Penulis

Lihat Semua
Randy Kilgore

Randy Kilgore

Randy Kilgore bekerja selama lebih 20 tahun sebagai manajer senior bidang sumber daya manusia sebelum ia kembali belajar di seminari. Setelah memperoleh gelar Master in Divinity pada tahun 2000, selama satu dekade terakhir ini ia melayani para pekerja di dunia usaha dan juga menulis buku. Randy dan istrinya, Cheryl, tinggal di Massachussets bersama dua anak mereka.

Artikel oleh Randy Kilgore

Janji Yang Terjamin

Pada zaman kuno di dunia Timur Dekat, suatu perjanjian antara pihak yang lebih tinggi (penguasa atau raja) dengan pihak yang lebih rendah (rakyat jelata) disebut perjanjian suzerain. Upacara pengesahannya mewajib-kan adanya binatang yang dikorbankan dan kemudian dipotong menjadi 2 bagian. Kedua belah potongan binatang tersebut disusun menjadi dua baris di atas tanah dan mem-bentuk sebuah jalur di tengah-tengahnya. Dengan berjalan di antara potongan-potongan tersebut, sang penguasa sedang menyatakan di depan umum bahwa ia akan menjamin kelangsungan perjanjian tersebut dan akan bernasib seperti binatang yang dipotong itu apabila ia gagal memenuhi janjinya.

Belajar Mengasihi

Ketika Hans Egede pergi ke Greenland sebagai seorang misionaris pada tahun 1721, ia tidak dapat berbahasa Inuit. Ia mempunyai sifat yang mudah tersinggung dan marah, dan ia juga bergumul untuk dapat bersikap ramah terhadap penduduk setempat.

Dikasihi Untuk Mengasihi

Sekalipun terus-menerus berada dalam bahaya saat menetap di Jerman yang dikuasai Hitler, Dietrich Bonhoeffer memilih untuk tetap tinggal. Saya membayangkan bahwa ia mempunyai pandangan yang sama seperti Paulus, hatinya rindu untuk berada di surga, tetapi Allah menghendakinya tetap tinggal di mana ia dibutuhkan (Flp. 1:21). Jadi, ia tetap tinggal, dan sebagai pendeta ia mengadakan ibadah secara diam-diam dan terus menentang kekejaman rezim Hitler.

Ucapan Yang Terkendali

Mantan Presiden AS Harry Truman mempunyai aturan: Setiap surat yang ditulisnya dengan perasaan marah harus ditaruh di atas mejanya selama 24 jam sebelum dikirim. Jika setelah masa “menenangkan diri” itu usai dan ia masih memendam rasa marah tersebut, ia akan mengirimkan surat itu. Ternyata pada akhir hidupnya, sebuah laci besar pada meja Truman penuh berisi surat yang tak terkirim.

Di Tengah Ketakutan Kita

Setelah kami menikah selama 12 tahun, saya dan istri merasa kecewa karena terombang-ambing oleh pasang-surutnya harapan kami untuk memiliki anak. Seorang teman kami berusaha membantu untuk “menjelaskan” maksud Allah. “Mungkin Allah tahu kalau kau akan menjadi ayah yang buruk,” katanya. Teman saya ini tahu betul bahwa ibu saya pernah bergumul dengan sifatnya yang pemarah.

Ke Mana Saja Selama Ini?

Seorang misionaris bernama Egerton Ryerson Young pernah melayani suku Salteaux di Kanada pada dekade 1700-an. Sang kepala suku berterima kasih kepada Young yang telah membawa kabar baik tentang Kristus kepada mereka. Ia mengaku baru mendengar kabar itu untuk pertama kali sepanjang hidupnya yang sudah lanjut itu. Karena kepala suku ini tahu bahwa Allah adalah Bapa surgawi bagi Young, ia bertanya, “Apakah itu berarti Dia juga Bapaku?” Sang misionaris menjawab, “Ya,” dan orang banyak yang berkumpul di situ pun bersorak gembira.

Keajaiban Natal

Setelah melalui semester pertama saya di seminari, keluarga kami diberi tiket pesawat untuk pulang merayakan Natal. Pada malam sebelum penerbangan kami, kami menyadari bahwa uang yang kami miliki masih kurang $20 (±Rp. 200.000) untuk biaya parkir, transportasi, dan hal-hal tak terduga lainnya di sepanjang perjalanan. Dengan hati sedih, kami memutuskan untuk mendoakan hal ini. Meskipun anak-anak masih kecil (usia 6 dan 2 tahun), kami mengajak mereka untuk berdoa bersama.

Harapan Bagi Yang Ragu

Sebagai seorang pembina rohani di dunia kerja, saya punya kesempatan istimewa untuk berbincang-bincang dengan banyak orang. Beberapa dari mereka memandang iman Kristen dengan skeptis. Saya menemu-kan tiga kendala utama yang menghambat mereka untuk percaya kepada Kristus.

Menolong Orang Lain

Ketika badai salju mengubur lahan rerumputan, para peternak harus memberi makan ternak mereka dengan tangan. Ketika jerami diturunkan dari gerobak dan truk, dengan segera binatang yang kuat menyeruak ke depan. Binatang yang lemah atau sakit-sakitan hanya mendapat sedikit makanan atau tidak sama sekali kecuali peternak turun tangan.