Diangkat Menjadi Anak
Saya merasa senang ketika seorang dermawan membangun panti asuhan untuk anak-anak tunawisma. Saya lebih senang lagi ketika orang itu melangkah lebih jauh dan mengangkat salah satu anak itu menjadi anaknya sendiri. Kebanyakan anak yatim piatu sudah merasa bahagia ketika ada yang membiayai hidup mereka. Namun, saat anak itu tahu bahwa sang penyandang dana tak hanya menolongnya, tetapi juga menginginkan dirinya, bayangkan bagaimana perasaannya!
Alga dan Diatom
“Apa itu diatom?” tanya saya kepada seorang kawan sembari melongok ponselnya yang menampilkan foto-foto yang diambilnya lewat mikroskop. “Oh, itu ganggang mirip alga, tetapi lebih sulit untuk dilihat. Untuk melihatnya, lensa harus ditetesi minyak atau diatom itu harus dalam kondisi mati,” katanya. Saya dibuat kagum oleh gambar-gambar itu. Betapa kompleksnya detail dalam suatu makhluk hidup ciptaan Allah yang hanya bisa kita lihat dengan mikroskop!
Mengoyakkan Langit
Dalam suatu percakapan baru-baru ini, seorang teman menceritakan bahwa ia telah meninggalkan imannya dengan alasan yang tak lagi asing bagi saya. Ia mengeluh, Bagaimana aku bisa percaya kepada Allah yang sepertinya tak pernah melakukan apa pun? Kebanyakan dari kita pasti pernah memikirkan pertanyaan serupa, seperti ketika melihat berita tentang tindak kejahatan maupun pengalaman pahit yang kita alami sendiri. Pergumulan yang dialami teman saya mengungkapkan kerinduannya yang besar agar Allah melakukan sesuatu baginya, dan itu adalah kerinduan yang pernah dirasakan oleh kita semua.
Pujian Pengubah Suasana Hati
Di suatu stasiun, saat saya menunggu kereta untuk perjalanan yang saya lakukan setiap minggu, pikiran-pikiran negatif memadati benak saya seperti banyaknya penumpang yang mengantre untuk naik kereta—stres karena utang yang melilit, komentar pedas yang ditujukan kepada saya, perasaan tak berdaya dalam menghadapi ketidakadilan yang baru-baru ini dialami kerabat saya. Saat kereta tiba, suasana hati saya pun kacau.