Penulis

Lihat Semua

Artikel oleh Mike Wittmer

Siapa yang Butuh Dukungan Anda?

Clifford Williams dijatuhi hukuman mati atas pembunuhan yang tidak ia lakukan. Sementara menunggu eksekusi, ia berusaha mengajukan mosi peninjauan kembali terhadap bukti-bukti yang memberatkannya. Namun, setiap petisinya selalu ditolak—selama empat puluh dua tahun. Kemudian pengacara Shelley Thibodeau mempelajari kasusnya. Ia menemukan bahwa bukan hanya tidak ada bukti yang memberatkan Williams, tetapi sudah ada orang lain yang mengaku bersalah atas pembunuhan itu. Akhirnya, pada usia ketujuh puluh enam tahun, Williams dibebaskan dari tuduhan dan dilepaskan dari penjara.

Yesus Memulihkan Kita

Meski tidak bersalah, Sam harus kehilangan pekerjaannya di pabrik. Kecerobohan dari divisi lain meninggalkan masalah pada mobil-mobil yang mereka produksi. Setelah terjadi sejumlah kecelakaan, para pelanggan merasa khawatir dan berhenti membeli mobil dari perusahaan itu. Akibatnya, perusahaan harus melakukan perampingan dan Sam terkena imbasnya. Ia ikut menjadi korban dari kesalahan orang lain. Sungguh tidak adil.

Siapakah Diri Anda?

Suatu hari, pemimpin rapat daring kami menyapa, “Selamat Pagi!” Saya membalas sapaannya, tetapi pandangan saya tidak sedang ke arah beliau. Pikiran saya justru tertuju kepada tampilan wajah saya di layar komputer. Inikah penampilanku? Saya lalu memandangi wajah-wajah lainnya yang hadir dalam rapat melalui video tersebut. Saya dapat mengenali mereka semua. Kemudian saya kembali memperhatikan penampilan saya. Rasanya aku harus menurunkan berat badanku . . . dan mencukur rambut juga.

Zona Maut

Pada tahun 2019, seorang pendaki gunung melihat matahari terbitnya yang terakhir dari puncak Gunung Everest. Ia berhasil melakukan pendakian yang berbahaya, tetapi ketinggian telah mengakibatkan menimbulkan pembekuan pada jantungnya, dan ia menemui ajalnya saat menuruni gunung. Seorang ahli medis memperingatkan para pendaki untuk tidak menganggap puncak gunung sebagai akhir perjalanan. Mereka harus segera bangkit dan turun gunung, karena mereka “sebenarnya berada di Zona Maut.”

Kembali ke Posisi Netral

Pengendara mobil depan saya di tempat pencucian mobil sepertinya terlalu bersemangat. Ia sengaja melangkah ke bagian belakang mobil pickup miliknya dan melepas kaitan pada mobilnya agar tidak tersangkut pada sikat pencuci mobil bertenaga tinggi. Kemudian ia membayar biaya pencucian kepada petugas dan membawa mobilnya ke jalur otomatis. Akan tetapi, tanpa sadar ia meninggalkan mobilnya dalam posisi gigi maju. Si petugas pun berteriak, “Netral! Netral!”, agar pengendara itu memindahkan gigi ke posisi netral. Sayangnya, jendela mobil pria itu tertutup rapat sehingga ia tidak mendengar teriakan petugas. Akibatnya, mobil pickup itu melesat melewati mesin pencuci mobil hanya dalam waktu empat detik. Jangankan dicuci, basah pun tidak.

Jendela

Di dekat kaki pegunungan Himalaya, seorang pengunjung memperhatikan adanya sederet rumah tanpa jendela. Pemandunya menjelaskan bahwa beberapa warga desa takut roh jahat akan menyusup masuk ke dalam rumah saat mereka tidur, maka mereka membangun dinding tebal yang tak dapat ditembus. Namun, rumah mereka yang sudah percaya kepada Tuhan Yesus bisa terlihat dari jendela yang mereka pasang untuk membiarkan cahaya matahari masuk.

Hidung yang Rusak

“Mengapa hidung patung-patung itu rusak semua?” Itulah pertanyaan yang paling sering diajukan oleh para pengunjung museum kepada Edward Bleiberg, kurator seni Mesir kuno di Museum Brooklyn.

Menyatakan Keberanian Kita

Andrew tinggal di suatu negara yang melarang pengabaran Injil. Ketika saya bertanya apakah ia merahasiakan imannya, ia menjawab tidak. Ia bahkan memakai pin yang mempromosikan gerejanya, dan setiap kali ditangkap, ia mengatakan kepada polisi bahwa “mereka juga butuh Yesus.” Andrew memiliki keberanian karena ia tahu siapa yang berada di pihaknya.

Siapa yang Masih Membutuhkan Saya?

Dalam suatu penerbangan dinihari ke Washington, DC, penulis rubrik opini Arthur Brooks tidak sengaja mendengar seorang wanita lanjut usia berbisik kepada suaminya, “Siapa bilang tidak ada yang membutuhkanmu lagi?” Suaminya bergumam bahwa ia berharap untuk mati saja, dan istrinya membalas, “Sudahlah, jangan bicara seperti itu.” Setelah mendarat, Brooks menoleh dan langsung mengenali pria tua itu. Ia seorang pahlawan terkenal di dunia. Para penumpang lain menyalaminya, dan pilot pesawat itu mengucapkan terima kasih untuk keberaniannya di masa lalu. Bagaimana mungkin lelaki perkasa itu kini tenggelam dalam keputusasaan?