Month: Juli 2016

Kepercayaan yang Salah Tempat

Saya senang mengamati burung. Saya mulai sering melakukannya saat tumbuh dewasa di kawasan pedesaan dalam hutan di Ghana, tempat beragam spesies burung hidup. Akhir-akhir ini, di pinggiran kota tempat saya sekarang tinggal, saya meneliti tingkah laku sejumlah burung gagak yang menarik perhatian saya. Setelah terbang menuju sebatang pohon yang kebanyakan daunnya telah gugur, burung-burung itu memutuskan untuk beristirahat. Namun alih-alih hinggap pada ranting-ranting yang kuat, mereka memilih ranting-ranting yang kering, lapuk, dan cepat patah. Mereka pun segera mengepakkan sayap untuk menyelamatkan diri—tetapi kemudian kembali mengulangi usaha yang sia-sia itu. Rupanya naluri mereka tidak memberitahukan kepada mereka bahwa ranting yang kuat lebih dapat dipercaya dan aman untuk dihinggapi.

Tangan yang Terbuka

Pada tahun 1891, Biddy Mason dikebumikan dalam makam tanpa nisan di Los Angeles. Hal itu memang lazim bagi wanita yang lahir sebagai budak, tetapi agak janggal bagi seseorang yang sukses seperti Biddy. Setelah memperoleh kebebasannya lewat keputusan pengadilan pada tahun 1856, ia menjadi kaya dengan memadukan keahliannya sebagai perawat dan kecakapan dalam berbisnis. Setelah melihat masalah yang dihadapi para imigran dan narapidana, Biddy pun menolong mereka dengan melibatkan diri dalam banyak kegiatan amal sehingga orang-orang sering mengantre di depan rumahnya untuk meminta bantuan. Tahun 1872, hanya enam belas tahun setelah merdeka dari perbu-dakan, ia dan menantu laki-lakinya mendanai pendirian Gereja Episkopal Metodis Afrika Pertama di Los Angeles.

Pemberian dan Sang Pemberi

Itu hanya sebuah gantungan kunci. Lima buah kotak kecil yang dijalin satu dengan tali sepatu. Gantungan itu diberikan putri saya beberapa tahun lalu ketika ia masih berusia tujuh tahun. Sekarang talinya sudah koyak dan kotak-kotaknya sudah terkelupas, tetapi kata-kata yang tertera di situ tidak pernah usang: “I DAD” (Aku Sayang Ayah).

Tak Terduga

Pada suatu siang yang terik di musim panas, dalam perjalanan ke wilayah selatan Amerika Serikat, saya dan istri berhenti sejenak untuk membeli es krim. Pada dinding di belakang kedai itu terpasang sebuah papan yang bertuliskan, “Dilarang Berseluncur Es”. Saya pun tertawa karena sama sekali tidak menduga akan melihat larangan itu di musim panas.