Bulan: Desember 2015

Misteri Natal

Di awal kisah karya Charles Dickens yang berjudul A Christmas Carol (Sebuah Gita Natal), terdapat semacam misteri seputar tokoh utamanya yang bernama Ebenezer Scrooge. Mengapa ia begitu kejam? Bagaimana ceritanya hingga ia menjadi begitu egois? Lambat laun, sembari roh Natal membawa Scrooge untuk melihat hidupnya sendiri, jawaban demi jawaban pun terkuak. Kita melihat peristiwa-peristiwa yang mengubah wataknya dari seorang pemuda yang periang menjadi seorang kikir yang egois. Kita memperhatikan kesendirian dan kehancuran hati yang dialaminya. Ketika misteri itu terpecahkan, kita juga melihat terbukanya jalan menuju pemulihan. Kepeduliannya pada sesama menarik Scrooge keluar dari kegelapan jiwanya yang egois menuju pada kehidupan baru yang penuh sukacita.

Satu Ukuran untuk Semua

Waktu masih kecil, seperti kebanyakan anak, saya sangat menyukai Natal. Saya suka merangkak di bawah pohon Natal melihat-lihat hadiah yang ada sambil berharap isinya adalah mainan. Alangkah kecewanya saya apabila isinya baju dan celana. Hadiah orang dewasa itu tidak menarik! Pada Natal yang lalu, anak-anak memberi saya kaos kaki dengan warna dan corak yang cerah. Saya pun merasa seperti muda kembali! Orang dewasa sekalipun dapat memakai kaos kaki itu, seperti tertera pada labelnya, “Satu ukuran untuk semua.”

Penabuh Drum Cilik

The Little Drummer Boy” (Si Penabuh Drum Cilik) adalah lagu Natal populer yang ditulis pada tahun 1941. Lagu aslinya berjudul Carol of the Drum dan ditulis berdasarkan sebuah lagu Natal yang populer dari tanah Ceko. Meski tokoh penabuh drum cilik tidak disebut sama sekali dalam kisah Natal di Matius 1–2 dan Lukas 2, lagu tersebut langsung menyentuh makna ibadah yang sejati. Dalam lagu itu digambarkan bagaimana seorang anak laki-laki dipanggil oleh orang majus dalam peristiwa kelahiran Kristus. Namun tidak seperti orang majus, penabuh drum cilik itu tidak mempunyai hadiah yang bisa ia berikan. Jadi, ia memberikan apa yang memang dimilikinya. Ia pun menabuh drumnya, sambil berkata, “Aku memberikan permainanku yang terbaik bagi-Nya.”

Bagaimana Seandainya Kristus Tidak Pernah Dilahirkan?

Baca selanjutnya

Alkisah ada seorang petani yang menganggap berita tentang Allah menjadi seorang bayi adalah sesuatu yang tidak masuk akal. Namun, isterinya punya pendapat yang berbeda. Sang isteri adalah seorang Kristen dan beriman kepada Sang Bayi yang telah lahir di hari Natal.

Mengingat Makna Natal yang Sejati

Klik di sini

Apakah Natal bagi Anda? Apakah Natal mengingatkan Anda pada beragam kegiatan yang menyita waktu dan energi Anda? Meskipun ada dari kegiatan itu yang baik dan penting, tetapi terkadang perhatian kita justru teralihkan dari makna Natal yang sesungguhnya.

Kasih yang Ajaib

Menjelang Natal pertama sejak suaminya meninggal, teman kami Davidene menulis sepucuk surat yang luar biasa. Di dalamnya ia membayangkan seperti apa suasana di surga ketika Yesus lahir ke dunia. “Allah sudah tahu itulah yang akan terjadi,” tulisnya. “Ketiganya adalah satu, dan Dia mengizinkan terjadinya keretakan dalam kesatuan-Nya yang mulia itu demi kita. Surga ditinggalkan oleh Allah Anak.”

Pax Romana

Alangkah mahalnya harga suatu peperangan. Satu situs internet melaporkan bahwa saat ini ada 64 negara yang sedang terlibat dalam konflik bersenjata. Kapan dan bagaimana semua perang itu akan berakhir? Kita menginginkan kedamaian, tetapi tidak dengan mengorbankan keadilan.

Bait Ketujuh

Pada musim panas tahun 1861, Frances, istri Henry Wadsworth Longfellow, meninggal secara tragis dalam suatu kebakaran. Pada Natal pertama tanpa kehadiran istrinya, Longfellow menulis dalam buku hariannya, “Alangkah menyedihkannya masa Natal ini.” Tahun berikutnya keadaan tidak menjadi lebih baik, dan ia menulis, “Anak-anak mengucapkan ‘Selamat Natal’, tetapi itu tidak lagi berlaku bagiku.”

He Is Born

Meski lirik dan musik dari He Is Born, the Divine Christ Child / Away in a Manger bercorak klasik Prancis, sesungguhnya melodinya berasal dari lagu abad ke-13 di Polandia yang sering dinyanyikan oleh anak-anak yang menempuh perjalanan ke gereja untuk mengikuti misa tengah malam. Sepanjang prosesi ke gereja mereka menyanyikan lagu ini sambil mereka mengulang peristiwa kedatangan orang-orang Majus.

Away in…