Renaisans dalam Yesus
Leonardo da Vinci dianggap sebagai contoh “manusia renaisans” yang terbaik. Kehebatan intelektualnya telah mendorong kemajuan berbagai bidang studi dan seni. Meski demikian, Leonardo mencatat tentang “hari-hari kita yang menyedihkan ini” dan meratapi kenyataan bahwa kita mati “tanpa meninggalkan kenangan apa pun tentang diri kita dalam benak orang-orang.”
Warisan Abadi
Saat Amerika Serikat dilanda badai pasir Dust Bowl pada masa Depresi Besar, seorang penduduk kota Hiawatha, Kansas, bernama John Millburn Davis memutuskan untuk membuat dirinya terkenal. Davis yang kaya raya dan tidak memiliki anak itu bisa saja menyumbangkan hartanya untuk tujuan sosial atau berinvestasi untuk pengembangan ekonomi. Akan tetapi, ia malah mengeluarkan dana yang sangat besar untuk membuat sebelas buah patung dirinya dan almarhumah istrinya dalam ukuran sesungguhnya. Patung-patung itu hendak ditaruhnya di pemakaman setempat.
Bahkan Kitab Imamat
Topik yang dibahas dalam Pendalaman Alkitab hari itu adalah Kitab Imamat, dan saya harus mengaku kepada anggota kelompok yang lain: “Jujur, ada banyak bagian kitab ini yang aku lewati, karena aku tidak ingin terus-terusan membaca soal penyakit kulit.”
Menjunjung Martabat
Seorang teman Maggie yang masih muda datang ke gereja dengan mengenakan busana yang minim. Memang tidak mengherankan, karena wanita itu seorang PSK. Ia terlihat duduk gelisah sepanjang ibadah, menarik-narik roknya yang terlalu pendek dan kemudian melipat kedua tangannya dengan gugup.
Makna dari Mur
Hari ini adalah Epifani, hari raya untuk memperingati peristiwa yang digambarkan dalam kidung Natal Dari Timur, Jauh Benar (Kidung Jemaat No. 129), ketika orang-orang majus dari bangsa bukan Yahudi mengunjungi kanak-kanak Yesus. Namun, berbeda dari anggapan banyak orang, mereka bukanlah raja, bukan pula dari Timur Jauh di Asia, dan kecil kemungkinan mereka hanya bertiga.
Matahari Terbit, Sang Anak Bangkit
Novel pertama Ernest Hemingway mengisahkan tentang sekelompok sahabat yang suka minum-minum dalam suasana pasca Perang Dunia I. Mereka menanggung penderitaan fisik dan psikis yang diakibatkan oleh perang tersebut, dan mencoba mengatasinya dengan menikmati pesta, petualangan, dan pergaulan bebas. Minuman keras memang menjadi cara mereka untuk meredakan rasa sakit, tetapi tidak ada seorang pun dari mereka yang merasa bahagia.
Berserah kepada Yesus
Pada tahun 1951, dokter menyarankan kepada Joseph Stalin untuk mengurangi beban kerja supaya kesehatannya terjaga. Akan tetapi, sang dokter justru ditangkap atas tuduhan telah memata-matai penguasa Uni Soviet itu. Diktator yang sudah menindas banyak orang dengan kebohongan itu tidak dapat menerima kebenaran, dan seperti yang sering dilakukannya—ia memilih untuk menyingkirkan orang yang menyampaikan fakta kepadanya. Namun, kebenaran tetap menang. Stalin pun wafat pada tahun 1953.
Sepatu Bot Keberuntungan
Seketika saja, Tom merasakan bunyi “klik” yang mengerikan di bawah sepatu bot tentaranya. Spontan ia langsung melompat setinggi dan sejauh mungkin. Perangkat mematikan yang tersembunyi di bawah tanah itu tidak meledak. Belakangan, tim penjinak bom menarik keluar dari tanah bahan peledak seberat tiga puluh enam kilogram di tempat itu. Tom terus memakai sepatu bot itu sampai benar-benar rusak. “Ini sepatu keberuntunganku,” begitulah ia menyebutnya.
Yesus Layak Diikuti
Ronit datang dari keluarga non-Kristen yang taat beragama. Diskusi mereka tentang hal-hal rohani terasa kering dan teoretis. “Saya terus berdoa,” katanya, “tetapi saya tidak juga mendengar jawaban Allah.”