Penulis

Lihat Semua

Artikel oleh Patricia Raybon

Berkembang Bagi Yesus

Saya tidak berterus terang waktu dihadiahi bunga tulip oleh anak perempuan saya. Ia membawakan saya oleh-oleh umbi bunga tulip dari Amsterdam yang dikemas dalam sebuah kotak khusus. Saya mencoba menampilkan wajah gembira saat saya menerimanya, sekalipun saya benar-benar gembira bisa bertemu lagi dengan anak saya. Akan tetapi, tulip bukanlah bunga yang saya sukai. Bunga itu cepat berkembang tetapi juga cepat layu. Sementara itu cuaca di bulan Juli juga terlalu panas untuk menanam tulip. 

Metode Pembersihan

Di depan wastafel, dua anak kecil mencuci tangan sambil menyanyikan lagu “Selamat Ulang Tahun”—dua kali—dengan gembira. “Memang perlu dua kali supaya kumannya benar-benar pergi,” begitu diajarkan ibu mereka. Jadi, sebelum pandemi COVID-19 melanda, keduanya sudah belajar bahwa dibutuhkan waktu beberapa saat untuk mencuci tangan hingga bersih.

Dia akan Berperang Bagi Anda

Kuda yang terluka itu bernama Drummer Boy, salah satu dari 112 kuda yang ditunggangi para tentara Inggris dalam pertempuran terkenal yang disebut “Charge of the Light Brigade”. Drummer Boy menunjukkan keberanian dan stamina yang begitu luar biasa sehingga perwira yang menungganginya, Letnan Kolonel de Salis, memutuskan bahwa kudanya layak mendapatkan medali seperti para prajuritnya yang gagah berani. Hal itu diperbuatnya meskipun serangan mereka menemui kegagalan. Namun, keberanian pasukan berkuda Inggris, yang didukung oleh kuda-kuda tunggangan mereka, menjadikan pertempuran tahun 1854 tersebut sebagai salah satu aksi militer Inggris terhebat yang masih dikagumi sampai sekarang.

Dia Mengenal Nama Anda

Setelah tiga tahun meninggalkan gereja yang pernah kami layani cukup lama di masa lalu, saya dan suami memutuskan untuk kembali berjemaat di sana. Akan tetapi, kami berpikir, bagaimana nanti orang-orang memperlakukan kami? Maukah mereka menerima kami kembali? Masihkah mereka mengasihi kami? Akankah kami dimaafkan karena pernah meninggalkan gereja itu? Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut kami peroleh pada suatu Minggu pagi yang cerah. Saat memasuki gedung gereja, kami mendengar nama kami berulang kali dipanggil. “Pat! Dan! Senang melihat kalian kembali!” Ini seperti yang dikatakan Kate DiCamillo, seorang penulis buku anak, dalam salah satu bukunya yang terkenal, “Dalam dunia yang memilukan ini, tiada yang lebih indah daripada mendengar seseorang yang kaukasihi memanggil namamu.” 

Kasih yang Berani

Keempat pembina rohani itu tidak dikenal sebagai “pahlawan”. Namun, pada malam yang dingin di Februari 1943, ketika kapal mereka, SS Dorchester, ditorpedo di lepas pantai Greenland, mereka mengerahkan segenap kemampuan untuk menenangkan ratusan tentara yang panik. Dalam kondisi kapal yang tenggelam dan orang-orang yang terluka berlompatan ke sekoci-sekoci yang penuh sesak, keempatnya meredakan kepanikan dengan “memberitakan keberanian,” kata salah seorang awak yang selamat.

Tiba dengan Selamat

Di Papua Nugini, suku Kandas menanti dengan penuh harap kedatangan Alkitab Perjanjian Baru yang dicetak dalam bahasa daerah mereka. Namun demikian, untuk bisa sampai ke desa itu, orang-orang yang membawa Alkitab itu harus menyeberangi lautan luas dengan perahu-perahu kecil. 

Lebih Baik Bersama Allah

Dalam tim bola voli kampusnya, cucu perempuan saya belajar sebuah prinsip untuk meraih kemenangan. Ketika bola datang ke arahnya, bagaimanapun keadaannya, ia harus “lebih baik daripada bolanya.” Ia dapat mengatur jalannya permainan yang akan menguntungkan rekan-rekan satu timnya—tanpa harus marah-marah, menyalahkan orang lain, atau mencari-cari alasan. Usahakan selalu membuat situasi menjadi lebih baik.

Menemukan Sukacita dalam Pujian

Ketika C. S. Lewis, penulis terkenal asal Inggris, baru menyerahkan hidupnya kepada Tuhan Yesus, ia pernah merasa enggan memuji Allah. Ia bahkan menyebut hal itu sebagai “batu sandungan.” Ia sulit memahami mengapa “Allah terkesan menuntut untuk dipuji.” Namun, Lewis akhirnya menyadari bahwa “pada saat Dia disembah, Allah menyatakan kehadiran-Nya” kepada umat-Nya. Kemudian kita, “dalam kasih yang sempurna bersama Allah” menemukan di dalam Dia suatu sukacita yang tidak terpisahkan “bagaikan cahaya yang menyinari cermin dan kemudian dipantulkan kembali.”

Memilah dengan Bijak

Suatu waktu, cucu-cucu saya berlarian mengelilingi halaman belakang rumah saya. Apakah mereka sedang bermain? Tidak, mereka sedang mencabuti rumput liar. “Aku mencabut rumput sampai ke akar-akarnya!” seru cucu saya yang paling kecil sambil menunjukkan seberkas besar rumput. Ia begitu gembira membantu saya menyiangi kebun hari itu dengan mencabuti rumput-rumput liar dan membuang setiap gulma yang mengganggu. Namun, sebelum bisa mencabutinya, kami harus memilah-milahnya dahulu.