Mengasihi seperti Yesus
Ia dicintai semua orang—itulah kata-kata yang digunakan untuk menggambarkan Don Guiseppe Berardelli dari Casnigo, Italia. Don sering berkeliling kota dengan sepeda motor tuanya dan senang menyapa siapa saja dengan “salam damai dan kebaikan.” Ia bekerja tanpa kenal lelah untuk kebaikan orang lain. Namun, pada tahun-tahun terakhir hidupnya, ia mengalami gangguan kesehatan yang semakin parah ketika ia terinfeksi virus Corona. Melihat keadaan itu, komunitasnya membelikan sebuah alat bantu pernapasan baginya. Namun, ketika kondisinya memburuk, ia justru menolak menggunakan alat itu, dan memilih menyerahkan alat itu untuk digunakan oleh pasien lain yang lebih muda. Penolakan Don tidak mengherankan mereka yang mengenalnya, karena memang itulah karakternya sebagai seseorang yang dicintai dan dikagumi karena kasihnya kepada orang lain.
Upah Kerendahan Hati
Seperti guru pada umumnya, Carrie mencurahkan banyak waktu untuk pekerjaannya, seperti memeriksa pekerjaan murid dan berkomunikasi dengan siswa serta orangtua hingga larut malam. Untuk menjaga konsistensinya, ia mengandalkan persahabatan dan bantuan sesama rekan guru. Pekerjaannya yang berat menjadi lebih mudah berkat kolaborasi mereka. Sebuah studi tentang tenaga pendidik baru-baru ini mendapati bahwa kolaborasi akan terasa lebih besar manfaatnya, ketika setiap pihak yang bekerja sama menunjukkan kerendahan hati. Saat seseorang mau terbuka mengakui kelemahannya, rekan-rekan yang lain akan merasa aman untuk berbagi pengetahuan, sehingga semua orang di dalam kelompok pun terbantu.
Termotivasi oleh Kasih
Jim dan Laneeda sudah berpacaran sejak kuliah. Mereka pun menikah dan bertahun-tahun hidup bahagia. Lalu, Laneeda mulai bertingkah aneh, tersesat di jalan, dan melupakan janji. Pada usia empat puluh tujuh tahun, ia didiagnosis menderita Alzheimer dini. Setelah sepuluh tahun menjaga dan merawat sendiri sang istri, Jim berkata, “Alzheimer memberi saya kesempatan untuk mengasihi dan melayani istri saya dengan cara-cara yang tidak terbayangkan ketika dulu saya mengucapkan janji setia pernikahan.”
Pengabdian Cinta
Ada suatu ungkapan yang menyatakan bahwa kita menikah dengan orang yang kita cintai, dan kita mencintai orang yang kita nikahi. Cinta itu lebih dari sekadar perasaan, tetapi merupakan suatu keputusan yang kita ambil.
Masalah Hati
Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. (Kolose 3:23)
Saatnya Bicara
Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia. (Efesus 4:29)
Menolak Rumput Tetangga
Bagi kamu masing-masing berlaku: kasihilah isterimu seperti dirimu sendiri dan isteri hendaklah menghormati suaminya. (Efesus 5:33)