Meninggalkan Warisan Rohani
Ketika remaja, saya dan saudara perempuan saya tidak memahami keputusan ibu kami untuk menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya. Namun, kami tidak dapat menyangkal perubahan yang kami lihat dalam dirinya. Hatinya lebih dipenuhi damai sejahtera serta sukacita, dan beliau mulai setia melayani di gereja. Dalam kerinduan yang besar untuk mempelajari Alkitab, beliau menempuh kuliah sampai lulus di sekolah teologi. Beberapa tahun setelah keputusan ibu saya, saudara perempuan saya pun menerima Kristus dan mulai melayani-Nya. Kemudian, beberapa tahun setelah itu, saya juga percaya kepada Tuhan Yesus dan mulai melayani-Nya. Bertahun-tahun kemudian, ayah saya mengikuti jejak kami dengan mempercayai Kristus. Keputusan ibu saya untuk percaya kepada Kristus telah menciptakan gelombang perubahan hidup dalam keluarga inti, bahkan juga keluarga besar kami.