Terbebas dari Perbudakan
“Anda seperti Musa, membawa kami keluar dari perbudakan!” seru Jamila. Sebagai seorang pemanggang bata di Pakistan, Jamila dan keluarganya menderita karena terikat oleh besarnya utang mereka kepada pemilik tempat pembakaran. Mereka memakai sebagian besar pendapatan mereka untuk membayar bunga utangnya saja. Sewaktu sebuah lembaga nirlaba memberikan hibah yang membebaskan mereka dari utang tersebut, mereka merasa sangat lega. Dalam ucapan terima kasihnya kepada perwakilan lembaga untuk pembebasan mereka, Jamila, yang telah percaya kepada Yesus, merujuk kepada kisah pembebasan dari perbudakan yang telah Allah lakukan bagi Musa dan bangsa Israel.
Memprioritaskan Hadirat Allah
Pada tahun 2009, sebuah tim riset di Universitas Stanford mempelajari lebih dari dua ratus mahasiswa. Dalam eksperimen itu, para mahasiswa diminta untuk bergantian mengerjakan beberapa tugas dan latihan mengingat. Yang mengejutkan, para mahasiswa yang menganggap diri mampu mengerjakan beberapa tugas sekaligus (multitasking) karena sudah terbiasa melakukannya, malah hasilnya lebih buruk daripada mereka yang lebih suka melakukan satu demi satu tugas mereka. Rupanya multitasking membuat para mahasiswa itu sulit untuk berfokus dan menyaring informasi yang tidak relevan. Memang tidak mudah menjaga fokus di saat pikiran kita teralihkan.
Buku Baru - Teman Jelajah Yosua
Buku Baru - Teman Jelajah Yosua
Uang, Mengapa Rasanya Tak Pernah Cukup?
Apa akar masalah di balik isu uang dan kaitannya dengan kepuasan hati manusia?
Uang Mengapa Rasanya Tak Pernah Cukup
Ada berbagai cara pandang berbeda tentang uang dan kaitannya dengan hidup manusia. Namun, di balik semua itu, isu yang paling dalam sebenarnya bukan soal uang itu sendiri, melainkan kehausan jiwa manusia. Buklet ini mengupas akar masalah di balik uang sekaligus solusinya.
Para Pemberi Perlindungan
Karena tergerak oleh kisah-kisah mengenai anak-anak para pengungsi, Phil dan Sandy membuka hati dan rumah mereka untuk dua orang anak. Setelah menjemput anak-anak itu dari bandara, dengan gugup mereka berkendara pulang tanpa mengucap sepatah kata. Siapkah mereka menerima anak-anak ini? Mereka semua berbeda budaya, bahasa, dan agama; tetapi Phil dan Sandy kini menjadi pemberi perlindungan bagi anak-anak itu.