Month: Februari 2025

Mencerminkan Belas Kasih Allah

Dalam Perang Musim Dingin yang berlangsung selama tiga bulan dengan Rusia (1939-1940), seorang tentara Finlandia terbaring di medan perang karena terluka parah. Seorang tentara Rusia menghampirinya sambil menodongkan senapan. Tentara Finlandia itu yakin ia pasti menemui ajalnya, tetapi rupanya orang Rusia tadi memberinya perlengkapan medis lalu pergi. Yang menarik, tentara Finlandia itu kemudian mengalami situasi serupa, hanya saja perannya berganti—ia menolong seorang tentara Rusia yang tak berdaya di medan perang dengan memberinya perlengkapan medis lalu pergi.

Juruselamat yang Sempurna

Dalam acara perbaikan rumah di TV, seorang desainer interior memuji ubin keramik buatan tangan yang mereka pilih untuk area kamar mandi. Berbeda dari ubin keluaran pabrik yang semuanya identik, ubin buatan tangan tersebut “sempurna dalam ketidaksempurnaannya”. Ketidaksempurnaan justru memberikan keindahan yang unik pada setiap potong ubin, sehingga memperkuat corak dan pesona ruangan yang sering digunakan itu.

Bisakah Pernikahan Saya Lebih Bermakna?

Menjalani pernikahan tanpa gairah, kesepian, dan hanya punya sedikit alasan untuk berubah tentulah penuh pergumulan. Artikel ini ada bagi para istri yang kecewa.

Dipersatukan di dalam Kasih

Dalam pernikahan Meredith, ibunya membacakan bagian Kitab Suci yang indah dari 1 Korintus. Pasal ke-13 dari kitab itu, yang sering disebut sebagai “pasal kasih,” terdengar sempurna untuk acara tersebut. “Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong” (ay.4). Saat mendengarkannya, saya bertanya-tanya apakah para mempelai masa kini mengetahui apa yang memicu sang rasul menuliskan kata-kata yang mengharukan itu. Paulus tidak bermaksud menulis puisi cinta, melainkan suatu permohonan kepada gereja yang terpecah-pecah dalam upaya untuk menyatukan pihak-pihak yang berseteru.

Tidak Pernah Diabaikan Allah

“Kadang-kadang aku merasa begitu . . . tak terlihat.” Kata-kata itu seperti menggantung di udara saat Joanie berbicara kepada temannya. Suaminya meninggalkan dirinya dan anak-anak mereka yang masih kecil demi wanita lain. “Aku sudah memberikan tahun-tahun terbaikku untuknya,” ungkap Joannie. “Sekarang aku tidak yakin apakah ada orang yang benar-benar melihatku, atau meluangkan waktunya untuk benar-benar mengenalku.”