Penulis

Lihat Semua

Artikel oleh Mike Wittmer

Saling Membutuhkan

Dave Kindred adalah jurnalis olahraga yang telah meliput ratusan acara olahraga dan kejuaraan bergengsi. Ia bahkan menulis riwayat hidup Muhammad Ali. Setelah pensiun, ia merasa bosan dan mulai menghadiri pertandingan basket anak perempuan di sebuah sekolah di kotanya. Tak lama kemudian ia mulai meliput setiap pertandingan dan mengunggahnya secara daring. Ketika ibu dan cucu lelakinya meninggal dunia, kemudian istrinya terkena stroke, Dave menyadari bahwa tim basket yang diliputnya itu telah memberinya rasa kebersamaan dan arti hidup. Dave dan tim basket itu saling membutuhkan. Dave berkata, “Tim ini menyelamatkanku. Hidupku berubah menjadi gelap . . . [dan[ mereka hadir membawa terang.”

Cerita yang Menegangkan

Saat menyelam untuk berburu lobster, tiba-tiba saja seekor paus bungkuk mencaplok Michael. Ia meronta-ronta dalam gelap, tetapi rahang paus itu terus menjepitnya. Pikir Michael, tamatlah riwayatku. Untungnya paus itu tidak menyukai rasa manusia, dan tiga puluh detik kemudian, Michael pun dimuntahkannya. Syukurlah, tak ada tulang yang patah; yang tertinggal hanyalah luka memar dan sebuah cerita yang menegangkan.

Ketika Pengetahuan Menyakitkan

Zach Elder dan kawan-kawannya tiba di darat setelah berarung jeram selama dua puluh lima hari melintasi Grand Canyon, Amerika Serikat. Orang yang bertugas mengumpulkan perahu memberikan informasi tentang merebaknya virus COVID-19. Mereka mengira orang itu hanya bercanda. Namun, selepas mereka dari Grand Canyon, telepon mereka menerima pesan-pesan mendesak dari orangtua mereka. Zach dan kawan-kawan tertegun. Mereka berpikir, andai saja mereka dapat kembali ke sungai tadi dan melarikan diri dari apa yang mereka ketahui sekarang.

Hidup Seolah Anda Sudah Dipulihkan

Ada dua kakak-beradik perempuan dari India yang terlahir buta. Ayah mereka seorang pekerja keras, tetapi ia tidak sanggup membiayai operasi yang akan membuat kedua putrinya dapat melihat. Kemudian datanglah sekelompok dokter ke wilayah mereka untuk kegiatan misi pengobatan jangka pendek. Sehari setelah operasi dilakukan, kedua kakak-beradik itu tersenyum lebar saat perawat membuka perban mata mereka. Yang satu berseru, “Ibu, aku bisa melihat! Aku bisa melihat!”

Berinvestasi pada Orang Lain

Sebuah perusahaan menawarkan bonus seribu mil frequent flier (program kesetiaan pelanggan) untuk setiap sepuluh pembelian produk makanan mereka. Ketika seorang pria menyadari bahwa produk termurah mereka adalah puding cokelat, ia pun membeli lebih dari 12.000 buah. Dengan mengeluarkan 3.000 dolar, pria itu mendapatkan status emas sebagai pelanggan dan jumlah mil penerbangan yang cukup untuk seumur hidup bagi keluarganya. Ia juga menyumbangkan puding-puding itu ke lembaga amal, sehingga berhak mendapat potongan pajak sebesar 800 dolar. Benar-benar jenius!

Seperti Kasih Ibu

Juanita bercerita kepada keponakannya tentang pengalamannya tumbuh dewasa selama masa Depresi Besar. Keluarganya yang miskin hanya makan apel, ditambah apa pun hasil buruan ayahnya. Setiap kali ayahnya membawa seekor tupai untuk makan malam, ibunya berkata, “Berikan kepalanya untukku. Aku cuma ingin makan itu. Daging kepala itu bagian yang terbaik.” Bertahun-tahun kemudian Juanita baru menyadari, tidak ada daging pada kepala tupai. Ibunya tidak memakannya. Ia hanya berpura-pura itu bagian terbaik “agar kami, anak-anak, bisa makan lebih banyak dan tidak usah mengkhawatirkan dirinya.”

Bapa Segala Dusta

Lama-lama Victor kecanduan pornografi. Banyak temannya menyukai pornografi, dan akhirnya ia terjerumus juga. Namun, sekarang ia mengerti kalau itu salah—ia berdosa terhadap Allah—dan kebiasaan itu melukai hati istrinya. Ia berjanji akan menjaga hidupnya sehingga ia tidak akan melihat hal-hal cabul lagi. Namun, ia khawatir tindakan itu sudah terlambat. Dapatkah pernikahannya diselamatkan? Mungkinkah ia kembali bebas dan sepenuhnya diampuni?

Diagnosis Rohani

Kemoterapi sempat membuat tumor pankreas ayah mertua saya mengecil, tetapi hanya sementara. Ketika tumor itu kembali membesar, beliau harus mengambil keputusan yang sangat menentukan hidup dan matinya. Ia bertanya kepada dokter, “Apakah sebaiknya saya meneruskan kemoterapi ini atau mencoba cara lain, barangkali obat atau radiasi lain?”

Rubah-Rubah Kecil

Seorang pilot tak dapat menaruh cangkir tehnya di tempat cangkir, jadi ia meletakkannya di konsol tengah kokpit. Ketika pesawat mengalami turbulensi, minumannya tumpah ke panel kontrol hingga membuat salah satu mesin pesawat mati. Penerbangan tersebut dialihkan dan pesawat dapat mendarat dengan selamat. Namun, ketika dua bulan kemudian hal yang sama terjadi lagi dengan kru penerbangan lain, pabrik pesawat pun menyadari adanya masalah. Harga pesawat itu 300 juta dolar, tetapi tempat minumannya terlalu kecil. Hal kecil yang terlewatkan itu telah mengakibatkan sejumlah momen mengerikan.