Month: Juni 2016

Kejujuran yang Mengejutkan

Ketika seorang pendeta meminta salah seorang penatua gerejanya memimpin umat untuk berdoa, penatua itu memberi tanggapan yang mengejutkan. “Maafkan saya, Pak,” katanya, “saya baru saja bertengkar dengan istri saya di sepanjang perjalanan menuju gereja. Saya tidak siap untuk berdoa.” Seketika itu juga keadaan menjadi canggung. Akhirnya pendeta itu yang berdoa dan kebaktian dilanjutkan. Pendeta itu memutuskan untuk tidak lagi meminta seseorang berdoa di depan umum tanpa terlebih dahulu menanyakan kesediaan yang bersangkutan secara pribadi.

Tempat Berpijak yang Kukuh

Daerah tepian sungai yang bersejarah di Savannah, Georgia, Amerika Serikat, ditutupi oleh batu-batu yang tidak sama besar. Penduduk setempat mengatakan bahwa berabad-abad lalu, batu-batu tersebut digunakan sebagai pemberat bagi kapal-kapal yang menyeberangi Samudera Atlantik. Setelah kargo selesai dimuat di Georgia, batu-batu pemberat itu tidak lagi dibutuhkan dan kemudian digunakan untuk melapisi jalan-jalan di dekat dermaga. Batu-batu tersebut telah menyelesaikan tugas utamanya, yaitu menstabilkan kapal yang sedang melewati perairan yang berbahaya.

Kehadiran-Nya yang Penuh Kasih

Kami sangat sedih ketika mengetahui bahwa teman dekat kami, Cindy, didiagnosa mengidap penyakit kanker. Sebagai pribadi yang sangat bersemangat, hidup Cindy telah memberkati siapa saja yang bertemu dengannya. Saya dan istri senang sekali ketika ia sempat dinyatakan bebas kanker, tetapi beberapa bulan kemudian kankernya muncul lagi dalam kondisi yang lebih ganas. Kami sempat berpikir bahwa ia masih terlalu muda untuk meninggal dunia. Suaminya menceritakan kepada saya tentang waktu-waktu terakhir sebelum Cindy dipanggil Tuhan. Dalam keadaannya yang lemah dan sulit bicara, Cindy sempat berbisik kepada suaminya, “Tetaplah di dekatku.” Yang Cindy inginkan melebihi apa pun dalam masa-masa kekelaman tersebut adalah kehadiran suaminya yang penuh kasih.

Melayani Kristus

Aku seorang sekretaris,” ujar seorang teman kepada saya. “Ketika aku menyebutkan pekerjaanku kepada orang lain, terkadang mereka melihatku dengan rasa iba. Namun saat mereka tahu siapa atasanku, mereka berubah dan menjadi sangat kagum!” Dengan kata lain, orang sering memandang sebelah mata sejumlah pekerjaan tertentu, kecuali pekerjaan tersebut ada kaitannya dengan orang-orang yang kaya atau terkenal.

Lokasi Terpencil

Pulau Tristan da Cunha terkenal karena lokasinya yang terpencil. Pulau itu merupakan pulau berpenghuni paling terpencil di dunia, dengan penduduk sebanyak 288 orang. Pulau tersebut terletak di Lautan Atlantik Selatan, 2.816 km jauhnya dari Afrika Selatan sebagai daratan yang paling dekat. Siapa saja yang mau mengunjunginya harus menempuh perjalanan dengan kapal selama 7 hari karena pulau tersebut tidak mempunyai lapangan udara.