Pilihlah Sukacita
Keith merasa sedih sambil berjalan gontai menyusuri lorong tempat buah dan sayur-sayuran. Tangannya gemetar, menunjukkan tanda-tanda awal penyakit Parkinson. Berapa lama lagi sebelum kondisinya memburuk? Bagaimana ini akan mempengaruhi kehidupan istri dan anak-anaknya? Suara tawa menghentikan lamunan Keith. Di dekat rak kentang, tampak seorang pria mendorong anak laki-lakinya yang cekikikan di kursi roda. Pria itu membungkuk dan berbisik kepada anaknya yang terus tertawa. Kondisi anak itu lebih buruk daripada Keith, tetapi ia dan ayahnya berusaha untuk tetap bersukacita.
Dalam Tangan-Nya
William Shatner pernah berperan sebagai Captain Kirk dalam serial televisi Star Trek, tetapi ketika benar-benar melakukan perjalanan ke ruang angkasa, ia begitu terkesima. Ia menyebut penerbangan ruang angkasa sub-orbital yang dijalaninya selama sebelas menit itu sebagai “pengalaman paling luar biasa yang bisa saya bayangkan.” Setelah melangkah keluar dari roketnya, dengan terkagum-kagum Shatner bercerita, “Sungguh menakjubkan, bagaimana saya melihat warna biru melintas di depan mata dan sesudah itu, hanya ada warna hitam yang pekat. Kalau saya melihat ke bawah, ada warna biru di sana, dan warna hitam di atasnya.” Ia menambahkan, “Warna birunya indah dan begitu tipis, lalu lewat begitu saja dengan cepat.”
Harapan dari Gehenna
Pada tahun 1979, arkeolog Gabriel Barkay menemukan dua gulungan perak kecil. Butuh waktu bertahun-tahun dan usaha yang penuh kehati-hatian untuk membukannya. Di dalam masing-masing gulungan ditemukan goresan-goresan aksara Ibrani berisi doa berkat dari Bilangan 6:24-26, “Tuhan memberkati engkau dan melindungi engkau; Tuhan menyinari engkau dengan wajah-Nya dan memberi engkau kasih karunia; Tuhan menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera.” Gulungan-gulungan yang diperkirakan para ahli berasal dari abad ketujuh sm tersebut merupakan bagian Alkitab tertua yang pernah ditemukan.
Ketika Kelemahan Menjadi Kekuatan
Dua tahun lamanya Drew dipenjara karena melayani Tuhan Yesus. Ia pernah membaca kisah-kisah para misionaris yang terus merasakan sukacita selama di penjara, tetapi ia mengaku bahwa bukan itu yang ia rasakan. Ia mengatakan kepada istrinya bahwa Allah telah salah memilih orang untuk menderita bagi-Nya. Namun, sang istri menjawab, “Tidak. Menurutku, Dia justru memilih orang yang tepat. Ini pasti bukan kebetulan.”
Melarikan Diri dari Kalkun
Saya menemukan dua ekor kalkun sedang berdiri di tengah jalan yang akan saya lalui. Seberapa dekat aku bisa menghampiri kalkun-kalkun itu? pikir saya. Saya memperlambat langkah, lalu berhenti. Berhasil. Kalkun-kalkun itu berjalan ke arah saya . . . dan terus mendekat. Dalam hitungan detik, kepala mereka berada dekat sekali dengan pinggang saya, lalu punggung saya. Seberapa tajam paruh kalkun? Saya buru-buru kabur. Kedua unggas itu sempat mengejar saya sebelum akhirnya menyerah.
Kuasa Firman Allah
Stephen adalah seorang komedian yang tengah naik daun, dan ia telah meninggalkan imannya. Meski dibesarkan dalam keluarga Kristen, ia meragukan imannya setelah ayah dan dua saudara laki-lakinya tewas dalam kecelakaan pesawat. Di awal usia dua puluhan, ia kehilangan imannya. Akan tetapi, ia kembali memeluk imannya pada suatu malam di jalanan kota Chicago yang dingin. Seorang asing memberinya Alkitab saku Perjanjian Baru, dan Stephen pun membaca-baca isinya. Daftar indeks merujuk orang yang bergumul dengan kecemasan kepada Matius 6:27-34, bagian dari Khotbah Yesus di Bukit.
Saling Membutuhkan
Dave Kindred adalah jurnalis olahraga yang telah meliput ratusan acara olahraga dan kejuaraan bergengsi. Ia bahkan menulis riwayat hidup Muhammad Ali. Setelah pensiun, ia merasa bosan dan mulai menghadiri pertandingan basket anak perempuan di sebuah sekolah di kotanya. Tak lama kemudian ia mulai meliput setiap pertandingan dan mengunggahnya secara daring. Ketika ibu dan cucu lelakinya meninggal dunia, kemudian istrinya terkena stroke, Dave menyadari bahwa tim basket yang diliputnya itu telah memberinya rasa kebersamaan dan arti hidup. Dave dan tim basket itu saling membutuhkan. Dave berkata, “Tim ini menyelamatkanku. Hidupku berubah menjadi gelap . . . [dan[ mereka hadir membawa terang.”
Cerita yang Menegangkan
Saat menyelam untuk berburu lobster, tiba-tiba saja seekor paus bungkuk mencaplok Michael. Ia meronta-ronta dalam gelap, tetapi rahang paus itu terus menjepitnya. Pikir Michael, tamatlah riwayatku. Untungnya paus itu tidak menyukai rasa manusia, dan tiga puluh detik kemudian, Michael pun dimuntahkannya. Syukurlah, tak ada tulang yang patah; yang tertinggal hanyalah luka memar dan sebuah cerita yang menegangkan.
Ketika Pengetahuan Menyakitkan
Zach Elder dan kawan-kawannya tiba di darat setelah berarung jeram selama dua puluh lima hari melintasi Grand Canyon, Amerika Serikat. Orang yang bertugas mengumpulkan perahu memberikan informasi tentang merebaknya virus COVID-19. Mereka mengira orang itu hanya bercanda. Namun, selepas mereka dari Grand Canyon, telepon mereka menerima pesan-pesan mendesak dari orangtua mereka. Zach dan kawan-kawan tertegun. Mereka berpikir, andai saja mereka dapat kembali ke sungai tadi dan melarikan diri dari apa yang mereka ketahui sekarang.