Penulis

Lihat Semua

Artikel oleh Lisa M. Samra

Bangun Kembali

Ryan Hall adalah atlet pelari, peserta Olimpiade, dan pemegang rekor nasional untuk nomor setengah maraton asal Amerika Serikat. Ia berhasil menyelesaikan perlombaan lari dua puluh satu kilometer dengan catatan waktu 59 menit 43 detik, rekor luar biasa yang menjadikannya sebagai atlet AS pertama yang menyelesaikan perlombaan itu di bawah satu jam. Walaupun Hall merayakan kemenangannya yang memecahkan rekor, ia juga tahu bagaimana rasanya kecewa karena gagal menyelesaikan suatu perlombaan.

Mengarungi Badai Kehidupan

Pada tanggal 16 Juli 1999, pesawat kecil yang dipiloti oleh John F. Kennedy Jr. jatuh ke Samudra Atlantik. Pihak penyidik menyimpulkan penyebab kecelakaan adalah kesalahan yang lazim terjadi dalam penerbangan, yang disebut disorientasi spasial. Fenomena ini terjadi ketika pilot kehilangan arah akibat jarak pandang yang pendek dan lupa mengandalkan alat bantu navigasi yang dapat menolong mereka sampai ke tujuan dengan selamat.

Cara yang Beriman

Dalam babak kualifikasi Piala Dunia tahun 2017, tim nasional Trinidad dan Tobago mengejutkan dunia dengan mengalahkan tim Amerika Serikat yang berperingkat lima puluh enam tingkat di atas mereka dengan skor 2-1. Kekalahan itu menggagalkan tim AS untuk lolos ke Piala Dunia 2018.

Hidup yang Luar Biasa

Saya mengetahui tentang Catherine Hamlin, seorang ahli bedah yang luar biasa asal Australia, saat membaca berita kematiannya. Di Etiopia, Catherine dan suaminya mendirikan satu-satunya rumah sakit di dunia yang dikhususkan untuk menyembuhkan para perempuan dari trauma fisik dan mental yang diakibatkan oleh fistula obstetrik, suatu cedera pada saat persalinan yang umumnya dialami para ibu di negara-negara berkembang. Semasa hidupnya, Catherine disebut-sebut telah merawat lebih dari 60.000 perempuan.

Dikejar oleh Kasih

“Aku melarikan diri dari-Nya, sepanjang malam dan sepanjang hari,” demikian pembukaan puisi terkenal “The Hound of Heaven” karya penyair Inggris, Francis Thompson. Thompson menggambarkan tentang pengejaran Tuhan Yesus yang tidak kenal lelah, sekalipun Thompson berusaha bersembunyi, bahkan melarikan diri dari Allah. Di akhir puisinya, sang penyair menyimpulkan, “Benar, akulah yang terus Engkau cari!”

Teguh Ditopang oleh Kebenaran

Keluarga saya tinggal dalam sebuah rumah unik yang berusia hampir satu abad, lengkap dengan dinding plester bertekstur indah. Seorang kontraktor mewanti-wanti saya bahwa dengan dinding seperti itu, untuk menggantung lukisan, saya harus memakukannya pada pasak kayu atau menggunakan jangkar sekrup sebagai penyangga. Jika tidak, ada kemungkinan lukisannya akan jatuh dan meninggalkan lubang menganga pada dinding.

Tetapi Yesus!

Dalam sebuah episode America’s Got Talent, ajang pencarian bakat yang populer di TV, seorang anak perempuan berusia lima tahun bernyanyi dengan riang gembira dan membuat seorang juri membandingkannya  dengan penyanyi dan penari cilik yang terkenal pada dekade 1930-an. Juri itu berkata, “Saya melihat Shirley Temple dalam dirimu.” Anak perempuan itu pun memberi jawaban yang tidak terduga: “Bukan Shirley Temple, tetapi Yesus!” 

Tidak Pernah Sendirian

“Derita ini bisa terasa lebih menyiksa daripada tidak memiliki tempat tinggal, mengalami kelaparan, atau menderita penyakit,” tulis Maggie Fergusson dalam majalah The Economist’s 1843. Apa topiknya? Kesepian. Fergusson menceritakan adanya kenaikan jumlah orang yang merasa kesepian, terlepas dari status ekonomi atau sosial mereka, dengan memakai contoh-contoh memilukan tentang apa rasanya kesepian.

Tiuplah Trompetnya

“Taps” adalah lagu dari bunyi trompet yang dimainkan oleh anggota militer Amerika Serikat di penghujung hari atau dalam upacara pemakaman. Saya takjub ketika membaca lirik tidak resminya dan menemukan bahwa banyak dari bait lagu itu diakhiri dengan frasa “God is nigh” (Allah itu dekat). Entah sedang menyambut tibanya malam atau sedang berkabung karena wafatnya seseorang yang dikasihi, lirik tersebut menawarkan keyakinan yang indah kepada para prajurit bahwa Allah itu dekat.