Proyek Babel
Dua tukang ditanya tentang apa yang sedang mereka bangun. Yang seorang menjawab bahwa ia sedang membangun sebuah garasi. Yang satu lagi mengatakan bahwa ia sedang membangun sebuah istana. Keesokan harinya, tinggal satu tukang yang sedang bekerja menyusun batu bata di sana. Ketika ditanya di manakah tukang satunya lagi, ia menjawab, “Oh, ia dipecat. Ia bersikeras membangun istana dan bukan garasi.”
Einstein dan Yesus
Kita mengenang Albert Einstein tidak hanya dari rambutnya yang kusut, matanya yang besar, dan karakternya yang jenaka. Kita mengenalnya sebagai seorang pakar fisika jenius yang mengubah cara pandang kita terhadap dunia. Rumusnya yang terkenal, E=mc2, telah merevolusi pemikiran ilmiah dan membawa kita memasuki zaman nuklir. Melalui “Teori Relativitas Khusus”, ia berpendapat bahwa karena segala sesuatu di alam semesta ini bergerak, maka pengetahuan adalah soal sudut pandang. Ia meyakini kecepatan cahaya sebagai satu-satunya hal konstan yang dapat dipakai untuk mengukur ruang, waktu, ataupun berat benda.
Bahan yang Ajaib
Siaran berita CNN menyebut suatu senyawa grafit sebagai “bahan yang ajaib” yang dapat mempengaruhi masa depan kita secara luar biasa. Grafena (graphene)—serat yang terdiri hanya dari satu lapis atom karbon—disebut-sebut sebagai satu-satunya material dua dimensi di tengah dunia tiga dimensi yang kita diami ini. Grafena berdaya tahan 100 kali lebih kuat daripada baja, lebih keras daripada intan, dapat mengalirkan listrik 1.000 kali lebih baik daripada tembaga, dan lebih lentur daripada karet.
Semua Itu Layak
Pada akhir abad ke-4, para pengikut Kristus tidak lagi dijadikan santapan singa untuk menghibur warga Roma. Namun hiburan yang berujung maut itu masih berlanjut sampai suatu hari seorang pria dengan berani melompat keluar dari tempat duduk penonton dan berusaha mencegah dua gladiator yang saling membunuh.
Mengalahkan Cheetah
Cheetah Afrika yang hebat diketahui bisa berlari hingga kecepatan 112 km/jam dalam waktu singkat, tetapi tidak mampu mempertahankan kecepatan itu untuk jarak yang jauh. Lewat tayangan kantor berita Inggris, BBC, dilaporkan bahwa empat penduduk dari desa di timur laut Kenya ternyata mampu mengalahkan dua ekor cheetah dalam lomba lari sejauh 6,5 km.
Semut Pencari Rumah
Menurut para peneliti dari Universitas Bristol, semut-semut batu asal Eropa mungkin lebih maju daripada kita dalam mengikuti perkembangan pasar perumahan. Para peneliti menemukan bahwa koloni-koloni semut menggunakan semut-semut pencari untuk terus-menerus mengawasi kondisi kehidupan koloninya. Lewat kemampuan sosial yang begitu rumit hingga membuat takjub para ilmu-wan, semut-semut batu itu bergotong-royong dalam mencari ruang, kegelapan, dan perlin-dungan yang pas untuk menemukan sarang yang terbaik bagi ratu semut dan larva-larvanya.