Penulis

Lihat Semua
Randy Kilgore

Randy Kilgore

Randy Kilgore bekerja selama lebih 20 tahun sebagai manajer senior bidang sumber daya manusia sebelum ia kembali belajar di seminari. Setelah memperoleh gelar Master in Divinity pada tahun 2000, selama satu dekade terakhir ini ia melayani para pekerja di dunia usaha dan juga menulis buku. Randy dan istrinya, Cheryl, tinggal di Massachussets bersama dua anak mereka.

Artikel oleh Randy Kilgore

Berikan Semua

Dalam satu-satunya pidato pelantikannya sebagai Presiden Amerika Serikat, John F. Kennedy menyampaikan tantangan berikut kepada orang Amerika: “Jangan bertanya apa yang dapat negara Anda perbuat untuk Anda; bertanyalah apa yang dapat Anda perbuat untuk negara Anda.” Tantangan itu merupakan seruan ulang pada seluruh warga negara untuk menyerahkan hidup mereka dalam pengorbanan dan pelayanan kepada sesama. Kata-kata tersebut begitu mengilhami putra-putri warga negara yang dahulu pernah melayani negara mereka dalam kancah peperangan.

Tempat Kita Kelak

Ribuan untaian waktu, peristiwa, dan orang terjalin menjadi selembar permadani yang kita sebut sebagai tempat. Lebih dari sekadar sebuah rumah, tempat adalah wadah meleburnya makna, rasa memiliki, dan rasa aman di bawah naungan usaha kita bersama untuk mengasihi tanpa pamrih. Tempat membekaskan kenangan yang merasuk ke dalam jiwa kita. Meskipun tempat kita tidak sempurna, kesan yang diberikannya begitu kuat memikat kita.

Mengubah Perspektif

Sebagai orang yang suka bangun pagi, istri saya menikmati waktu-waktu yang hening sebelum orang lain dalam rumah terjaga. Ia menggunakan waktu itu untuk membaca Alkitab dan berdoa. Baru-baru ini ia hendak duduk di kursi favoritnya, tetapi pikirannya teralih ketika melihat ada sofa yang berantakan setelah saya pakai saat menonton pertandingan sepakbola malam sebelumnya. Awalnya, kekacauan itu mengalihkan perhatian istri saya, dan rasa frustrasinya terhadap saya mengusik kehangatan pagi yang hening itu.

Saat Orang Tak Mau Mengampuni

Saya pernah makan siang bersama dua pria yang telah menerima Kristus saat mereka mendekam di penjara. Pria yang lebih muda merasa kecewa setelah mengetahui bahwa keluarga yang telah ia curi hartanya ternyata tidak bersedia mengampuninya.

Seorang Pencerita

Pada masa pasca Perang Saudara Amerika Serikat (1861–1865), Mayor Jenderal Lew Wallace, seorang pemimpin dari pihak Perserikatan, menjabat sebagai gubernur dari wilayah New Mexico. Pada saat itu, New Mexico belum ditetapkan menjadi sebuah negara bagian. Tugas yang dilakukan Wallace di wilayah tersebut membuatnya sering ber-sentuhan dengan banyak tokoh berpengaruh dalam sejarah yang nyaris berbau mitos dari dunia Wild West (mengacu pada teritori di sepanjang Barat Amerika yang belum terjamah oleh hukum), termasuk di antaranya Billy the Kid dan Sheriff Pat Garrett. Di tempat itulah Wallace menulis sebuah buku, yang dianggap oleh sejumlah orang sebagai “buku Kristen paling berpengaruh” pada abad ke-19, berjudul Ben Hur: A Tale of the Christ (Ben Hur: Kisah tentang Kristus).

Bau Kandang

Kandang? Sebuah tempat yang tidak lazim untuk kelahiran Mesias! Bau dan bisingnya sebuah peternakan merupakan pengalaman pertama yang dialami Sang Juruselamat kita sebagai manusia. Sama seperti bayi-bayi lainnya, Dia mungkin menangis saat mendengar suara binatang dan orang asing yang lalu-lalang di sekitar tempat tidur sementara-Nya itu.

Pahlawan Lain Dalam Natal

Hampir di sepanjang hidup saya, saya melewatkan pentingnya peran Yusuf dalam cerita Natal. Namun setelah saya sendiri menjadi seorang suami dan ayah, saya dapat lebih menghargai kepribadian Yusuf yang lemah lembut. Bahkan sebelum Yusuf tahu bagaimana Maria bisa mengan-dung, ia telah memutuskan tidak akan mempermalukan atau menghukum Maria atas kecurigaan bahwa ia telah berselingkuh (Mat. 1:19).

Mengenyahkan Kepahitan

Keluarga Corrie ten Boom memiliki usaha pembuatan jam tangan di Belanda. Selama Perang Dunia II, mereka sering memberi perlindungan kepada keluarga-keluarga keturunan Yahudi sebelum akhirnya seluruh anggota keluarga ten Boom ditawan dan dikirim ke kamp konsentrasi. Ayah Corrie meninggal 10 hari kemudian. Betsie, saudari Corrie, juga meninggal di kamp itu. Ketika Betsie dan Corrie berada di kamp tersebut, iman Betsie telah menguatkan iman Corrie.

Apakah Allah Peduli?

Hidup Minnie dan George Lacy didera oleh berbagai pertanyaan seperti: “Apakah Yesus sanggup? Apakah hubungan kita dengan Kristus sanggup menopang kita? Apakah Dia sanggup menolong kita untuk terus melangkah? Apakah Dia peduli?”