Pada Akhirnya
Saya sering diberi kesempatan istimewa untuk memimpin suatu retret rohani. Menyepi selama beberapa hari untuk berdoa dan melakukan refleksi dapat menjadi pengalaman yang memperkaya iman. Pada acara retret seperti itu, adakalanya saya meminta para peserta melakukan latihan ini: “Bayangkan hidup Anda telah berakhir dan berita kematian Anda dimuat di surat kabar. Apa yang Anda inginkan tertulis dalam berita itu?” Sebagai respons terhadap pertanyaan tersebut, sejumlah peserta retret mengubah prioritas hidup mereka, dengan tekad untuk mencapai garis akhir hidup mereka dengan baik.
Bernyanyi Lagi
Burung pemakan madu dari Australia sedang mengalami masalah—mereka tidak lagi berkicau. Meski pernah populasinya berlimpah, sekarang jumlah spesies ini hanya tersisa tiga ratus ekor. Karena hanya bisa belajar dari segelintir saja, para pejantan menjadi lupa pada kicauan unik mereka dan gagal memikat para betina.
Bangkit untuk Menari
Dalam sebuah video yang beredar luas, terlihat seorang wanita paruh baya yang anggun duduk di atas kursi roda. Marta González Saldaña pernah menjadi balerina terkenal, tetapi kini ia mengidap penyakit Alzheimer. Namun, sesuatu yang ajaib terjadi ketika musik Swan Lake karya Tchaikovsky diperdengarkan kepadanya. Seiring hentakan musik, tangannya yang lemah mulai terangkat perlahan; dan saat bunyi trompet pertama menggelegar, ia mulai menari dari kursi rodanya. Meski pikiran dan tubuhnya semakin lemah, tetapi bakatnya tidak pernah surut.
Lagu Cinta
Di suatu Sabtu sore, taman di tepi sungai itu terasa begitu tenang dan damai. Ada yang joging, ada yang memancing, dan burung-burung camar berebut kertas pembungkus makanan, sementara saya dan istri duduk memperhatikan sepasang pria dan wanita. Mereka mungkin berusia sekitar akhir empat puluhan dan berbicara dalam bahasa yang tidak kami pahami. Si wanita duduk menatap mata pria yang sedang menyanyikan lagu cinta untuknya tanpa rasa risih sedikit pun, sambil semilir angin membuat kami semua bisa ikut mendengarkan suaranya.
Jauhilah Pintu Itu
Hidung hewan pengerat itu berkedut. Ada yang lezat di dekat sini. Benar saja, aromanya mengarah ke wadah pakan burung yang penuh biji-bijian lezat. Si dormouse menuruni rantai menuju wadah, lalu menyelinap masuk melalui pintu kecil. Di sana ia makan dan makan sepanjang malam. Baru di pagi hari ia menyadari masalah besar yang dihadapinya. Burung-burung sekarang mematukinya melalui pintu wadah tersebut, tetapi setelah makan semalaman, ukuran tubuhnya sekarang dua kali lipat daari sebelumnya dan ia tak dapat meloloskan diri.
Nasihat yang Bijaksana
Ketika atap Katedral Notre-Dame di Paris terbakar pada bulan April 2019, tiang kayu dan lapisan timah hitamnya yang sudah tua mengobarkan nyala api sedemikian panas sehingga sulit dipadamkan. Setelah puncak menara katedral itu jatuh, perhatian beralih ke menara-menara loncengnya. Jika rangka kayu dari lonceng baja raksasa itu ikut terbakar, kedua menara tersebut juga akan runtuh dan katedral itu bakal hancur.
Kesenangan Sejati
Abd al-Rahman III adalah penguasa Kordoba, Spanyol, pada abad ke-10. Sesudah lima puluh tahun berkuasa dengan sukses (ia mengaku dicintai rakyatnya, ditakuti musuhnya, dan dihormati sekutunya), al-Rahman berusaha merenungkan kembali hidupnya. “Kekayaan dan kehormatan, kekuasaan dan kesenangan, telah menjadi bagian hidupku,” ucap al-Rahman tentang hak-hak istimewa yang dimilikinya. Namun, ketika ia menghitung berapa hari ia sungguh-sungguh merasa bahagia, jumlahnya hanya empat belas. Betapa menyedihkannya.
Efek Awal yang Baru
Saat memasuki usia tiga puluh tahun, Bryony sedih karena masih bekerja di bagian penjualan yang tidak ia sukai. Ia merasa sudah waktunya berhenti menunda-nunda, dan mulai mencari karier baru. Sementara itu, di malam Tahun Baru, David memandangi bayangan dirinya di cermin dan berjanji tahun depan ia akan menurunkan berat badan. Lain lagi dengan James—ia menyadari satu bulan lagi berlalu tanpa keberhasilan mengendalikan emosinya yang meledak-ledak. Bulan depan, ia berjanji pada dirinya sendiri akan berusaha lebih keras lagi.
Bayi Natal
Bayangkanlah Dia yang menumbuhkan pohon aras dari benih, memulai hidup-Nya kembali sebagai janin. Dia yang menciptakan bintang-bintang, menyerahkan diri-Nya ke dalam kandungan seorang perempuan. Dia yang menguasai surga, menjadi sesuatu yang pada zaman sekarang hanyalah titik-titik kecil di layar ultrasonografi. Walau dalam rupa Allah, Yesus telah mengosongkan diri-Nya sendiri (Flp. 2:6-7). Sungguh pemikiran yang menakjubkan!