Penulis

Lihat Semua
Poh Fang Chia

Poh Fang Chia

Poh Fang Chia menerima Yesus sebagai Juruselamatnya di usia 15 tahun. Ia rindu menulis buku-buku yang menyentuh jiwa sesamanya. Ia mulai menulis bagi Our Daily Bread pada tahun 2014 dan melayani bersama Our Daily Bread Ministries di Singapura sebagai seorang editor penulisan.

Artikel oleh Poh Fang Chia

Siapa Yang Berada Di Pusat?

Baru-baru ini, saya mengalami kondisi yang disebut sebagai “Momen Copernicus”. Saya dibuat tersadar bahwa diri saya bukanlah pusat dari alam semesta ini. Dunia ini tidak berputar mengitari saya. Dunia juga tidak bergerak menurut kecepatan, keadaan, atau kehendak saya.

Strategi Benteng Kosong

Dalam roman sejarah negeri China berjudul Romance of the Three Kingdoms (Kisah Tiga Kerajaan), penulis Luo Guanzhong menggambarkan tentang “Strategi Benteng Kosong”, sebuah penerapan psikologi terbalik untuk memperdaya musuh. Ketika 150.000 anggota pasukan Kerajaan Wei tiba di kota Xicheng yang hanya diperkuat pasukan kurang dari 2.500 tentara, pasukan Wei mendapati pintu gerbang kota itu terbuka lebar dan Zhuge Liang, ahli strategi militer yang terkenal, sedang memainkan kecapi dengan tenang dan didampingi dua anak kecil. Jenderal pasukan Wei merasa bingung melihat keadaan itu dan curiga akan ada penyergapan mendadak sehingga segera memerintahkan pasukannya untuk mundur total.

Siapakah Pahlawannya?

Ketika membaca kitab Hakim-Hakim dengan segala pertempuran dan tokoh-nya yang perkasa, bisa jadi kita merasa seperti sedang membaca komik tentang pahlawan super. Kita membaca tentang Debora, Barak, Gideon, dan Simson. Meskipun demikian, pada jajaran hakim-hakim (atau penyelamat) itu, kita juga menemukan nama Otniel.

Penyesalan Pembeli

Pernahkah Anda merasa menyesal setelah membeli sesuatu? Saya pernah. Tepat sebelum saya membayar barang tersebut, hati saya merasa begitu senang akan mendapatkan sesuatu yang baru. Namun setelah membelinya, gelombang penyesalan pun datang menerjang. Apakah saya benar-benar membutuhkan benda ini? Haruskah saya mengeluarkan uang sebesar itu?

Tidak Berselera

Saya kehilangan nafsu makan ketika saya terserang sakit flu parah baru-baru ini. Saya bisa menjalani satu hari penuh tanpa banyak makan dan hanya minum air. Namun saya tahu saya tidak akan dapat bertahan lama hanya dengan minum air. Saya harus mengembalikan selera makan saya karena tubuh saya membutuhkan makanan bergizi.