Mengambil Keputusan Sesuai Firman Tuhan
Mengambil Keputusan Sesuai Firman Tuhan
Harapan bagi yang Terluka
"Kebanyakan orang memiliki pada dirinya bekas luka yang tidak dapat dilihat atau dipahami orang lain." Kata-kata yang sangat jujur ini diucapkan oleh pemain Liga Utama Bisbol, Andrelton Simmons, yang memilih berhenti bermain di akhir musim kompetisi tahun 2020 karena masalah kesehatan mental. Saat merenungkan kembali keputusannya, Simmons merasa perlu membagikan kisahnya tersebut guna menguatkan orang-orang yang menghadapi tantangan serupa dan…
Cara Ampuh untuk Tetap Hidup
Hidup di dunia tanpa Allah, seperti memilih kematian selama kita menolak-Nya.
Kasih Karunia yang Bertahan Lama
Pernahkah Anda mendengar tentang #slowfashion? Tagar tersebut menggambarkan sebuah gerakan yang gigih menolak fast fashion (harfiah: busana cepat), suatu industri busana yang didominasi oleh jenis-jenis pakaian yang dibuat dengan biaya murah dan dengan cepat dibuang. Dalam fast fashion, pakaian masuk ke pasar dan dalam waktu cepat sudah ketinggalan zaman. Sejumlah merek membuang banyak sekali produk mereka setiap tahunnya.
Hikmat yang Kita Butuhkan
Dalam bukunya yang monumental, The Great Influenza, John M. Barry menceritakan epidemi flu yang terjadi pada tahun 1918. Barry mengungkapkan bahwa alih-alih terkejut, para petugas kesehatan telah mengantisipasi terjadinya penularan besar-besaran. Mereka khawatir bahwa dengan ratusan ribu tentara berdesak-desakan di dalam parit-parit dan bergerak melintasi perbatasan negara-negara, Perang Dunia I akan menyebarkan virus-virus baru. Akan tetapi, semua pengetahuan tersebut tidak dapat menghentikan kerusakan yang terjadi. Para penguasa terus saja menabuh genderang perang dan melaju menuju peperangan. Alhasil, para ahli epidemiologi memperkirakan bahwa lima puluh juta orang meninggal dunia dalam epidemi tersebut, di luar sekitar dua puluh juta jiwa yang gugur akibat keganasan perang.