Month: Desember 2019

Untaian “Ya”

Suatu kali di hari Natal, nenek menghadiahi saya seuntai kalung mutiara yang sangat cantik. Untaian mutiara itu berkilau di leher saya hingga suatu hari, rantainya putus. Butir-butir mutiara pun jatuh berserakan ke mana-mana. Saya perlu merangkak, memunguti, dan mengumpulkan setiap butir mutiara yang terserak. Masing-masing mutiara itu begitu kecil, tetapi menjadi sangat memukau ketika semuanya diuntai menjadi satu!

Berkat Bapa

Belum lama ini, beberapa orang di gereja kami meminta saya menjadi figur ayah yang penyayang dan berdoa memberkati mereka. Mereka semua mempunyai hubungan yang kurang baik dengan ayah mereka. Doa berkat itu memohonkan pengampunan atas perbuatan para ayah yang menyakiti anaknya dengan menaruh harapan yang terlalu tinggi, menjaga jarak, kurang perhatian, atau lalai memberikan dorongan semangat. Doa itu juga memohonkan sukacita, penerimaan, dan kasih yang melimpah atas mereka. Saya menangis saat mendoakan mereka, karena saya sadar betapa saya sendiri masih butuh mendengar kata-kata itu, dan anak-anak saya juga sangat membutuhkannya.

Sukacita Memberi

Pernahkah Anda memberikan mainan sebagai hadiah Natal? Mainan apa saja yang pernah Anda hadiahkan? Jenis hadiah Natal yang paling populer antara lain adalah boneka, permainan elektronik, dan permainan papan untuk keluarga.

Mustahil Gagal

“Mustahil gagal!” Kalimat ini diucapkan oleh Susan B. Anthony (1820–1906), tokoh pembela hak-hak asasi perempuan di Amerika Serikat. Meski terus-menerus menghadapi kritik, bahkan ditahan, diadili, dan dinyatakan bersalah karena memberikan suara secara ilegal, Anthony bersumpah takkan menyerah berjuang agar kaum wanita mendapatkan hak pilih karena meyakini bahwa perjuangannya itu benar. Meski Anthony wafat sebelum melihat buah dari perjuangannya, pernyataannya terbukti benar. Pada tahun 1920, amandemen kesembilan belas terhadap Konstitusi Amerika Serikat memberi hak kepada wanita untuk memilih.

Tertulis dalam Hati

Sebagai dosen, saya sering diminta para mahasiswa membuatkan surat rekomendasi bagi mereka—untuk mengisi posisi kepemimpinan, mengikuti program belajar di luar negeri, mendaftar kuliah pascasarjana, bahkan melamar pekerjaan. Dalam setiap surat tersebut, saya mendapat kesempatan untuk memuji kecakapan dan karakter murid-murid saya.