Month: Oktober 2021

Maksud dari Penderitaan

“Jadi, maksud Anda, belum tentu saya yang bersalah?” Perkataan wanita itu mengejutkan saya. Saya baru saja menjadi pembicara tamu di gerejanya, dan kami sedang membahas materi yang saya bagikan pagi itu. “Saya mengidap penyakit kronis,” kata wanita itu, “dan saya sudah berdoa, berpuasa, mengaku dosa, dan melakukan semua yang disuruh supaya saya bisa sembuh. Tetapi saya masih saja sakit, jadi saya pikir, ini semua pasti salah saya.”

Dikuduskan

Taksi roda tiga di Sri Lanka, yang disebut “tuk tuk,” merupakan moda transportasi yang praktis dan menyenangkan bagi banyak orang. Lorraine, seorang warga Kolombo, ibukota Sri Lanka, menyadari bahwa kendaraan tersebut juga merupakan ladang misi. Suatu hari ketika ia naik tuk tuk, Lorraine bertemu dengan pengemudi yang ramah dan senang mengobrol tentang agama. Lorraine pun mengingatkan dirinya sendiri, lain kali ia akan membagikan Injil kepada pengemudi tersebut.

Di Mana Kita Dapat Menemukan Perlindungan?

Sadarkah Anda, sebagai orang percaya, hidup kita “tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah” (Kolose 3:3)? Apa arti firman tersebut? Apa pula dampaknya pada identitas yang kita tampilkan di hadapan orang lain?

Ujian

Pertama kalinya saya membawa anak-anak lelaki saya mendaki Colorado Fourteener—gunung dengan ketinggian kurang lebih 14.000 kaki (4.267 m)—mereka merasa gugup. Mampukah mereka mendakinya? Mampukah mereka menerima tantangan ini? Anak bungsu saya berhenti beberapa kali di jalur pendakian untuk beristirahat. “Ayah, aku tidak sanggup lagi,” katanya berulang kali. Namun, saya yakin ujian ini baik bagi mereka, dan saya ingin mereka percaya kepada saya. Satu setengah kilometer sebelum tiba di puncak, anak saya, yang tadinya bersikeras menyatakan bahwa ia sudah tidak sanggup lagi, tiba-tiba kembali mendapat suntikan tenaga dan mendahului kami sampai ke puncak. Ia sangat senang telah mempercayai saya, bahkan di tengah rasa takutnya.

Bicara, Percaya, Merasa

“Jangan bicara, jangan percaya, jangan merasa adalah aturan yang harus kami taati, dan celakalah orang yang melanggarnya,” kata Frederick Buechner dalam memoarnya yang luar biasa, Telling Secrets. Buechner sedang menerangkan pengalaman pribadinya tentang apa yang disebutnya sebagai “aturan tak tertulis dalam keluarga yang karena satu dan lain hal menjadi kacau balau.” Dalam keluarganya sendiri, “aturan” seperti itu membuat Buechner tidak boleh membicarakan atau menangisi ayahnya yang meninggal karena bunuh diri, sehingga tidak ada seorang pun yang menjadi tempat baginya berbagi derita.