Yesus, Gembala Kita yang Sejati
Keluarga Rebank telah turun-temurun beternak domba di bagian utara Inggris. Dalam bukunya yang luar biasa, The Shepherd’s Life (Kehidupan Seorang Gembala),…
Jam Tangan yang Berdetak
Suatu waktu, sekelompok orang sedang bekerja memotong bongkahan es dari sebuah danau yang membeku lalu menyimpannya dalam gudang es. Tiba-tiba salah seorang dari mereka menyadari bahwa jam tangannya hilang di dalam bangunan yang tidak berjendela itu. Ia dan teman-temannya berusaha mencari tetapi sia-sia.
Siapa yang Memegang Kendali?
Ketika masih belajar mengemudi di kota Chennai, India, saya membawa mobil melintasi lalu lintas yang padat di pagi hari. Sungguh pengalaman yang menegangkan, dan suatu kali saya sempat panik dan menginjak pedal gas, bukan rem. Saya kaget sekali ketika mobil justru melaju—tetapi kemudian tiba-tiba terhenti. Rupanya instruktur saya langsung menginjak rem yang terdapat di bawah kursi penumpang tempat ia duduk. Sementara saya panik, instruktur saya justru bereaksi dengan tenang.
Melihat ke Atas
Cumi-cumi cockeyed hidup dalam “zona senja” di laut, yaitu bagian perairan yang nyaris tidak bisa ditembus sinar matahari. Hewan ini dijuluki demikian karena ukuran kedua matanya yang sangat berbeda: mata kirinya pelan-pelan berkembang menjadi jauh lebih besar daripada mata kanan, bahkan hampir dua kali lipat ukurannya. Para ilmuwan yang mempelajari moluska ini menyimpulkan bahwa mata kanannya yang lebih kecil digunakan untuk melihat ke bawah, ke kedalaman perairan yang gelap, sementara mata kiri yang lebih besar digunakan untuk melihat ke atas, ke arah sinar matahari.
Percayalah Kepada Terang
Prakiraan cuaca menyebut akan terjadi bomb cyclone. Itu adalah angin topan besar yang terjadi ketika intensitas badai musim dingin meningkat dengan cepat karena turunnya tekanan udara di atmosfer. Badai salju yang terjadi pada malam hari membuat jalan raya menuju bandara Denver hampir tidak terlihat. Hampir. Namun, karena anak perempuan saya terbang mengunjungi kami, saya rela melakukan apa saja baginya. Dengan membawa pakaian ekstra dan cadangan air minum (persiapan kalau-kalau saya terjebak badai di jalan), saya mengemudikan mobil dengan sangat pelan sambil tidak henti-hentinya berdoa dan mengandalkan sorot lampu mobil. Dengan begitu, hal yang hampir mustahil pun dapat dilakukan.