Penulis

Lihat Semua

Artikel oleh Sheridan Voysey

Lagu Cinta

Di suatu Sabtu sore, taman di tepi sungai itu terasa begitu tenang dan damai. Ada yang joging, ada yang memancing, dan burung-burung camar berebut kertas pembungkus makanan, sementara saya dan istri duduk memperhatikan sepasang pria dan wanita. Mereka mungkin berusia sekitar akhir empat puluhan dan berbicara dalam bahasa yang tidak kami pahami. Si wanita duduk menatap mata pria yang sedang menyanyikan lagu cinta untuknya tanpa rasa risih sedikit pun, sambil semilir angin membuat kami semua bisa ikut mendengarkan suaranya.

Jauhilah Pintu Itu

Hidung hewan pengerat itu berkedut. Ada yang lezat di dekat sini. Benar saja, aromanya mengarah ke wadah pakan burung yang penuh biji-bijian lezat. Si dormouse menuruni rantai menuju wadah, lalu menyelinap masuk melalui pintu kecil. Di sana ia makan dan makan sepanjang malam. Baru di pagi hari ia menyadari masalah besar yang dihadapinya. Burung-burung sekarang mematukinya melalui pintu wadah tersebut, tetapi setelah makan semalaman, ukuran tubuhnya sekarang dua kali lipat daari sebelumnya dan ia tak dapat meloloskan diri.

Nasihat yang Bijaksana

Ketika atap Katedral Notre-Dame di Paris terbakar pada bulan April 2019, tiang kayu dan lapisan timah hitamnya yang sudah tua mengobarkan nyala api sedemikian panas sehingga sulit dipadamkan. Setelah puncak menara katedral itu jatuh, perhatian beralih ke menara-menara loncengnya. Jika rangka kayu dari lonceng baja raksasa itu ikut terbakar, kedua menara tersebut juga akan runtuh dan katedral itu bakal hancur.

Kesenangan Sejati

Abd al-Rahman III adalah penguasa Kordoba, Spanyol, pada abad ke-10. Sesudah lima puluh tahun berkuasa dengan sukses (ia mengaku dicintai rakyatnya, ditakuti musuhnya, dan dihormati sekutunya), al-Rahman berusaha merenungkan kembali hidupnya. “Kekayaan dan kehormatan, kekuasaan dan kesenangan, telah menjadi bagian hidupku,” ucap al-Rahman tentang hak-hak istimewa yang dimilikinya. Namun, ketika ia menghitung berapa hari ia sungguh-sungguh merasa bahagia, jumlahnya hanya empat belas. Betapa menyedihkannya.

Efek Awal yang Baru

Saat memasuki usia tiga puluh tahun, Bryony sedih karena masih bekerja di bagian penjualan yang tidak ia sukai. Ia merasa sudah waktunya berhenti menunda-nunda, dan mulai mencari karier baru. Sementara itu, di malam Tahun Baru, David memandangi bayangan dirinya di cermin dan berjanji tahun depan ia akan menurunkan berat badan. Lain lagi dengan James—ia menyadari satu bulan lagi berlalu tanpa keberhasilan mengendalikan emosinya yang meledak-ledak. Bulan depan, ia berjanji pada dirinya sendiri akan berusaha lebih keras lagi.

Bayi Natal

Bayangkanlah Dia yang menumbuhkan pohon aras dari benih, memulai hidup-Nya kembali sebagai janin. Dia yang menciptakan bintang-bintang, menyerahkan diri-Nya ke dalam kandungan seorang perempuan. Dia yang menguasai surga, menjadi sesuatu yang pada zaman sekarang hanyalah titik-titik kecil di layar ultrasonografi. Walau dalam rupa Allah, Yesus telah mengosongkan diri-Nya sendiri (Flp. 2:6-7). Sungguh pemikiran yang menakjubkan!

Aku Tangannya

Jia Haixia kehilangan penglihatannya pada tahun 2000. Temannya, Jia Wenqi, kehilangan kedua tangannya waktu ia masih kecil. Namun, mereka menemukan cara untuk saling melengkapi kekurangan mereka. “Saya tangannya dan ia mata saya,” kata Haixia. Bersama-sama, mereka mengubah desa mereka di Tiongkok.

Kabar Baik

Pada tahun 1941, ketika kekuasaan Hitler mulai meluas ke seluruh Eropa, novelis John Steinbeck diminta membantu upaya perlawanan yang sedang berlangsung. Ia tidak diminta untuk berperang atau mengunjungi pasukan di garis depan, melainkan untuk menulis sebuah cerita. Hasilnya adalah novel The Moon Is Down, yang bercerita tentang wilayah yang tadinya damai tetapi kemudian diserang oleh suatu rezim yang jahat. Novel tersebut diproduksi oleh percetakan bawah tanah dan disebarluaskan secara diam-diam ke negara-negara yang diduduki Nazi. Pesan yang ingin disampaikan oleh novel itu: Pasukan Sekutu akan datang, dan dengan mencontoh tokoh-tokoh dalam novel itu, para pembaca dapat membantu meraih kemerdekaan mereka. Melalui novel The Moon Is Down, Steinbeck membawa kabar baik kepada orang-orang di bawah cengkeraman Nazi—kabar bahwa pembebasan mereka sudah dekat.

Maksud dari Penderitaan

“Jadi, maksud Anda, belum tentu saya yang bersalah?” Perkataan wanita itu mengejutkan saya. Saya baru saja menjadi pembicara tamu di gerejanya, dan kami sedang membahas materi yang saya bagikan pagi itu. “Saya mengidap penyakit kronis,” kata wanita itu, “dan saya sudah berdoa, berpuasa, mengaku dosa, dan melakukan semua yang disuruh supaya saya bisa sembuh. Tetapi saya masih saja sakit, jadi saya pikir, ini semua pasti salah saya.”