Kehadiran Allah yang Terus Menjaga
Cucu-cucu saya terkesima melihat gaya rambut dan pakaian yang sudah ketinggalan zaman, serta mobil-mobil “jadul” yang terpampang dalam foto-foto di buku tahunan SMA saya. Saya melihatnya dengan cara yang berbeda—pertama, senyuman teman-teman lama, yang beberapa di antaranya masih berhubungan dengan saya hingga sekarang. Namun, lebih dari itu, saya melihat kuasa pemeliharaan Allah. Di saat saya merasa kesulitan untuk menyesuaikan diri, kehadiran-Nya yang lembut senantiasa melingkupi saya. Kebaikan-Nya terus-menerus menjaga saya—kebaikan yang Dia anugerahkan kepada semua orang yang mencari-Nya.
Allah akan Menjawab
Ketika Pendeta Timothy mengenakan kerah rohaniwan saat bepergian, ia sering diajak bicara oleh orang-orang yang tak dikenalnya. “Tolong doakan saya,” pinta orang-orang di bandara saat melihat kerah yang dikenakan di atas setelannya yang berwarna gelap. Dalam penerbangan baru-baru ini, seorang wanita berlutut di samping kursi Pendeta Timothy dan memohon, “Apakah Anda seorang pendeta? Maukah Anda mendoakan saya?” Pendeta Timothy pun bersedia.
Terang Kristus Bercahaya
Kota Highland Park, Michigan, pernah menghadapi masa-masa sulit ketika mereka tidak memiliki dana untuk membayar penyediaan listrik. Perusahaan listrik memadamkan lampu jalan dan mencopot bohlam dari 1.400 tiang lampu. Keadaan ini membuat warga merasa tidak aman dan berada dalam kegelapan. “Coba lihat anak-anak yang sedang berangkat ke sekolah itu,” kata seorang warga kepada kru berita. “Karena tidak ada penerangan, mereka terpaksa mengambil risiko saat menyusuri jalan.”
Mengambil Keputusan Bijaksana
Mempertimbangkan untuk menjual rumah mendiang ibu saya merupakan keputusan yang berat. Kenangan bersamanya masih sangat mengikat perasaan saya. Meski demikian, saya dan saudara perempuan saya menghabiskan dua tahun merawat dan memperbaiki rumah tersebut, sebelum akhirnya memutuskan untuk menjualnya. Namun, resesi ekonomi global di tahun 2008 membuat rumah itu tidak laku. Kami terpaksa menurunkan harganya berkali-kali, tetapi tidak satu tawaran pun masuk. Lalu, suatu pagi, saat membaca Alkitab, ayat ini menarik perhatian saya: “Jika tidak ada sapi, palungan menjadi bersih, tetapi panen yang melimpah didapat melalui kekuatan sapi” (Ams. 14:4 ayt).
Bagi Allah Saja
Pembina rohani tim basket NBA Denver Nuggets sekaligus pembawa pengumuman di stadion mereka, Kyle Speller, dikenal luas lewat kata-kata penyemangatnya yang menggelegar di sepanjang pertandingan. Saat ia berseru, “Ayo Nuggets!”, ribuan penggemar di dalam arena dan jutaan lainnya yang menonton atau mendengarkan siaran itu menjadi ikut bersemangat. Speller, yang dinominasikan menjadi pembawa pengumuman di pertandingan All Star 2022, berkata, “Saya tahu bagaimana menghangatkan suasana penonton supaya tim kami merasakan dukungan dari penggemarnya.” Meski demikian, setiap kata yang keluar dari suara khasnya—yang juga terdengar dalam berbagai iklan TV dan radio—adalah untuk memuliakan Allah. Pekerjaannya, Speller menambahkan, adalah untuk “melakukan segala sesuatu bagi Allah saja.”
Sahabat yang Agung
Sebagai tetangga sebelah rumah, ibu saya dan Ny. Sanchez berteman sekaligus bersaing dengan sehat. Setiap hari Senin mereka berlomba-lomba menjadi yang pertama menjemur pakaian yang baru mereka cuci di pekarangan. Minggu demi minggu mereka bergantian saling “mengalahkan,” suatu kompetisi kecil yang mereka nikmati. Dalam lebih dari 10 tahun hidup bertetangga, mereka berdua juga senang berbagi hikmat, cerita, dan harapan.
Menemukan Sukacita dengan Bijaksana
Pandemi sedang berada di atas angin. Begitulah yang dilihat Jason Persoff, seorang dokter IGD di sebuah rumah sakit besar yang khusus merawat para penderita Covid. Bagaimana ia dapat terus memberikan yang terbaik dari dirinya? Ia lalu memutuskan untuk bersantai di waktu luangnya dengan memotret kepingan-kepingan salju yang sangat kecil dari jarak sangat dekat. “Kedengarannya aneh,” kata dr. Persoff, tetapi menemukan sukacita dalam sesuatu yang kecil tetapi indah menjadi “kesempatan untuk bersekutu dengan Sang Pencipta dan juga melihat dunia dengan cara yang tidak disadari oleh banyak orang.”
Langkah Baru
Tepuk tangan bergema saat siswa-siswi terbaik sebuah sekolah menerima piagam penghargaan atas prestasi akademik mereka. Namun, acara tersebut belum selesai. Penghargaan berikutnya diberikan bukan untuk yang “terbaik”, melainkan untuk mereka yang paling banyak meraih kemajuan. Siswa-siswi ini telah bekerja keras memperbaiki nilai mereka, mengubah perilaku yang buruk, atau berkomitmen untuk meningkatkan kehadiran di kelas. Orangtua mereka tampak berseri-seri dan bertepuk tangan, sebagai pengakuan bahwa anak-anak mereka telah berkembang menjadi lebih baik. Mereka tidak lagi melihat kekurangan anak-anak itu di masa lalu, melainkan memuji langkah mereka yang baru.
Kasih Allah yang Murah Hati
Laksamana William McRaven dikenal luas sebagai perwira militer yang berpidato tentang pentingnya merapikan tempat tidur kita setiap hari, dan video daringnya sudah ditonton sebanyak 100 juta kali. Namun, pensiunan Angkatan Laut tersebut berbagi pelajaran lain yang sama mengesankannya. McRaven dengan sedih menyesali bahwa beberapa anggota sebuah keluarga yang tidak bersalah tewas terbunuh secara tidak sengaja dalam sebuah operasi militer di Timur Tengah. Karena meyakini bahwa keluarga tersebut berhak mendapatkan permintaan maaf yang tulus, McRaven memberanikan diri untuk meminta pengampunan kepada ayah dari keluarga yang berduka itu.