Inilah Kasih Karunia
Kisah Les Misérables dibuka dengan adegan Jean Valjean, narapidana yang bebas bersyarat, mencuri benda-benda perak milik seorang pastor. Ia tertangkap dan mengira dirinya akan dijebloskan kembali ke penjara. Namun, sang pastor mengagetkan semua orang dengan berkata bahwa ia sudah memberikan benda-benda berharga itu kepada Valjean. Setelah polisi pergi, ia berpaling kepada si pencuri, “Sekarang kamu bukan lagi milik kejahatan, tetapi milik kebaikan.”
Kematian yang Menghidupkan
Carl sedang berjuang melawan kanker dan membutuhkan transplantasi pada kedua paru-parunya. Ia memohon agar Allah memberinya paru-paru baru, tetapi merasa aneh dengan doanya sendiri. Ia merasa tidak enak berdoa seperti itu, karena “seseorang harus mati agar aku dapat hidup.”
Dikenal Sebagai Pengikut Yesus
“The Gathering” adalah sebuah gereja interdenominasi dan internasional di Thailand utara. Pada hari Minggu baru-baru ini, orang-orang percaya dari Korea, Ghana, Pakistan, Tiongkok, Bangladesh, Amerika Serikat, Filipina, dan negara-negara lain berkumpul dalam sebuah ruang konferensi hotel yang sederhana. Mereka menyanyikan pujian In Christ Alone dan I Am a Child of God dengan lirik-lirik yang sangat menyentuh dalam kondisi tersebut.
Tetaplah Bersatu
Pada tahun 1800-an, Gereja Baptis Dewberry pecah hanya gara-gara sepotong paha ayam. Ada berbagai versi cerita, tetapi menurut cerita seorang anggota gereja, awalnya dua pria bertengkar memperebutkan paha ayam pada acara makan bersama di gereja. Pria yang satu berkata, Allah ingin ia mendapatkan paha ayam itu. Yang lain berkata, Tuhan tidak peduli; dan ia sangat menginginkan ayam itu. Kedua pria itu sama-sama marah hingga salah seorang di antara mereka pindah beberapa kilometer jauhnya dan mendirikan Gereja Baptis Dewberry Kedua. Untunglah, kedua gereja itu telah menyelesaikan permasalahan mereka, dan semua orang sepakat bahwa alasan perpecahan tersebut benar-benar konyol.
Murid Yesus yang Sejati
Ketika Christian Mustad menunjukkan lukisan pemandangan karya Van Gogh miliknya kepada kolektor seni Auguste Pellerin, Pellerin hanya mengamati sejenak dan langsung mengatakan bahwa lukisan tersebut bukan asli. Lukisan tersebut lalu disembunyikan Mustad di loteng rumahnya, dan bertahan di sana sampai lima puluh tahun. Mustad meninggal dunia, dan lukisan tersebut berulang kali dievaluasi selama empat puluh tahun berikutnya. Lukisan tersebut dinyatakan palsu setiap kali dievaluasi—hingga kemudian pada tahun 2012, seorang ahli menggunakan komputer untuk menghitung kepadatan benang kanvas dari lukisan tersebut. Ia menemukan bahwa kanvas lukisan tersebut merupakan bagian dari kain kanvas yang sama dengan lukisan-lukisan Van Gogh lainnya. Selama ini, ternyata Mustad memang memiliki lukisan Van Gogh yang asli.
Kristen yang Bijak
Pandemi yang disebabkan oleh virus Corona membuat sekolah-sekolah di seluruh dunia ditutup. Di Tiongkok, para guru menanggapi kondisi tersebut dengan menggunakan DingTalk, sebuah aplikasi digital yang memungkinkan kelas diadakan secara daring. Namun, para murid mengetahui bahwa jika peringkat DingTalk di App Store (platform penyedia aplikasi ponsel) dinilai rendah, besar kemungkinan aplikasi tersebut akan dihapus. Dalam satu malam saja, ribuan murid yang menolak untuk belajar ramai-ramai memberikan penilaian satu bintang yang membuat peringkat DingTalk anjlok.
Siapa Nama Anda?
Konon kita menjalani hidup ini dengan menyandang tiga nama: nama yang diberikan oleh orangtua kita, nama yang diberikan orang lain (reputasi kita), dan nama yang kita berikan kepada diri sendiri (karakter kita). Nama yang diberikan orang lain kepada kita itu penting, karena “nama baik lebih berharga dari pada kekayaan besar, dikasihi orang lebih baik dari pada perak dan emas” (Ams. 22:1). Namun, walaupun reputasi itu penting, karakter jauh lebih penting.
Tidak Terpatahkan dalam Tuhan
Pesawat militer yang ditumpangi Louis Zamperini jatuh ke laut dalam peperangan dan menewaskan delapan dari sebelas penumpangnya. “Louie” dan dua temannya berhasil menyelamatkan diri dengan menaiki rakit penyelamat. Mereka terapung-apung di laut selama dua bulan, melawan serangan ikan hiu, bertahan di bawah terjangan badai, menghindari tembakan dari pesawat musuh, dan menangkap serta memakan ikan mentah dan burung. Akhirnya mereka terdampar di sebuah pulau dan langsung ditangkap. Selama dua tahun Louie dipukuli, disiksa, dan dipaksa bekerja sebagai tawanan perang. Kisahnya yang luar biasa itu diceritakan dalam buku berjudul Unbroken.
Mengasihi Musuh
Saya buru-buru menyelinap masuk sebelum ia melihat saya. Saya merasa malu karena bersembunyi, tetapi saya tidak ingin berurusan dengannya saat itu—atau kapan pun. Saya ingin sekali memarahinya, atau menegurnya supaya ia sadar. Walaupun saya pernah dibuat kesal oleh perbuatannya di masa lalu, sepertinya sekarang saya justru membuatnya semakin jengkel!