Kelebihan Mencukupkan Kekurangan
Kantin sekolah, seperti bisnis katering besar lainnya, sering kali menyediakan lebih banyak makanan daripada yang dikonsumsi. Hal ini karena mereka tak dapat memperkirakan dengan tepat jumlah yang dibutuhkan. Alhasil, sisa makanan jadi mubazir, sementara ada banyak siswa yang kekurangan makanan di rumah mereka dan kelaparan pada akhir pekan. Sebuah distrik sekolah di Amerika Serikat bekerja sama dengan lembaga nirlaba setempat untuk menemukan solusi bagi masalah ini. Mereka membungkus sisa makanan dari kantin dan membagi-bagikannya kepada para murid. Dengan demikian, mereka mengatasi masalah sisa makanan yang mubazir sekaligus masalah kelaparan para murid.
Allah Membela Kita
Seorang ibu di Colorado membuktikan bahwa ia akan melakukan apa saja untuk melindungi anaknya. Suatu ketika ia mendengar putranya yang berusia lima tahun menjerit saat sedang bermain di luar. Sang ibu yang segera berlari keluar itu sangat kaget melihat “teman main” anaknya yang tak disangka-sangka—seekor singa gunung. Singa besar tersebut menindih anaknya, dan kepala si anak berada dalam mulutnya. Dengan mengerahkan segenap keberanian dalam dirinya untuk melawan si singa, ibu itu lalu membuka paksa mulut hewan tersebut demi menyelamatkan putranya. Aksi heroiknya mengingatkan kita bagaimana sosok ibu digunakan dalam Alkitab untuk menggambarkan kegigihan kasih Allah dalam membela dan melindungi anak-anak-Nya.
Kasih yang Dapat Dipercaya
Mengapa aku tidak bisa berhenti memikirkannya? Emosi saya bercampur aduk antara sedih, merasa bersalah, marah, dan bingung.
Bukan Lagi Seorang Yatim
Guy Bryant hidup melajang dan tidak memiliki anak kandung. Ia bekerja di dinas kesejahteraan anak-anak kota New York. Karena setiap hari ia menghadapi besarnya kebutuhan akan orangtua asuh, Bryant pun memutuskan untuk melakukan sesuatu. Selama lebih dari satu dekade, Bryant mengasuh lebih dari lima puluh anak, bahkan pernah mengasuh sembilan anak pada saat bersamaan. “Selalu saja ada anak yang membutuhkan tempat tinggal,” Bryant menjelaskan. “Saya pikir, karena saya memiliki tempat di rumah dan hati saya bagi mereka, jadi saya melangkah saja tanpa pikir panjang.” Sampai sekarang, anak-anak asuh Bryant yang telah dewasa dan mandiri masih menyimpan kunci apartemennya dan sering berkunjung pada hari Minggu untuk makan siang bersama orang yang mereka juluki “Pops” itu. Bryant telah menunjukkan kasih seorang ayah kepada banyak orang.