Kasih untuk Anak-Anak
Thomas Barnado belajar di sekolah medis Rumah Sakit London pada tahun 1865. Ia berangan-angan menjadi misionaris medis di Tiongkok. Barnado segera menyadari adanya kebutuhan mendesak di depan rumahnya sendiri—banyak anak tunawisma yang hidup dan mati di jalanan London. Barnado bertekad melakukan sesuatu untuk mengatasi keadaan yang mengenaskan itu. Dengan membangun perumahan bagi anak-anak miskin di ujung timur London, Barnado menyelamatkan 60.000 anak dari kemiskinan dan kematian. Teolog dan pendeta John Stott berkata, “Sekarang kita dapat menyebut Barnado sebagai santa pelindung anak-anak jalanan.”
Ketakutan dan Beriman
Kata-kata dokter menghunjam hatinya. Ia mengidap kanker. Dunianya seakan berhenti saat ia memikirkan suami dan anak-anaknya. Mereka telah rajin berdoa, berharap diagnosanya akan berbeda. Apa yang akan mereka lakukan? Dengan air mata berlinang di wajahnya, ia berkata lirih, “Allah, ini di luar kendali kami. Kiranya Engkau menjadi kekuatan kami.”
Bersyukur untuk Segala Sesuatu
Di Australia, mengemudi dari satu kota ke kota lain kadang memerlukan waktu berjam-jam. Kelelahan dalam perjalanan dapat menyebabkan kecelakaan. Oleh karena itu, pada waktu liburan yang ramai, ada tempat-tempat istirahat disediakan di jalan-jalan tol utama. Di sana ada para sukarelawan yang menawarkan kopi gratis. Saya dan istri saya, Merryn, sangat menikmati tempat-tempat istirahat itu selama perjalanan jarak jauh yang kami tempuh.
Seandainya . . .
Ketika kami keluar dari tempat parkir, suami saya memperlambat mobil untuk memberi jalan bagi seorang wanita muda yang mengayuh sepedanya. Waktu Tom mengangguk sebagai tanda wanita itu dapat melintas terlebih dahulu, wanita itu tersenyum, melambaikan tangan, dan melaju. Beberapa saat kemudian, pengemudi dari mobil lain yang sedang parkir membuka pintu mobilnya, menghantam pengendara sepeda itu hingga terjatuh. Lututnya berdarah, wanita itu menangis sambil memeriksa sepedanya yang bengkok.