Istirahat adalah Pemberian Allah
Dalam kehidupan kita yang serba sibuk, bisa jadi kita mengabaikan nilai penting dari istirahat. Namun sesungguhnya, istirahat adalah bagian esensial dari rancangan dan maksud Allah bagi hidup manusia.
Bulan ini, kita akan memikirkan apa artinya mengalami istirahat yang dikaruniakan Allah.
Kasih yang Nyata
“Aku merasa seperti kehilangan pijakan,” cerita Jojie. “Rasanya syok sekali ketika mengetahui hal itu.” Jojie baru saja mendapati bahwa ternyata tunangannya berhubungan dengan wanita lain. Hubungan Jojie sebelumnya juga berakhir dengan cara yang sama. Jadi, ketika kemudian ia mendengar tentang kasih Allah dalam sebuah kelas pendalaman Alkitab, tak ayal itu membuatnya berpikir: Apakah ada udang di balik batu? Akankah aku tersakiti bila aku percaya kepada Allah yang berkata bahwa Dia mengasihiku?
Oasis yang Menyegarkan
Ketika Andrew dan keluarganya bersafari di Kenya, mereka senang menonton beragam jenis binatang mendatangi sebuah danau kecil yang muncul di tengah-tengah padang gersang. Jerapah, wildebeest, kuda nil, dan unggas air mendatangi mata air yang memberi kehidupan itu. Sambil mengamati hewan-hewan yang datang dan pergi, Andrew membayangkan bahwa “Alkitab adalah bagaikan mata air ilahi”. Tidak hanya menjadi sumber pedoman dan hikmat, Alkitab juga merupakan oasis menyegarkan yang memuaskan dahaga orang-orang dari segala lapisan kehidupan.
Menemukan Kelegaan di dalam Yesus
Jiwa yang gelisah tidak akan pernah puas dengan kekayaan dan kesuksesan. Ungkapan ini telah dibuktikan kebenarannya oleh seorang tokoh musik country yang telah meninggal dunia. Ia memiliki hampir empat puluh album dan banyak lagu yang bertengger di puncak tangga musik country Billboard. Namun, ia juga pernah beberapa kali kawin cerai dan mendekam di penjara. Meskipun memiliki segudang prestasi, ia pernah mengeluh, “Ada kegelisahan dalam jiwaku yang tak pernah berhasil kutaklukkan, baik dengan kesibukan, pernikahan, atau makna . . . dan sampai taraf tertentu, kegelisahan itu masih ada. Dan itu akan terus ada sampai aku mati.” Sayang sekali, ia sebenarnya dapat menemukan kelegaan dalam jiwanya sebelum hidupnya berakhir.