Segala Sesuatu Ada Masanya
Anda mungkin pernah kesulitan untuk menolak tanggung jawab baru yang ditawarkan kepada Anda, terutama jika hal itu bertujuan baik dan langsung memberi manfaat kepada orang lain. Kita mungkin memiliki alasan kuat untuk memilih-milih pekerjaan mana yang kita prioritaskan. Namun terkadang, setelah menolak untuk terlibat lebih jauh, kita bisa jadi merasa bersalah atau berpikir bahwa kita telah undur dalam perjalanan iman kita.
Peribahasa Tiongkok
Peribahasa Tiongkok pada umumnya sering mempunyai latar belakang kisah yang menarik. Peribahasa yang berbunyi “menarik tanaman untuk membantunya bertumbuh” mengisahkan tentang seseorang yang tidak sabar pada masa Dinasti Song. Ia ingin segera melihat tanaman padinya bertumbuh dengan cepat. Maka terpikir olehnya sebuah solusi. Ia akan menarik tiap batang tanamannya beberapa centimeter saja. Setelah bersusah payah seharian penuh, ia pun memandangi sawahnya. Ia merasa senang karena tanaman padinya kelihatannya telah “tumbuh” lebih tinggi. Namun sukacitanya tak berlangsung lama. Keesokan harinya, tanaman padi di sawahnya tersebut telah menjadi layu karena tidak lagi berakar dengan dalam.
Pintu Yang Menutup
Bip, bip, bip, bip. Bunyi peringatan dan lampu yang berkedip memberitahukan para penumpang bahwa pintu kereta akan segera menutup. Namun demikian, ada saja beberapa orang yang sudah terlambat tetapi ingin tetap berusaha menerobos dan masuk ke dalam kereta dengan terburu-buru. Pintu itu pun menjepit salah satu dari mereka. Untunglah pintunya terbuka kembali, dan penumpang itu dapat masuk ke gerbong dengan aman. Saya terkadang heran mengapa orang mengambil risiko semacam itu, padahal kereta berikutnya akan tiba hanya dalam waktu 4 menit kemudian.
Surat Cinta
Setiap pagi ketika tiba di kantor, saya memiliki satu kebiasaan sederhana—membaca semua e-mail yang masuk. Sering kali saya akan membaca kebanyakan e-mail tersebut secara sekilas. Namun ada sejumlah e-mail yang membuat saya bersemangat untuk membacanya. Itu adalah e-mail yang dikirim oleh orang-orang yang saya kasihi.
Saya Dan Sahabat Saya
John Chrysostom (347–407), seorang Uskup Agung dari Konstanstinopel, pernah mengucapkan ini: “Demikianlah yang disebut persahabatan, ketika melaluinya kita mencintai setiap tempat dan musim yang dilalui; karena bagaikan . . . bunga-bunga meluruhkan daun-daun indahnya pada tanah di sekitarnya, demikian juga para sahabat menebarkan kebaikan kepada tempat-tempat di mana mereka berada.”
Pemandu Yang Hebat
Saat para aktor dan aktris bermain film, sang sutradaralah yang melihat “gambar besarnya” dan memahami seluruh pengarahan yang dibutuhkan. Aktris Marion Cotillard mengakui bahwa ia tidak memahami setiap hal yang dilakukan oleh seorang sutradara pada salah satu film terbarunya. Ia berkata, “Menurutku sangat menarik untuk membiarkan diriku terhanyut, karena aku tahu aku punya seorang pemandu yang hebat . . . . Aku cukup menyerahkan diri sepenuhnya pada suatu cerita dan pada seorang sutradara yang akan membuat semuanya berjalan lancar.”
Pulau Kecil
Singapura adalah sebuah negara pulau yang kecil. Begitu kecilnya sehingga orang pun sulit menemukannya di peta dunia. (Cobalah mencarinya di peta, jika Anda belum mengetahui di mana letak Singapura). Karena kepadatan penduduknya, sikap tenggang rasa terhadap orang lain menjadi sangat penting. Seorang pria pernah menulis pesan kepada tunangannya yang akan berkunjung ke Singapura untuk pertama kalinya, demikian: “Di sini ruang sangat terbatas. Oleh karena itu . . . kau harus selalu peka terhadap ruang di sekelilingmu. Kau harus selalu siap untuk menepi agar kau tidak menghalangi jalan orang lain. Kuncinya, milikilah sikap teng-gang rasa.”
Dalam Badai
Badai sedang mengancam—tidak hanya di langit, tetapi juga dalam keluarga dari seorang teman. “Saat aku berada di Hong Kong,” ceritanya, “dinas meteorologi setempat mengumumkan bahwa badai hebat sedang mendekat. Namun lebih dari badai yang sedang mengancam di luar jendela, ada badai lain yang lebih besar mengancam di keluarga kami. Ketika ayahku dirawat di rumah sakit, anggota keluarga lainnya sedang kerepotan menyeimbangkan tanggung jawab di rumah dengan pekerjaan mereka, sambil juga mengatur waktu untuk pulang-pergi ke rumah sakit. Mereka merasa begitu lelah sehingga kesabaran makin menipis, dan keadaan di rumah kami sedang tegang-tegangnya.”
Raksasa Kecil
Seorang musuh bertubuh tinggi menjulang melangkah masuk ke Lembah Tarbantin. Tingginya 2,7 meter dan baju zirahnya yang terbuat dari pelat-pelat perunggu berkilau-kilauan terkena pantulan sinar matahari. Batang tombaknya dibalut tali sehingga tombak itu dapat diputar-putar di udara dan dilontarkan dari jauh dengan akurat. Tampaknya Goliat tak mungkin terkalahkan.