Memperoleh Kembali yang Hilang
Di sebuah toko ponsel, pendeta muda itu menabahkan dirinya untuk menerima kabar buruk. Ponsel pintar miliknya tidak sengaja jatuh saat kelas pendalaman Alkitab, dan ia khawatir ponsel itu akan rusak total. Ternyata tidak. Pegawai toko berhasil menyelamatkan semua data dalam ponsel itu, termasuk video dan foto-foto yang dibutuhkannya untuk pelayanan. Ia juga memperoleh kembali “semua foto yang pernah kuhapus,” katanya. Toko itu bahkan “mengganti ponselku yang rusak dengan ponsel baru.” Katanya, “Aku mendapatkan kembali semua yang pernah hilang, bahkan lebih dari itu semua.”
Akhirnya Bebas
Dua puluh tahun berlalu sebelum jurnalis asal Inggris, John McCarthy, yang pernah disandera selama lima tahun di Lebanon pada masa perang saudara, bertemu dengan orang yang menegosiasikan pembebasannya. Ketika akhirnya bertemu dengan utusan PBB Giandomenico Picco, McCarthy hanya berkata, “Terima kasih untuk kebebasanku!” Ucapan terima kasihnya yang tulus itu sangat berarti karena Picco sendiri telah mempertaruhkan nyawanya sepanjang negosiasi yang berbahaya untuk memastikan agar McCarthy dan para tahanan lainnya dibebaskan.
Allah Kita yang Penuh Belas Kasihan
Pada suatu malam di musim dingin, seseorang melempari jendela kamar tidur seorang anak laki-laki Yahudi dengan batu. Di jendela tersebut terpasang gambar bintang Daud dan menorah sebagai lambang perayaan Hanukkah, hari raya Yahudi yang juga disebut Festival Penahbisan. Di kota Billings, Montana, tempat anak laki-laki itu tinggal, ribuan orang—banyak di antara mereka adalah orang Kristen—merespons aksi kebencian itu dengan tindakan belas kasihan. Untuk menunjukkan dukungan mereka kepada saudara-saudari Yahudi mereka yang terluka dan ketakutan, mereka beramai-ramai ikut menempelkan gambar menorah pada jendela rumah mereka masing-masing.
Kembang Api Kehidupan
Di malam Tahun Baru, ketika pertunjukan kembang api berkekuatan tinggi diselenggarakan di berbagai kota besar dan kecil di seluruh dunia, suara ledakannya sengaja dibuat sangat nyaring. Menurut pembuatnya, kembang api yang memancarkan cahaya gemerlap itu pada dasarnya memang dimaksudkan untuk “membelah atmosfer”. Ledakan-ledakan susulannya akan menghasilkan bunyi paling keras, apalagi jika diledakkan tidak jauh dari tanah.
Komentar yang Lemah Lembut
Saya pernah berdebat dengan seseorang di Facebook. Salah besar. Entah mengapa bahwa saya merasa berkewajiban “mengoreksi” pemikiran seseorang yang tidak saya kenal mengenai topik panas yang tidak ada habisnya. Yang tersisa hanyalah caci maki, sakit hati (setidaknya bagi saya), dan hilangnya kesempatan menjadi saksi yang baik bagi Tuhan Yesus. Hanya itu yang diperoleh dari “marah-marah” dan caci-maki yang dilontarkan orang setiap hari di dunia maya. Seorang ahli etika menjelaskan bagaimana banyak orang keliru dengan menyimpulkan bahwa “marah-marah” merupakan cara yang umum untuk berdebat.
Menyelesaikan Konflik
Dalam penghormatan terakhirnya pada penguburan Hendrik A. Lorentz, seorang ilmuwan Belanda yang terkenal, Albert Einstein sama sekali tidak menyebut tentang perdebatan ilmiah di antara mereka. Ia justru mengenang Lorentz, seorang fisikawan yang dikenal ramah dan selalu memperlakukan orang lain dengan adil, sebagai pribadi yang “sangat baik hati.” Einstein berkata, “Semua orang dengan senang hati mengikutinya, karena mereka merasa ia tidak pernah ingin mendominasi tetapi hanya ingin berguna bagi orang lain.”
Pemelihara Pohon
Sebagian orang menjulukinya “pemelihara pohon.” Tony Rinaudo sebenarnya adalah penanam pohon yang bekerja bagi lembaga World Vision Australia. Ia misionaris sekaligus agronomis yang sudah tiga puluh tahun memberitakan kabar baik tentang Yesus Kristus sambil memerangi penggundulan hutan di Sahel, sebuah kawasan di selatan gurun Sahara, Afrika.
Hari Binatu
Saat berkendara melewati kawasan pemukiman kelas menengah ke bawah dekat gerejanya di Colorado, pendeta Chad Graham mulai mendoakan warga di sana. Kemudian ia berhenti dan masuk ke sebuah gerai binatu mandiri, lalu menemukan tempat itu sangat ramai dengan pelanggan. Salah seorang dari mereka meminta dari Graham uang logam untuk mengoperasikan mesin pengering. Permintaan sederhana itu mengilhami kegiatan mingguan bernama “Hari Binatu” yang disponsori oleh gereja Graham. Jemaat menyumbangkan uang logam dan deterjen kepada gerai itu, berdoa bersama para pelanggan, dan memberikan dukungan kepada pemilik gerai tersebut.
Kritikan Pedas
Kata-kata yang keras dapat menyakitkan hati. Teman saya—seorang penulis peraih penghargaan—merasa sulit menanggapi kritik yang ia terima. Buku barunya sudah mendapatkan banyak pujian sekaligus penghargaan. Namun kemudian, seorang pengulas di sebuah majalah terkenal memberinya pujian yang dibungkus kritikan, dengan menggambarkan bukunya sebagai novel yang ditulis dengan baik tetapi masih terdapat banyak kekurangan di sana-sini. Memikirkan hal itu, teman saya pun meminta pendapat teman-temannya, “Bagaimana saya harus menanggapinya?”