Allah Lebih dari Cukup
Keuangan Ellen sangat pas-pasan, jadi ia senang sekali ketika mendapat bonus Natal. Sebenarnya itu cukup baginya, tetapi sewaktu hendak menyetorkan uang bonus itu ke bank, ia menerima kejutan lain. Petugas bank memberi tahu Ellen bahwa sebagai hadiah Natal, bank telah membayari cicilannya untuk KPR bulan Januari mendatang. Sekarang Ellen dan suaminya, Trey, dapat melunasi tagihan-tagihan lain, bahkan memberkati seseorang dengan menghadiahkannya bingkisan Natal sebagai kejutan!
Disambut Pulang oleh Allah
Pelatih Sherman Smith merekrut pemain rugbi Deland McCullough untuk bermain bagi Universitas Miami. Seiring waktu, rasa kasih sayang Smith kepada Deland semakin bertumbuh, dan Smith menjadi sosok ayah yang tidak pernah dimiliki pemuda itu. Di sisi lain, Deland juga sangat mengagumi Smith dan ingin menjadi seperti beliau. Beberapa dekade kemudian, ketika Deland menemukan ibu kandungnya, ia terkejut ketika sang ibu memberi tahu, “Nama ayahmu adalah Sherman Smith.” Ya, Sherman Smith yang itu! Smith tercengang saat mengetahui ia memiliki seorang putra, dan Deland juga tercengang karena pria yang dianggapnya sebagai sosok ayah benar-benar adalah ayahnya!
Tiga Raja
Dalam drama musikal yang sukses besar, Hamilton, Raja Inggris George III ditampilkan dengan jenaka sebagai penjahat yang sinting. Akan tetapi, sebuah biografi terbaru tentang Raja George menyatakan bahwa ia bukanlah seorang tiran seperti yang digambarkan dalam Hamilton ataupun Deklarasi Kemerdekaan Amerika Serikat. Seandainya George memang seorang yang lalim seperti yang dinyatakan orang Amerika, ia pasti sudah menghalangi upaya perjuangan kemerdekaan tersebut dengan cara membumihanguskan semuanya. Namun, menurut buku tadi, temperamennya yang “santun dan baik hati” telah menahannya dari perbuatan tersebut.
Allah Memanggil Nama Anda
Natalia pergi ke negara lain dengan memegang janji bahwa ia akan disekolahkan. Namun, di sana, Natalia mengalami pelecehan fisik dan seksual dari si ayah di keluarga yang ditumpanginya. Ia dipaksa mengurus rumah dan anak-anaknya tanpa dibayar. Ia tidak diizinkan keluar rumah ataupun menggunakan telepon. Natalia pun dijadikan budak orang itu.
Para Pemberi Perlindungan
Karena tergerak oleh kisah-kisah mengenai anak-anak para pengungsi, Phil dan Sandy membuka hati dan rumah mereka untuk dua orang anak. Setelah menjemput anak-anak itu dari bandara, dengan gugup mereka berkendara pulang tanpa mengucap sepatah kata. Siapkah mereka menerima anak-anak ini? Mereka semua berbeda budaya, bahasa, dan agama; tetapi Phil dan Sandy kini menjadi pemberi perlindungan bagi anak-anak itu.
Bebas di dalam Roh
Orville dan Wilbur Wright tidak memiliki lisensi pilot. Mereka juga tidak pernah mengenyam bangku kuliah. Mereka adalah montir sepeda yang mempunyai mimpi dan keberanian untuk mencoba terbang. Pada tanggal 17 Desember 1903, mereka bergantian menerbangkan pesawat Wright Flyer mereka dalam empat penerbangan terpisah. Yang paling lama hanya berlangsung satu menit, tetapi usaha itu mengubah dunia kita untuk selamanya.
Bara Api di Atas Kepala Musuh
Setiap hari Dan dipukuli oleh sipir penjara yang sama. Namun, Dan merasa Tuhan Yesus mendorongnya untuk mengasihi sipir itu. Jadi, suatu pagi, sebelum dipukuli lagi, Dan berkata, “Pak, kalau saya akan bertemu Bapak setiap hari seumur hidup saya, saya harap kita bisa berteman.” Sipir itu berkata, “Tidak. Kita tidak akan pernah menjadi teman.” Akan tetapi, Dan bersikeras dan mengulurkan tangannya.
Sudah Kosong Sekarang
Seharian itu saya bersama saudara-saudara saya dan keluarga kami memindahkan barang-barang orangtua dari rumah masa kecil kami. Sorenya, ketika kembali untuk mengambil barang-barang terakhir, kami menyadari bahwa itulah kesempatan terakhir kami di rumah ini dan kami pun berfoto bersama di teras belakang. Saya berjuang menahan air mata ketika ibu saya menoleh dan berkata, “Sudah kosong sekarang.” Ucapannya membuat pertahanan saya runtuh. Rumah yang berisi kenangan selama lima puluh empat tahun itu kini sudah kosong. Saya berusaha keras untuk tidak memikirkannya.
Yesus adalah Jawaban
Konon dalam perjalanan Albert Einstein dari kampus ke kampus untuk memberikan kuliah umum, sang sopir berkata bahwa saking seringnya mendengar Einstein, ia sudah hafal bahannya di luar kepala dan bisa menggantikan tuannya mengajar. Einstein pun mengusulkan agar mereka bertukar peran di perguruan tinggi berikutnya, mengingat tidak seorang pun di sana pernah melihat fotonya. Sopir itu setuju, lalu ia menyampaikan kuliah dengan sangat baik. Lalu tibalah sesi tanya-jawab. Ketika salah seorang hadirin mengajukan pertanyaan yang sulit, sang sopir berkata, “Saya lihat Anda seorang profesor yang brilian, tetapi saya terkejut Anda mengajukan pertanyaan yang begitu sederhana yang bahkan dapat dijawab oleh sopir saya.” Lalu “sang sopir”—Albert Einstein sendiri—berhasil menjawabnya! Begitulah akhir cerita yang lucu tetapi fiktif tersebut.