Tiada yang Dapat Memisahkan
Ketika ayah Pris, seorang pendeta, menjawab panggilan Allah untuk merintis pelayanan di sebuah pulau kecil di Indonesia, keluarga mereka harus tinggal di gubuk reyot bekas kandang ternak. Pris ingat bagaimana mereka sekeluarga merayakan Natal dengan duduk di lantai dan menyanyikan pujian sementara air hujan menetes menembus atap jerami. Namun, ayahnya mengingatkan, “Pris, hanya karena kita miskin bukan berarti Allah tidak mengasihi kita.”
Tempat Curhat Baru: Pusat Konseling
Everybody hurts! Setiap orang pernah terluka akibat permasalahan yang dialaminya dalam hidup. Namun, bagaimana jika ada cara yang lebih baik untuk mengatasi masalah kita?
Ciptaan Allah yang Menakjubkan
Ketika saya dan istri menikmati alam terbuka di musim semi dengan berjalan menyusuri Grand River di kampung halaman kami, perjalanan biasa itu berubah menjadi istimewa. Kami melihat beberapa “teman” lama di sisi sebatang pohon di sungai yang beriak—lima atau enam ekor kura-kura besar sedang berjemur di bawah sinar matahari. Sue dan saya tersenyum melihat reptil-reptil menakjubkan itu setelah selama berbulan-bulan kami tidak pernah melihatnya. Kami senang mereka kembali ke sana, dan kami merayakan momen sukacita dengan mensyukuri ciptaan Allah yang luar biasa.
Kabar Baik
Pada tahun 1941, ketika kekuasaan Hitler mulai meluas ke seluruh Eropa, novelis John Steinbeck diminta membantu upaya perlawanan yang sedang berlangsung. Ia tidak diminta untuk berperang atau mengunjungi pasukan di garis depan, melainkan untuk menulis sebuah cerita. Hasilnya adalah novel The Moon Is Down, yang bercerita tentang wilayah yang tadinya damai tetapi kemudian diserang oleh suatu rezim yang jahat. Novel tersebut diproduksi oleh percetakan bawah tanah dan disebarluaskan secara diam-diam ke negara-negara yang diduduki Nazi. Pesan yang ingin disampaikan oleh novel itu: Pasukan Sekutu akan datang, dan dengan mencontoh tokoh-tokoh dalam novel itu, para pembaca dapat membantu meraih kemerdekaan mereka. Melalui novel The Moon Is Down, Steinbeck membawa kabar baik kepada orang-orang di bawah cengkeraman Nazi—kabar bahwa pembebasan mereka sudah dekat.