sehingga saya pun berbalik untuk memungut kartu tersebut. Rupanya itu adalah tiket bus yang sudah dibayar. Waktu saya menyerahkannya kepada mereka, terima kasih yang mereka ucapkan berulang-ulang ternyata membuat hati saya senang. Saya bertanya-tanya, Mengapa saya merasa sangat bahagia karena melakukan hal sederhana seperti itu?Â
Allah Mengejar Kita
Selama bertahun-tahun, Evan berjuang melawan masalah kecanduan yang menghalanginya untuk mendekat kepada Allah. Ia bertanya dalam hati, Mungkinkah aku layak menerima kasih-Nya? Meski rajin beribadah di gereja, Evan merasakan adanya jurang tidak terjembatani yang memisahkannya dari Allah.
Allah akan Bertindak
Erin adalah seorang pekerja keras yang selalu mengerjakan tugasnya dengan baik. Namun, setelah dituduh berbuat tidak jujur, Erin diminta untuk cuti sementara waktu selama penyelidikan berlangsung. Ia sempat terpikir untuk mengundurkan diri sebagai bentuk protes, tetapi kemudian dinasihati agar menunggu hasil penyelidikan. “Mengundurkan diri memberi kesan bahwa kamu memang bersalah,” kata orang yang menasihatinya. Jadi, Erin tetap bertahan, seraya berdoa agar Allah memberinya keadilan. Benar saja, beberapa bulan kemudian, ia dibebaskan dari segala tuduhan.
Dicobai dan Diuji
Stanley menyukai waktu kerja yang fleksibel dan leluasa dari pekerjaannya sebagai sopir sewaan pribadi. Ia bisa mulai dan berhenti bekerja kapan saja, dan ia tidak perlu mempertanggungjawabkan waktu dan perjalanannya kepada siapa pun. Namun, yang ironis, justru itulah bagian tersulit dari pekerjaannya.
Waktu Tuhan
Mag telah menanti-nantikan rencana liburannya ke luar negeri. Akan tetapi, seperti kebiasaannya, ia mendoakannya terlebih dahulu. “Itu cuma liburan, mengapa kamu perlu bertanya kepada Tuhan?” tanya seorang teman. Namun, Mag percaya bahwa ia perlu menyerahkan segala sesuatu kepada Allah. Kali ini, ia merasa Allah mendorongnya untuk membatalkan liburannya. Mag pun taat, dan kemudian epidemi merebak di negara itu pada saat ia seharusnya berada di sana. “Saya merasa Allah melindungi saya,” ujarnya.