Bersyukur di tengah Pencobaan
Saya sering mengikuti dan mendoakan seorang rekan penulis yang rajin menceritakan perjuangannya melawan kanker di dunia maya. Ia tidak hanya membagikan tentang perkembangan penyakit dan tantangan yang dihadapinya, tetapi juga menyampaikan permohonan doa disertai ayat-ayat Alkitab dan pujian bagi Allah. Senyumnya yang tegar, baik saat menunggu perawatan di rumah sakit maupun di rumah dengan bandana yang menutupi kepalanya, sungguh mengagumkan. Dalam setiap tantangan yang dihadapinya, ia tak pernah lupa mendorong orang lain untuk mempercayai Allah di tengah pencobaan.
Perubahan Karakter
Dominique Bouhours adalah seorang ahli tata bahasa dari abad ke-17. Menjelang ajalnya, konon ia berkata kepada keluarganya, “Sebentar lagi aku akan mati, atau aku akan segera mati—kedua ungkapan ini sama-sama benar.” Adakah yang peduli dengan tata bahasa dalam keadaannya yang sekarat? Hanya orang yang menggeluti tata bahasa seumur hidupnya.
Agen-Agen Pembawa Shalom
Pada 2015, berbagai organisasi pelayanan di Colorado Springs, Colorado, bersatu membentuk COSILoveYou untuk melayani kota itu. Melalui CityServe yang diadakan tiap musim gugur, mereka menggerakkan orang-orang percaya untuk berkontribusi pada komunitas mereka.
Mengambil Keputusan Bijaksana
Mempertimbangkan untuk menjual rumah mendiang ibu saya merupakan keputusan yang berat. Kenangan bersamanya masih sangat mengikat perasaan saya. Meski demikian, saya dan saudara perempuan saya menghabiskan dua tahun merawat dan memperbaiki rumah tersebut, sebelum akhirnya memutuskan untuk menjualnya. Namun, resesi ekonomi global di tahun 2008 membuat rumah itu tidak laku. Kami terpaksa menurunkan harganya berkali-kali, tetapi tidak satu tawaran pun masuk. Lalu, suatu pagi, saat membaca Alkitab, ayat ini menarik perhatian saya: “Jika tidak ada sapi, palungan menjadi bersih, tetapi panen yang melimpah didapat melalui kekuatan sapi” (Ams. 14:4 ayt).