Month: Februari 2022

Suara Bapa

Ayah teman saya meninggal dunia baru-baru ini. Beliau jatuh sakit, lalu kondisinya menurun dengan cepat, kemudian harus berpulang dalam hitungan hari. Hubungan teman saya dan ayahnya sangat dekat, dan masih banyak yang ingin ia lakukan bersama ayahnya. Banyak pertanyaan yang belum terjawab dan percakapan yang belum sempat diucapkan sebelum ayahnya tiada. Walaupun teman saya seorang konselor terlatih, yang paham benar jatuh bangun dalam masa dukacita dan sering menolong orang lain untuk menghadapi masa-masa sulit tersebut, ia tetap berkata, “Ada hari-hari ketika aku membutuhkan suara Ayah, yang mengingatkan aku akan kasihnya. Ucapannya sungguh berarti bagiku.”

Pertolongan-Nya yang Ajaib

Orang-orang merasa kagum dengan begitu banyaknya doa yang dinaikkan kepada Allah untuk meminta pertolongan-Nya dalam peristiwa kebakaran besar yang melanda bagian timur Pegunungan Colorado pada musim gugur 2020. Diperkirakan ada ratusan ribu hingga jutaan doa yang dinaikkan kepada Allah. Kebakaran itu melahap habis 40.000 hektar wilayah dalam waktu dua belas jam, membesar saat melewati area hutan yang penuh dedaunan kering, meluluhlantakkan tiga ratus rumah, dan mengancam seluruh kota. Kemudian datanglah “kiriman Tuhan”, begitu seorang ahli meteorologi menyebutnya. Bukan hujan air, melainkan hujan salju yang datang tepat waktu. Salju yang datang lebih cepat tahun itu turun tepat di seluruh area kebakaran. Salju basah yang tebalnya lebih dari 30 cm ini berhasil memperlambat laju api, bahkan memadamkannya sama sekali di beberapa wilayah.

Kefanaan dan Kerendahan Hati

Cendekiawan kuno Hieronimus (Jerome) dan Tertulianus pernah bercerita bagaimana dalam dunia Romawi kuno, setelah seorang jenderal meraih kemenangan yang gilang-gemilang, ia akan diarak di atas kereta berkilauan sepanjang jalan-jalan protokol ibu kota, sejak fajar hingga matahari terbenam. Orang banyak bersorak-sorai mengelukannya. Jenderal tersebut bersimbah puja-puji, menikmati kehormatan terbesar dalam hidupnya. Akan tetapi, konon ada seorang pelayan yang selalu berdiri di belakang sang jenderal, dengan sepanjang hari berbisik di telinganya, Memento mori (“Ingatlah kamu akan mati”). Di tengah semua pujian itu, sang jenderal sangat membutuhkan kerendahan hati dengan mengingat bahwa dirinya manusia fana.

Sukses dan Pengorbanan

Dalam suatu program studi musim panas, putra saya membaca buku tentang seorang anak yang ingin mendaki Pegunungan Alpen di Swiss. Anak itu menghabiskan waktunya untuk berlatih demi mencapai keinginan tersebut. Namun, ketika akhirnya ia berangkat, ada hal-hal yang tidak berjalan sesuai rencana. Di tengah pendakian, rekan seperjalanannya jatuh sakit dan anak itu memutuskan untuk berhenti demi menolong rekannya daripada mencapai cita-citanya.